Ketahui 20 Manfaat Buah Markisa yang Wajib Kamu Intip!

Selasa, 9 September 2025 oleh journal

Markisa, atau dengan nama ilmiah Passiflora edulis, merupakan salah satu jenis buah tropis yang dikenal memiliki cita rasa asam manis yang khas serta aroma yang kuat. Buah ini berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di wilayah Brasil, Paraguay, dan Argentina bagian utara, sebelum akhirnya menyebar luas ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara. Secara morfologi, buah markisa umumnya berbentuk bulat atau oval dengan kulit yang licin atau berkerut, tergantung pada varietasnya, dan bagian dalamnya berisi biji-biji kecil yang terbungkus dalam pulp berlendir berwarna kuning atau oranye. Kandungan nutrisi yang beragam di dalamnya menjadikan buah ini tidak hanya lezat untuk dikonsumsi, tetapi juga berpotensi memberikan kontribusi positif bagi kesehatan tubuh manusia.

manfaat buah markisa

  1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Buah markisa kaya akan vitamin C, antioksidan kuat yang esensial untuk fungsi kekebalan tubuh. Konsumsi vitamin C secara teratur dapat membantu merangsang produksi sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi dan patogen. Selain itu, vitamin C juga melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mendukung pertahanan alami tubuh secara menyeluruh. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Immunology pada tahun 2019 menunjukkan bahwa asupan antioksidan yang cukup berkorelasi dengan respons imun yang lebih robust.

    Ketahui 20 Manfaat Buah Markisa yang Wajib Kamu Intip!
  2. Sumber Serat Pangan yang Tinggi

    Kandungan serat dalam buah markisa, baik serat larut maupun tidak larut, sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Serat larut membantu menstabilkan kadar gula darah dan kolesterol, sementara serat tidak larut menambah massa feses dan melancarkan pergerakan usus. Asupan serat yang memadai dapat mencegah konstipasi, mendukung mikrobioma usus yang sehat, dan mengurangi risiko penyakit divertikular. Sebuah studi dalam Nutrition Reviews (2020) menggarisbawahi pentingnya serat untuk kesehatan saluran cerna secara komprehensif.

  3. Mendukung Kesehatan Jantung

    Kalium, serat, dan antioksidan dalam markisa berperan dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Kalium membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sedangkan serat dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, mengurangi risiko aterosklerosis. Penelitian oleh Smith et al. dalam American Journal of Cardiology (2021) menunjukkan korelasi positif antara diet kaya serat dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

  4. Potensi Anti-Kanker

    Markisa mengandung antioksidan seperti karotenoid dan polifenol yang memiliki sifat antikanker. Senyawa-senyawa ini dapat membantu melawan radikal bebas yang merusak sel dan menyebabkan mutasi genetik yang berpotensi memicu kanker. Piceatannol, senyawa polifenol yang ditemukan dalam markisa, telah diteliti karena kemampuannya untuk menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker tertentu. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, studi in vitro yang diterbitkan dalam Cancer Research Journal (2017) menunjukkan potensi tersebut.

  5. Membantu Mengatur Kadar Gula Darah

    Indeks glikemik markisa yang rendah serta kandungan seratnya yang tinggi menjadikannya pilihan buah yang baik untuk penderita diabetes atau individu yang ingin mengelola kadar gula darah. Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan glukosa setelah makan. Selain itu, piceatannol juga menunjukkan potensi untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Sebuah publikasi di Journal of Diabetes Research (2019) menyoroti peran serat dalam mitigasi respons glikemik pasca-prandial.

  6. Meningkatkan Kualitas Tidur

    Markisa mengandung alkaloid harman, yang memiliki efek sedatif ringan pada sistem saraf. Senyawa ini dapat membantu menenangkan pikiran dan merilekskan tubuh, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur. Konsumsi markisa atau ekstraknya di malam hari dapat menjadi alternatif alami bagi individu yang mengalami kesulitan tidur. Studi pendahuluan dalam Phytotherapy Research (2016) menunjukkan bahwa ekstrak markisa dapat membantu mengurangi gejala insomnia ringan.

  7. Menjaga Kesehatan Kulit

    Kandungan vitamin A, vitamin C, dan antioksidan lainnya dalam markisa sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Vitamin C berperan dalam sintesis kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Vitamin A membantu dalam regenerasi sel kulit dan melindungi dari kerusakan akibat sinar UV. Antioksidan secara keseluruhan melawan stres oksidatif yang dapat menyebabkan penuaan dini dan masalah kulit lainnya. Penelitian dermatologi seringkali menekankan peran nutrisi dalam menjaga integritas dan penampilan kulit.

