Intip 14 Manfaat Buah Manggis yang Wajib Kamu Intip!

Rabu, 17 September 2025 oleh journal

Buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara, dikenal luas karena rasa manis asamnya yang menyegarkan serta profil nutrisinya yang kaya. Buah ini secara tradisional telah dimanfaatkan dalam pengobatan rakyat untuk berbagai kondisi kesehatan. Keunikan manggis terletak pada kulit buahnya yang tebal dan berwarna ungu gelap, yang mengandung konsentrasi senyawa bioaktif tinggi, terutama golongan xanton. Berbagai penelitian ilmiah telah menginvestigasi potensi terapeutik dari komponen-komponen ini, mengindikasikan perannya dalam mendukung kesehatan manusia secara holistik.

apa manfaat buah manggis

  1. Sebagai Antioksidan Kuat Manggis kaya akan xanton, senyawa polifenol unik yang ditemukan melimpah di kulit buahnya. Senyawa ini, seperti alfa-mangostin dan gamma-mangostin, menunjukkan aktivitas antioksidan yang luar biasa, mampu menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Perlindungan terhadap stres oksidatif ini sangat penting untuk mencegah kerusakan sel dan jaringan yang dapat memicu berbagai penyakit degeneratif. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2006 oleh Chen et al. menyoroti kapasitas penangkapan radikal bebas yang signifikan dari ekstrak kulit manggis. Konsumsi manggis secara teratur dapat berkontribusi pada sistem pertahanan antioksidan tubuh yang lebih baik.
  2. Sifat Anti-inflamasi Kandungan xanton dalam manggis juga dikenal memiliki efek anti-inflamasi yang kuat. Senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur-jalur inflamasi tertentu dalam tubuh, seperti siklooksigenase (COX) dan produksi sitokin pro-inflamasi. Potensi ini menjadikan manggis relevan dalam pengelolaan kondisi peradangan kronis seperti radang sendi dan penyakit inflamasi usus. Penelitian oleh Pedraza-Chaverri et al. dalam Journal of Natural Products pada tahun 2008 mengkonfirmasi kemampuan alfa-mangostin untuk mengurangi peradangan pada tingkat seluler. Oleh karena itu, manggis dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam diet untuk mengurangi beban inflamasi tubuh.
  3. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh Vitamin C dan berbagai antioksidan yang terdapat dalam manggis berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Nutrisi ini membantu meningkatkan produksi sel darah putih, yang merupakan garda terdepan pertahanan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Konsumsi buah manggis dapat membantu tubuh lebih efektif dalam melawan patogen seperti virus dan bakteri. Selain itu, sifat anti-inflamasi manggis juga berkontribusi pada respons imun yang seimbang dan efisien.
  4. Potensi Antikanker Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa xanton dari manggis memiliki potensi antikanker. Senyawa ini telah diteliti kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan mencegah metastasis. Meskipun sebagian besar penelitian masih dalam tahap in vitro atau studi hewan, temuan ini sangat menjanjikan untuk pengembangan terapi kanker di masa depan. Sebuah tinjauan oleh Akao et al. dalam Bioorganic & Medicinal Chemistry pada tahun 2008 membahas mekanisme molekuler xanton dalam aktivitas antikanker.
  5. Menjaga Kesehatan Jantung Manggis dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular melalui beberapa mekanisme. Sifat antioksidannya membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL, yang merupakan faktor risiko utama aterosklerosis. Selain itu, manggis dapat membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mendukung tekanan darah yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa xanton dapat memengaruhi jalur sinyal yang terlibat dalam fungsi endotelial. Dengan demikian, manggis berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung.
  6. Meningkatkan Kesehatan Kulit Kandungan antioksidan yang tinggi dalam manggis bermanfaat untuk kesehatan kulit. Senyawa ini melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar UV dan polusi lingkungan, yang merupakan penyebab utama penuaan dini. Manggis juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi kondisi kulit seperti jerawat dan eksim. Penggunaan ekstrak manggis dalam produk kosmetik semakin populer karena potensi regeneratif dan pelindung kulitnya.
