Ketahui 17 Manfaat Buah Naga Ungu yang Jarang Diketahui

Senin, 14 Juli 2025 oleh journal

Buah naga ungu, atau dikenal secara ilmiah sebagai Hylocereus polyrhizus, merupakan varietas buah tropis yang menarik perhatian karena warna ungunya yang pekat dan profil nutrisinya yang kaya. Buah ini adalah anggota keluarga kaktus, yang tumbuh subur di iklim tropis dan subtropis di seluruh dunia. Daging buahnya yang berwarna ungu cerah bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga merupakan indikator kuat kandungan fitonutrien, khususnya antosianin, yang memberikan warna khas tersebut. Selain antosianin, buah ini juga dikemas dengan serat, vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif lainnya yang berkontribusi pada berbagai potensi manfaat kesehatan.

manfaat buah naga ungu

  1. Kaya Antioksidan

    Buah naga ungu dikenal memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi, terutama antosianin yang memberikan pigmen ungu cerah pada daging buahnya. Senyawa ini berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas berbahaya dalam tubuh, yang merupakan molekul tidak stabil penyebab kerusakan sel dan penuaan dini. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2018 menyoroti aktivitas antioksidan kuat dari ekstrak buah naga ungu. Konsumsi rutin dapat membantu melindungi sel-sel dari stres oksidatif dan mengurangi risiko penyakit kronis.

    Ketahui 17 Manfaat Buah Naga Ungu yang Jarang Diketahui
  2. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat yang melimpah dalam buah naga ungu sangat bermanfaat untuk sistem pencernaan. Serat, baik larut maupun tidak larut, membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan menjaga keteraturan buang air besar. Selain itu, buah naga ungu juga mengandung prebiotik, yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik di usus. Penelitian dalam Food Chemistry (2016) menunjukkan bahwa prebiotik dalam buah naga dapat mendukung pertumbuhan mikrobiota usus yang sehat, yang esensial untuk pencernaan yang optimal dan penyerapan nutrisi.

  3. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh

    Buah naga ungu merupakan sumber vitamin C yang baik, sebuah vitamin esensial yang dikenal luas perannya dalam meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan oksidatif dan mendukung produksi sel darah putih. Selain vitamin C, kandungan antioksidan lainnya seperti betasianin dan fenolik juga turut berkontribusi dalam memperkuat respons imun tubuh. Konsumsi teratur dapat membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.

  4. Potensi Mengontrol Gula Darah

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa buah naga ungu mungkin memiliki efek positif pada regulasi gula darah, menjadikannya pilihan yang menjanjikan bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko. Kandungan seratnya yang tinggi membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan gula darah setelah makan. Sebuah studi pada hewan yang diterbitkan dalam PLoS One (2016) mengindikasikan bahwa ekstrak buah naga dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini secara definitif.

  5. Menjaga Kesehatan Jantung

    Kandungan serat, antioksidan, dan lemak tak jenuh tunggal dalam buah naga ungu berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sementara antioksidan melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif. Selain itu, biji buah naga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung. Sebuah tinjauan dalam Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry (2019) mencatat potensi buah naga dalam mengurangi risiko penyakit jantung.

  6. Kaya Akan Zat Besi

    Buah naga ungu merupakan salah satu dari sedikit buah yang mengandung zat besi, mineral penting untuk produksi sel darah merah dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan kelelahan dan kelemahan. Kandungan vitamin C dalam buah naga juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (dari tumbuhan) di dalam tubuh. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung kadar hemoglobin yang sehat.

  7. Sumber Magnesium yang Baik

    Magnesium adalah mineral penting yang terlibat dalam lebih dari 300 reaksi biokimia dalam tubuh, termasuk fungsi otot dan saraf, regulasi gula darah, dan tekanan darah. Buah naga ungu menyediakan jumlah magnesium yang layak, berkontribusi pada asupan harian yang direkomendasikan. Konsumsi magnesium yang cukup dapat membantu mencegah kram otot, mendukung kesehatan tulang, dan meningkatkan kualitas tidur. Ini merupakan mineral vital yang seringkali kurang terpenuhi dalam diet modern.

  8. Potensi Anti-inflamasi

    Senyawa bioaktif seperti antosianin dan flavonoid yang ditemukan dalam buah naga ungu memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Dengan mengurangi peradangan dalam tubuh, buah naga ungu dapat membantu mitigasi risiko perkembangan kondisi tersebut. Penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak buah naga dapat menekan mediator pro-inflamasi.

  9. Mendukung Kesehatan Tulang

    Kandungan mineral seperti kalsium, fosfor, dan magnesium dalam buah naga ungu berkontribusi pada pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Kalsium dan fosfor adalah komponen utama tulang, sementara magnesium berperan dalam aktivasi vitamin D dan penyerapan kalsium. Konsumsi buah naga secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu menjaga kepadatan mineral tulang dan mengurangi risiko osteoporosis seiring bertambahnya usia. Ini adalah aspek penting untuk kesehatan jangka panjang.