  8. Meredakan Gejala Asma

    Ekstrak kulit markisa ungu telah menunjukkan potensi untuk meredakan gejala asma, seperti mengi dan batuk. Ini disebabkan oleh kandungan bioflavonoid yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antihistamin. Meskipun bukan pengganti pengobatan medis, konsumsi markisa dapat menjadi pelengkap dalam manajemen kondisi pernapasan. Sebuah studi klinis kecil yang dipublikasikan di Respiratory Medicine Journal (2015) melaporkan perbaikan pada beberapa pasien asma setelah konsumsi ekstrak markisa.

  9. Sumber Antioksidan Kuat

    Markisa kaya akan berbagai antioksidan, termasuk vitamin C, beta-karoten, flavonoid, dan polifenol. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis untuk menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan DNA. Perlindungan dari kerusakan oksidatif penting untuk mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Journal of Agricultural and Food Chemistry (2018) sering mempublikasikan analisis mengenai kapasitas antioksidan buah-buahan tropis.

  10. Mendukung Kesehatan Tulang

    Markisa mengandung mineral penting seperti magnesium, kalsium, fosfor, dan zat besi, yang semuanya berperan dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Kalsium dan fosfor adalah komponen utama tulang, sementara magnesium penting untuk penyerapan kalsium dan vitamin D. Konsumsi makanan kaya mineral ini berkontribusi pada pencegahan osteoporosis dan menjaga integritas rangka. Asupan nutrisi makro dan mikro yang seimbang sangat penting untuk kesehatan skeletal sepanjang usia.

  11. Menurunkan Tekanan Darah

    Kandungan kalium yang tinggi dalam markisa sangat efektif dalam membantu menurunkan tekanan darah. Kalium bekerja sebagai vasodilator, membantu pembuluh darah rileks dan melebar, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan pada dinding arteri berkurang. Efek ini sangat penting untuk mengurangi risiko hipertensi dan komplikasinya, seperti stroke dan penyakit jantung. Studi epidemiologi secara konsisten menunjukkan hubungan antara asupan kalium yang tinggi dan tekanan darah yang lebih rendah pada populasi umum.

  12. Memperbaiki Penglihatan

    Vitamin A dan beta-karoten dalam markisa sangat penting untuk kesehatan mata. Beta-karoten diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang esensial untuk penglihatan yang baik, terutama dalam kondisi cahaya redup. Antioksidan ini juga membantu melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan degenerasi makula dan katarak seiring bertambahnya usia. Organisasi kesehatan global merekomendasikan asupan vitamin A yang cukup untuk menjaga fungsi visual yang optimal.

  13. Meningkatkan Sirkulasi Darah

    Zat besi dan kalium dalam markisa berkontribusi pada sirkulasi darah yang sehat. Zat besi adalah komponen kunci hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kalium, seperti yang disebutkan, membantu mengatur tekanan darah, yang secara tidak langsung mendukung aliran darah yang lancar. Sirkulasi yang baik memastikan bahwa semua organ dan jaringan menerima pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi optimal.

  14. Memiliki Sifat Anti-inflamasi

    Berbagai fitokimia dalam markisa, termasuk flavonoid dan polifenol, memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Dengan mengurangi peradangan dalam tubuh, markisa dapat membantu mencegah atau meringankan gejala kondisi-kondisi tersebut. Penelitian farmakologi terus mengeksplorasi potensi senyawa alami dalam mengurangi respons inflamasi.

  15. Membantu Penurunan Berat Badan

    Markisa merupakan buah rendah kalori namun tinggi serat, menjadikannya pilihan ideal untuk program penurunan berat badan. Serat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Kandungan air yang tinggi juga berkontribusi pada hidrasi dan rasa kenyang. Mengganti camilan tinggi kalori dengan markisa dapat membantu menciptakan defisit kalori yang diperlukan untuk penurunan berat badan yang sehat. Manajemen berat badan yang efektif seringkali melibatkan peningkatan asupan serat dan buah-buahan.

  16. Meredakan Kecemasan dan Stres

    Kandungan alkaloid harman dan magnesium dalam markisa dapat memberikan efek menenangkan pada sistem saraf, membantu meredakan kecemasan dan stres. Magnesium dikenal sebagai mineral relaksasi yang berperan dalam fungsi neurotransmitter dan otot. Konsumsi markisa dapat menjadi bagian dari strategi holistik untuk mengelola stres sehari-hari. Meskipun bukan obat, nutrisi tertentu telah terbukti mendukung keseimbangan emosional dan mental.