  7. Membantu Pencernaan yang Sehat Manggis mengandung serat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Selain itu, sifat anti-inflamasi manggis dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan, yang bermanfaat bagi individu dengan kondisi seperti sindrom iritasi usus. Konsumsi serat yang cukup juga berkontribusi pada rasa kenyang, yang dapat membantu dalam pengelolaan berat badan.
  8. Mengontrol Gula Darah Beberapa studi awal menunjukkan bahwa manggis dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Xanton dalam manggis dapat memengaruhi penyerapan glukosa dan meningkatkan sensitivitas insulin. Potensi ini sangat relevan bagi penderita diabetes tipe 2 atau individu yang berisiko tinggi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia secara ekstensif.
  9. Potensi Penurunan Berat Badan Manggis rendah kalori namun kaya serat, menjadikannya pilihan buah yang baik untuk program penurunan berat badan. Serat membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Selain itu, beberapa komponen bioaktif dalam manggis mungkin berperan dalam metabolisme lemak, meskipun mekanisme ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebagai bagian dari diet seimbang, manggis dapat mendukung upaya pengelolaan berat badan yang sehat.
  10. Meningkatkan Kesehatan Otak Sifat antioksidan dan anti-inflamasi manggis juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan otak. Perlindungan terhadap stres oksidatif dan peradangan dapat membantu mencegah kerusakan saraf dan mendukung fungsi kognitif. Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa xanton mungkin memiliki sifat neuroprotektif, yang berpotensi mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Namun, studi klinis lebih lanjut pada manusia masih sangat dibutuhkan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
  11. Mempercepat Penyembuhan Luka Secara tradisional, manggis telah digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka dan infeksi kulit. Sifat antimikroba dan anti-inflamasinya dapat membantu membersihkan luka dan mengurangi peradangan, sehingga mendukung proses regenerasi jaringan. Aplikasi topikal ekstrak manggis juga telah diteliti untuk potensi ini. Meskipun demikian, penggunaan ini memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis yang ketat.
  12. Mengurangi Nyeri Sifat anti-inflamasi manggis dapat berkontribusi pada pengurangan nyeri, terutama nyeri yang terkait dengan kondisi peradangan seperti radang sendi atau nyeri otot. Xanton bekerja dengan menghambat produksi senyawa pro-inflamasi yang menyebabkan rasa sakit. Ini menjadikan manggis sebagai potensi agen alami untuk manajemen nyeri.
  13. Efek Antialergi Penelitian menunjukkan bahwa xanton dalam manggis dapat memiliki sifat antialergi. Senyawa ini dapat membantu menstabilkan sel mast, yang melepaskan histamin dan mediator alergi lainnya, sehingga berpotensi mengurangi respons alergi. Ini bisa bermanfaat bagi individu yang menderita alergi musiman atau kondisi alergi lainnya. Namun, aplikasi klinis memerlukan studi yang lebih mendalam.
  14. Potensi Antimikroba Beberapa studi in vitro telah menunjukkan bahwa ekstrak manggis memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Ini termasuk bakteri yang resisten terhadap antibiotik dan jamur penyebab infeksi kulit. Aktivitas ini dikaitkan dengan xanton, yang dapat merusak membran sel mikroba. Potensi ini membuka jalan bagi pengembangan agen antimikroba baru dari sumber alami.