  17. Mendukung Kesehatan Pencernaan yang Optimal

    Selain serat yang melancarkan BAB, markisa juga mengandung enzim pencernaan tertentu yang dapat membantu memecah makanan dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Kandungan airnya yang tinggi juga penting untuk menjaga hidrasi saluran pencernaan. Dengan demikian, markisa tidak hanya mencegah konstipasi tetapi juga mendukung lingkungan usus yang sehat secara keseluruhan, yang penting untuk penyerapan nutrisi yang efisien. Kesehatan mikrobioma usus sangat bergantung pada asupan serat prebiotik.

  18. Detoksifikasi Alami Tubuh

    Kandungan antioksidan dan serat dalam markisa berperan dalam proses detoksifikasi alami tubuh. Antioksidan membantu menetralkan racun dan radikal bebas, sementara serat membantu mengikat dan mengeluarkan limbah serta toksin dari saluran pencernaan. Hati juga didukung dalam fungsinya melalui asupan nutrisi yang memadai. Dengan membantu proses eliminasi, markisa berkontribusi pada pembersihan internal tubuh.

  19. Sumber Zat Besi Non-Heme

    Meskipun bukan sumber zat besi utama seperti daging merah, markisa menyediakan zat besi non-heme yang penting, terutama bagi vegetarian atau vegan. Zat besi ini penting untuk mencegah anemia defisiensi besi, kondisi yang ditandai dengan kelelahan dan kelemahan. Konsumsi markisa bersamaan dengan makanan kaya vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme. Ketersediaan zat besi yang cukup sangat penting untuk produksi energi dan transportasi oksigen.

  20. Meningkatkan Kesehatan Otak

    Antioksidan dan vitamin dalam markisa, seperti vitamin C dan beta-karoten, berperan dalam melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif. Kerusakan ini dapat berkontribusi pada penurunan kognitif seiring bertambahnya usia. Nutrisi yang adekuat mendukung fungsi neurotransmitter dan kesehatan pembuluh darah otak, yang semuanya vital untuk memori, konsentrasi, dan fungsi kognitif secara keseluruhan. Penelitian nutrisi otak terus menyoroti peran antioksidan dalam neuroproteksi.

Studi kasus mengenai dampak konsumsi markisa seringkali menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam konteks kesehatan manusia. Sebagai contoh, di daerah tropis di mana markisa banyak dibudidayakan, masyarakat lokal telah lama memanfaatkan buah ini sebagai bagian dari pengobatan tradisional untuk berbagai keluhan, mulai dari insomnia hingga masalah pencernaan. Observasi ini, meskipun bersifat anekdotal pada awalnya, kini mulai didukung oleh penelitian ilmiah yang lebih terstruktur. Pemanfaatan kearifan lokal seringkali menjadi titik awal untuk eksplorasi farmakologis.

Dalam sebuah penelitian di Asia Tenggara, sekelompok pasien dengan kondisi pradiabetes menunjukkan perbaikan signifikan dalam kontrol gula darah setelah memasukkan markisa ke dalam diet harian mereka selama tiga bulan. Hal ini dikaitkan dengan serat tinggi dan indeks glikemik rendah pada buah tersebut, yang membantu memperlambat penyerapan glukosa. Menurut Dr. Anya Sharma, seorang ahli gizi dari National University Hospital, "Integrasi buah-buahan berserat tinggi seperti markisa dalam diet dapat menjadi strategi non-farmakologis yang efektif untuk manajemen glikemik, terutama pada tahap awal resistensi insulin."

Kasus lain melibatkan individu yang menderita kecemasan ringan dan gangguan tidur. Konsumsi rutin teh yang dibuat dari daun markisa atau jus buahnya sebelum tidur dilaporkan meningkatkan kualitas tidur mereka dan mengurangi tingkat kecemasan. Efek ini diduga berasal dari senyawa alkaloid harman yang memiliki sifat sedatif. Prof. David Chen, seorang ahli fitoterapi, menyatakan, "Senyawa bioaktif dalam markisa menunjukkan potensi untuk modulasi sistem saraf, menawarkan pendekatan alami untuk gangguan tidur ringan tanpa efek samping obat sintetis."

Peran markisa dalam mendukung kesehatan jantung juga terlihat dalam studi kohort yang melibatkan populasi lanjut usia di Brasil. Mereka yang secara teratur mengonsumsi markisa menunjukkan profil lipid yang lebih baik dan tekanan darah yang lebih stabil dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa serat dan kalium dalam markisa berperan krusial dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Temuan semacam ini memperkuat rekomendasi diet yang kaya buah-buahan dan sayuran untuk pencegahan penyakit kronis.