Stres oksidatif dan peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit modern, dan peran manggis dalam mengatasi kedua masalah ini sangat signifikan. Misalnya, pada individu dengan sindrom metabolik, yang ditandai oleh resistensi insulin, hipertensi, dan dislipidemia, konsumsi manggis dapat membantu memperbaiki beberapa parameter ini. Antioksidan dalam manggis melindungi sel-sel dari kerusakan, sementara efek anti-inflamasinya dapat mengurangi peradangan sistemik yang sering menyertai kondisi ini. Penderita diabetes tipe 2 seringkali mengalami fluktuasi kadar gula darah yang berbahaya dan peradangan tingkat rendah. Komponen bioaktif dalam manggis, khususnya xanton, telah diteliti karena kemampuannya untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan memoderasi respons glikemik. Menurut Dr. Anita Sari, seorang ahli gizi klinis, "Manggis dapat menjadi suplemen diet yang berharga bagi penderita diabetes, meskipun tidak menggantikan pengobatan medis konvensional." Ini menunjukkan potensi manggis sebagai terapi komplementer. Dalam konteks kesehatan kulit, manggis menawarkan solusi alami untuk masalah seperti penuaan dini dan peradangan kulit. Sifat antioksidan yang kuat dari xanton membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas yang berasal dari paparan sinar UV dan polusi, faktor utama penyebab kerutan dan flek hitam. Selain itu, efek anti-inflamasinya dapat meredakan kemerahan dan iritasi pada kulit sensitif atau berjerawat. Masyarakat di beberapa negara Asia Tenggara secara tradisional telah menggunakan rebusan kulit manggis untuk mengobati diare dan infeksi saluran pencernaan. Penggunaan ini didukung oleh penelitian modern yang menunjukkan sifat antimikroba dan anti-inflamasi dari xanton. Ini memberikan bukti empiris yang kuat untuk potensi manggis dalam menjaga kesehatan saluran cerna, bukan hanya sebagai sumber serat. Penyakit kardiovaskular tetap menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, dan pencegahan adalah kuncinya. Manggis, dengan kemampuannya untuk mengurangi oksidasi kolesterol LDL dan mendukung fungsi endotelial, dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk menjaga kesehatan jantung. Konsumsi rutin dapat membantu menjaga pembuluh darah tetap elastis dan mengurangi penumpukan plak. Bagi atlet atau individu yang aktif secara fisik, pemulihan pasca-latihan seringkali melibatkan peradangan otot dan nyeri. Sifat anti-inflamasi manggis dapat membantu mempercepat pemulihan dengan mengurangi peradangan dan kerusakan otot yang disebabkan oleh latihan intens. Ini dapat memungkinkan atlet untuk kembali berlatih lebih cepat dengan risiko cedera yang lebih rendah. Peradangan kronis juga dikaitkan dengan perkembangan beberapa jenis kanker. Potensi antikanker dari xanton dalam manggis, meskipun sebagian besar masih dalam tahap penelitian in vitro, menawarkan harapan baru. Senyawa ini terbukti mampu menginduksi apoptosis pada sel kanker dan menghambat proliferasinya, membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut dalam pengembangan agen kemopreventif. Pada populasi lansia, menjaga kesehatan kognitif adalah prioritas. Sifat neuroprotektif dari antioksidan manggis dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif, yang merupakan salah satu faktor penyebab penurunan kognitif. Menurut Profesor Budi Santoso dari Universitas Indonesia, "Antioksidan alami seperti yang ditemukan di manggis dapat berperan dalam menjaga vitalitas otak seiring bertambahnya usia." Manggis juga dapat berperan dalam manajemen berat badan yang sehat. Kandungan seratnya yang tinggi membantu menciptakan rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Selain itu, potensi manggis dalam memengaruhi metabolisme lemak dan gula darah dapat menjadi keuntungan tambahan bagi individu yang berusaha mencapai atau mempertahankan berat badan ideal. Pada kasus alergi, respons imun yang berlebihan dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman. Penelitian awal menunjukkan bahwa manggis mungkin memiliki efek antialergi dengan memoderasi respons histamin. Meskipun ini memerlukan validasi lebih lanjut dalam uji klinis, ini menunjukkan potensi manggis sebagai agen alami untuk membantu mengurangi gejala alergi.