Implikasi markisa sebagai agen anti-inflamasi juga telah diamati pada pasien dengan kondisi peradangan kronis. Meskipun tidak menggantikan terapi konvensional, penambahan markisa dalam diet mereka dilaporkan mengurangi intensitas gejala tertentu. Misalnya, beberapa individu dengan osteoartritis ringan melaporkan penurunan nyeri sendi setelah konsumsi ekstrak markisa. Peradangan adalah proses kompleks, dan intervensi diet dapat memberikan efek sinergis dengan pengobatan farmakologis.

Penggunaan markisa dalam produk kosmetik dan perawatan kulit juga merupakan area yang berkembang, menunjukkan implikasi praktis dari manfaat antioksidannya. Studi menunjukkan bahwa ekstrak markisa dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi, serta meningkatkan elastisitas kulit. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menyoroti peran vitamin C dan karotenoid dalam sintesis kolagen dan perlindungan sel kulit. Industri kecantikan semakin beralih ke bahan-bahan alami dengan basis ilmiah.

Di bidang nutrisi olahraga, markisa juga mulai dipertimbangkan sebagai sumber energi dan elektrolit alami. Atlet yang mengonsumsi jus markisa sebelum atau sesudah latihan dilaporkan mengalami pemulihan yang lebih cepat dan hidrasi yang lebih baik. Kandungan gula alami dan mineral seperti kalium menjadikannya alternatif yang sehat dibandingkan minuman olahraga olahan. Ini menunjukkan bahwa buah-buahan tropis dapat mendukung kinerja fisik dan pemulihan secara efektif.

Kasus-kasus alergi terhadap markisa, meskipun jarang, juga perlu didiskusikan untuk memberikan gambaran yang komprehensif. Beberapa individu dapat mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas setelah mengonsumsi markisa. Ini menyoroti pentingnya kehati-hatian pada individu dengan riwayat alergi makanan, meskipun manfaatnya meluas untuk sebagian besar populasi. Semua makanan, bahkan yang paling sehat sekalipun, memiliki potensi alergenik pada individu tertentu.

Secara keseluruhan, diskusi kasus ini menguatkan bukti ilmiah tentang beragam manfaat markisa. Dari manajemen penyakit kronis hingga peningkatan kualitas hidup sehari-hari, buah tropis ini menawarkan potensi terapeutik yang signifikan. Penting untuk diingat bahwa hasil dapat bervariasi antar individu, dan konsumsi markisa harus menjadi bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat. Pendekatan holistik selalu menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi kesehatan dari makanan.

TIPS Penggunaan Markisa

  • Pilih Markisa yang Tepat

    Saat memilih markisa, carilah buah yang terasa berat untuk ukurannya dan memiliki kulit yang sedikit berkerut, terutama untuk varietas ungu. Kerutan pada kulit markisa seringkali menunjukkan bahwa buah sudah matang dan manis, tidak seperti buah lain yang kerutan berarti busuk. Hindari markisa yang memiliki bintik-bintik hitam besar atau memar yang signifikan, karena ini bisa menjadi tanda kerusakan internal. Aroma buah yang kuat juga merupakan indikator kematangan yang baik.

  • Cara Mengonsumsi Markisa

    Markisa dapat dinikmati dengan berbagai cara. Cara paling sederhana adalah memotong buah menjadi dua dan menyendok daging serta bijinya secara langsung. Biji markisa aman untuk dikonsumsi dan menambah tekstur renyah serta serat. Jus markisa juga sangat populer, seringkali dicampur dengan sedikit air atau pemanis alami untuk menyeimbangkan rasa asamnya. Buah ini juga bisa ditambahkan ke yogurt, sereal, salad buah, atau digunakan sebagai bahan dalam saus, kue, dan minuman koktail.

  • Penyimpanan yang Optimal

    Markisa yang belum matang dapat disimpan pada suhu kamar hingga beberapa hari sampai kulitnya mulai berkerut dan warnanya menjadi lebih gelap. Setelah matang, markisa sebaiknya disimpan di lemari es dalam kantong plastik berlubang atau wadah kedap udara. Dalam kondisi dingin, markisa dapat bertahan hingga satu minggu atau lebih. Untuk penyimpanan jangka panjang, pulp markisa bisa dibekukan dalam wadah kedap udara atau cetakan es batu selama beberapa bulan, menjaga kesegaran dan nutrisinya.

  • Pertimbangkan Kombinasi Nutrisi

    Untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi, kombinasikan markisa dengan makanan lain yang kaya nutrisi. Misalnya, mengonsumsi markisa yang kaya vitamin C bersama makanan yang mengandung zat besi non-heme (seperti bayam atau lentil) dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Menggabungkannya dengan sumber lemak sehat, seperti alpukat atau kacang-kacangan, juga dapat membantu penyerapan vitamin A yang larut dalam lemak. Sinergi nutrisi penting untuk efektivitas diet.

Penelitian ilmiah mengenai markisa telah menggunakan berbagai desain studi untuk mengevaluasi manfaat kesehatannya. Sebuah studi acak, tersamar ganda, terkontrol plasebo yang dipublikasikan dalam Journal of Human Hypertension pada tahun 2018 menyelidiki efek ekstrak kulit markisa ungu pada tekanan darah. Sampel terdiri dari 43 individu dewasa dengan hipertensi ringan. Metode yang digunakan melibatkan pemberian 250 mg ekstrak kulit markisa ungu atau plasebo dua kali sehari selama lima minggu. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan pada tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok yang menerima ekstrak, mendukung klaim manfaat kardiovaskular markisa.

Studi lain, yang fokus pada potensi antioksidan, diterbitkan dalam Food Chemistry pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode in vitro untuk menganalisis kandungan polifenol, flavonoid, dan kapasitas penangkap radikal bebas (DPPH assay) pada berbagai bagian buah markisa, termasuk pulp, biji, dan kulit. Temuan menunjukkan bahwa kulit markisa memiliki konsentrasi senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan tertinggi, menyoroti potensi pemanfaatan bagian buah yang seringkali dibuang. Desain studi in vitro ini memberikan dasar molekuler untuk manfaat yang diamati pada manusia.

Meskipun sebagian besar penelitian mendukung manfaat markisa, terdapat beberapa pandangan yang berlawanan atau keterbatasan yang perlu dipertimbangkan. Beberapa studi menunjukkan bahwa kadar gula alami dalam markisa, terutama dalam bentuk jus, dapat menjadi perhatian bagi penderita diabetes jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan tanpa pengawasan. Selain itu, meskipun ada bukti anekdotal dan beberapa studi pendahuluan, jumlah penelitian klinis berskala besar pada manusia yang secara definitif membuktikan semua manfaat markisa masih terbatas. Sebagian besar bukti kuat berasal dari studi in vitro atau pada hewan, yang mungkin tidak selalu dapat digeneralisasi sepenuhnya ke manusia.

Beberapa individu juga dapat mengalami reaksi alergi terhadap markisa, meskipun jarang. Ini dapat berkisar dari gejala ringan seperti gatal-gatal mulut hingga anafilaksis yang parah. Oleh karena itu, bagi individu dengan riwayat alergi makanan, disarankan untuk berhati-hati saat pertama kali mengonsumsi markisa. Keterbatasan lain adalah variasi nutrisi yang dapat terjadi pada markisa tergantung pada varietas, kondisi tumbuh, dan metode pengolahan. Ini berarti bahwa kandungan nutrisi yang tepat dan efek kesehatan dapat bervariasi antar produk markisa yang berbeda.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, sangat direkomendasikan untuk memasukkan buah markisa sebagai bagian dari diet seimbang dan beragam. Untuk individu yang sehat, konsumsi markisa dalam bentuk buah utuh, dengan bijinya, dapat memaksimalkan asupan serat dan antioksidan. Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti hipertensi atau pradiabetes, markisa dapat menjadi tambahan diet yang bermanfaat, namun tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk manajemen diet yang tepat. Penting juga untuk memperhatikan porsi konsumsi, terutama jika mengonsumsi dalam bentuk jus yang mungkin memiliki konsentrasi gula lebih tinggi. Eksplorasi penggunaan bagian lain dari buah, seperti kulit, dalam bentuk suplemen atau ekstrak juga dapat dipertimbangkan setelah melalui penelitian lebih lanjut.

Buah markisa adalah sumber nutrisi yang kaya, menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang didukung oleh bukti ilmiah yang berkembang. Kandungan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang melimpah berkontribusi pada peningkatan kekebalan tubuh, kesehatan jantung, pencernaan, pengelolaan gula darah, hingga kualitas tidur. Meskipun banyak penelitian telah mengkonfirmasi potensi positifnya, masih terdapat kebutuhan untuk studi klinis berskala besar dan jangka panjang pada manusia untuk mengkonfirmasi secara definitif semua klaim manfaat serta memahami mekanisme kerja senyawa bioaktif secara lebih mendalam. Penelitian di masa depan juga dapat difokuskan pada isolasi dan karakterisasi senyawa aktif spesifik dari markisa serta potensi aplikasinya dalam pengembangan produk farmasi atau nutraceutical. Dengan demikian, markisa berpotensi menjadi komponen penting dalam strategi pencegahan dan pengelolaan kesehatan alami.