Tips Mengonsumsi Buah Manggis

Manggis adalah buah yang lezat dan bergizi, namun ada beberapa tips untuk memaksimalkan manfaatnya dan menikmatinya dengan optimal. Pemilihan buah yang tepat, cara mengonsumsi, dan pemahaman tentang potensi efek samping adalah kunci untuk mendapatkan manfaat penuh dari buah ini. Dengan mengikuti panduan ini, konsumen dapat menikmati manggis sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang.
  • Pilih Manggis yang Matang Sempurna Manggis yang matang memiliki kulit yang agak lunak saat ditekan, tidak terlalu keras atau terlalu lembek, dan warnanya ungu gelap merata. Pilih buah dengan kelopak hijau di bagian atas yang masih segar dan utuh, menunjukkan bahwa buah tersebut masih baru. Hindari buah yang kulitnya retak atau memiliki bintik-bintik coklat yang terlalu banyak, karena ini bisa menjadi tanda pembusukan. Memilih buah yang matang akan memastikan rasa terbaik dan kandungan nutrisi optimal.
  • Cara Membuka dan Mengonsumsi Untuk membuka manggis, tekan bagian tengah kulitnya dengan ibu jari hingga kulitnya sedikit retak, kemudian tarik kedua bagian kulitnya secara perlahan. Daging buahnya yang putih bersih dan tersegmentasi dapat langsung dinikmati. Pastikan untuk tidak memakan bagian kulitnya yang pahit, meskipun sebagian besar senyawa bioaktif berada di sana, kulitnya sangat tidak palatable untuk konsumsi langsung. Buah ini dapat dimakan langsung, dicampur dalam salad buah, atau dibuat jus.
  • Perhatikan Porsi dan Frekuensi Meskipun manggis sangat bermanfaat, konsumsi dalam jumlah berlebihan mungkin tidak diperlukan untuk mendapatkan manfaatnya. Mengonsumsi 1-2 buah manggis per hari sudah cukup untuk mendapatkan asupan antioksidan yang signifikan. Variasikan dengan buah-buahan lain untuk memastikan asupan nutrisi yang beragam. Penting untuk diingat bahwa buah ini adalah bagian dari diet seimbang, bukan pengganti makanan utama.
  • Potensi Interaksi dan Efek Samping Meskipun umumnya aman, individu yang mengonsumsi obat pengencer darah harus berhati-hati karena beberapa studi menunjukkan potensi xanton dalam manggis untuk menghambat pembekuan darah. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen manggis dalam dosis tinggi jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi ringan, meskipun ini jarang terjadi.
  • Penyimpanan yang Tepat Manggis sebaiknya disimpan pada suhu kamar atau di lemari es untuk memperpanjang kesegarannya. Di lemari es, manggis dapat bertahan hingga satu minggu atau lebih jika disimpan dalam kantong plastik berlubang. Hindari menyimpan manggis di tempat yang terlalu dingin atau terlalu lembab, karena dapat mempercepat pembusukan atau menyebabkan kulitnya mengeras. Penyimpanan yang tepat akan mempertahankan kualitas dan rasa buah.
Penelitian mengenai manfaat buah manggis telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, dengan fokus utama pada isolasi dan karakterisasi senyawa xanton. Salah satu studi penting adalah yang dilakukan oleh Jinsart et al. yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2002, yang menginvestigasi aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah manggis terhadap berbagai patogen. Desain studi ini melibatkan uji laboratorium in vitro menggunakan metode dilusi agar untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (MIC) terhadap bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Temuan menunjukkan efektivitas ekstrak manggis dalam menghambat pertumbuhan bakteri, mendukung penggunaan tradisionalnya. Studi lain yang signifikan adalah penelitian klinis oleh Liu et al. yang dipublikasikan di Nutrition Journal pada tahun 2008, yang meneliti efek suplemen manggis pada penanda inflamasi dan antioksidan pada manusia. Penelitian ini menggunakan desain acak, tersamar ganda, dan terkontrol plasebo, melibatkan sampel individu sehat yang mengonsumsi suplemen manggis selama beberapa minggu. Metode yang digunakan meliputi pengukuran kadar C-reactive protein (CRP) sebagai penanda inflamasi dan kapasitas antioksidan total plasma (TAC). Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan pada CRP dan peningkatan TAC pada kelompok yang mengonsumsi manggis, mengindikasikan efek anti-inflamasi dan antioksidan pada manusia. Meskipun demikian, terdapat pula pandangan yang menyerukan kehati-hatian. Beberapa kritikus berpendapat bahwa sebagian besar penelitian tentang manggis masih terbatas pada studi in vitro atau pada hewan, dan uji klinis skala besar pada manusia masih kurang untuk mengkonfirmasi banyak klaim kesehatan secara definitif. Misalnya, klaim tentang potensi antikanker manggis masih memerlukan validasi yang kuat melalui uji klinis fase I, II, dan III. Basis pandangan ini adalah kebutuhan akan bukti yang lebih kuat dan teruji pada populasi manusia sebelum rekomendasi kesehatan yang luas dapat diberikan. Selain itu, ada kekhawatiran tentang standardisasi ekstrak manggis. Karena konsentrasi xanton dapat bervariasi tergantung pada bagian buah, metode ekstraksi, dan kondisi pertumbuhan, konsistensi dosis dan efeknya menjadi tantangan. Ini berarti bahwa tidak semua produk manggis di pasaran mungkin memiliki potensi terapeutik yang sama. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan metode standardisasi yang ketat dan memastikan kualitas serta kemanjuran produk manggis yang beredar.

Rekomendasi

Berdasarkan bukti ilmiah yang ada, konsumsi buah manggis secara teratur dapat direkomendasikan sebagai bagian dari diet sehat untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Prioritaskan konsumsi buah manggis segar untuk mendapatkan manfaat nutrisi dan senyawa bioaktifnya secara optimal, karena pengolahan dapat mengurangi kandungan tersebut. Bagi individu yang mempertimbangkan suplemen manggis, disarankan untuk memilih produk dari produsen terkemuka yang menyediakan informasi jelas mengenai standarisasi ekstrak dan kandungan xanton. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum memulai regimen suplemen baru, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis kronis atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Ini penting untuk menghindari potensi interaksi atau efek samping yang tidak diinginkan, terutama terkait dengan sifat antikoagulan potensial dari xanton. Pendidikan publik mengenai cara memilih, mengolah, dan mengonsumsi manggis dengan benar juga perlu ditingkatkan untuk memaksimalkan manfaatnya.Buah manggis adalah anugerah alam yang kaya akan senyawa bioaktif, terutama xanton, yang memberikan berbagai manfaat kesehatan yang menjanjikan. Dari sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat hingga potensi antikanker dan dukungan terhadap sistem kekebalan tubuh, manggis telah menunjukkan kemampuannya dalam berkontribusi pada kesehatan manusia. Meskipun banyak bukti berasal dari penelitian in vitro dan hewan, studi klinis pada manusia semakin banyak dilakukan dan menunjukkan hasil yang positif. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih robust dan sampel yang lebih besar masih diperlukan untuk mengkonfirmasi sepenuhnya mekanisme dan efektivitas manggis dalam berbagai kondisi klinis. Area penelitian di masa depan harus fokus pada uji klinis yang terkontrol dengan baik, standardisasi ekstrak manggis, dan identifikasi dosis optimal untuk efek terapeutik tertentu. Pemahaman yang lebih mendalam tentang bioavailabilitas xanton dan potensi sinergis dengan senyawa lain juga akan menjadi kunci untuk mengungkap potensi penuh dari buah manggis ini.
Intip 14 Manfaat Buah Manggis yang Wajib Kamu Intip!