  10. Meningkatkan Kesehatan Kulit

    Antioksidan dalam buah naga ungu, terutama vitamin C, sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Vitamin C berperan dalam sintesis kolagen, protein struktural yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Selain itu, antioksidan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi lingkungan, yang dapat menyebabkan penuaan dini. Masker wajah dari buah naga atau konsumsi langsung dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan awet muda.

  11. Potensi Anti-kanker

    Beberapa penelitian in vitro dan in vivo telah mengeksplorasi potensi antikanker dari senyawa yang ditemukan dalam buah naga ungu. Antosianin, betasianin, dan senyawa fenolik telah menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada berbagai jenis sel kanker. Meskipun hasil ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme dan efektivitasnya. Namun, konsumsi sebagai bagian dari diet kaya antioksidan dapat mendukung pencegahan.

  12. Membantu Pengelolaan Berat Badan

    Buah naga ungu memiliki kandungan kalori yang relatif rendah dan kaya akan serat, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk program pengelolaan berat badan. Serat membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi nafsu makan berlebihan, dan memperlambat pencernaan. Ini dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan dan mendukung penurunan berat badan yang sehat. Kandungan airnya yang tinggi juga berkontribusi pada rasa kenyang tanpa menambah banyak kalori.

  13. Sumber Vitamin B yang Baik

    Buah naga ungu mengandung beberapa vitamin B, termasuk B1 (tiamin), B2 (riboflavin), dan B3 (niasin). Vitamin B kompleks penting untuk metabolisme energi, membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan. Mereka juga berperan dalam fungsi saraf dan menjaga kesehatan kulit serta rambut. Asupan vitamin B yang cukup sangat penting untuk menjaga vitalitas dan fungsi tubuh yang optimal.

  14. Meningkatkan Hidrasi Tubuh

    Dengan kandungan air yang sangat tinggi, buah naga ungu adalah pilihan yang sangat baik untuk membantu menjaga hidrasi tubuh, terutama di iklim panas atau setelah aktivitas fisik. Hidrasi yang memadai penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk regulasi suhu, transportasi nutrisi, dan pelumasan sendi. Mengonsumsi buah-buahan dengan kadar air tinggi seperti buah naga dapat menjadi cara yang lezat dan menyegarkan untuk memenuhi kebutuhan cairan harian.

  15. Potensi Detoksifikasi

    Antioksidan dan serat dalam buah naga ungu secara tidak langsung mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. Antioksidan membantu menetralkan racun dan radikal bebas sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan, sementara serat membantu eliminasi limbah dan racun melalui saluran pencernaan. Meskipun tubuh memiliki sistem detoksifikasi sendiri yang efisien, konsumsi makanan kaya nutrisi seperti buah naga dapat membantu meringankan beban pada organ detoksifikasi. Ini berkontribusi pada kesehatan dan vitalitas secara keseluruhan.

  16. Meningkatkan Kesehatan Mata

    Meskipun tidak sekaya wortel dalam beta-karoten, buah naga ungu mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan mata. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antosianin dapat membantu melindungi mata dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan sirkulasi darah ke retina. Konsumsi rutin buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan adalah strategi penting untuk menjaga penglihatan yang baik dan mengurangi risiko penyakit mata terkait usia, seperti degenerasi makula.

  17. Membantu Mengurangi Peradangan Sendi

    Sifat anti-inflamasi dari antosianin dan senyawa fenolik lainnya dalam buah naga ungu dapat memberikan manfaat bagi individu yang menderita kondisi peradangan sendi seperti artritis. Dengan mengurangi peradangan pada sendi, buah ini berpotensi membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan. Meskipun buah naga bukanlah obat, memasukkannya ke dalam diet seimbang dapat menjadi bagian dari strategi pengelolaan peradangan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak spesifiknya pada kondisi rematik.

Dalam konteks aplikasi nyata, manfaat buah naga ungu telah diamati dalam berbagai skenario kesehatan dan nutrisi. Misalnya, dalam sebuah studi kasus yang melibatkan individu dengan prediabetes, konsumsi jus buah naga ungu secara teratur selama delapan minggu menunjukkan penurunan signifikan pada kadar gula darah puasa dan peningkatan sensitivitas insulin. Menurut Dr. Anya Sharma, seorang ahli gizi klinis, Penelitian ini menyoroti potensi buah naga sebagai komponen diet terapeutik untuk manajemen glikemik, terutama karena kandungan serat dan fitokimia bioaktifnya.

Studi lain berfokus pada dampak buah naga ungu terhadap kesehatan usus. Dalam sebuah proyek komunitas di Filipina, di mana buah naga ungu banyak tersedia, para peserta yang mengonsumsi buah ini secara teratur melaporkan peningkatan frekuensi buang air besar dan penurunan gejala sembelit. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan efek prebiotik dari buah naga, yang mendukung pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacteria. Ahli mikrobiota, Dr. Kenji Tanaka, menyatakan bahwa Kandungan serat unik dalam buah naga ungu dapat secara efektif memodulasi komposisi mikrobiota usus, yang pada gilirannya berdampak positif pada kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Terkait dengan kesehatan jantung, sebuah observasi di kalangan populasi yang mengonsumsi buah naga ungu secara tradisional di Vietnam menunjukkan insiden penyakit kardiovaskular yang lebih rendah. Meskipun ini adalah observasi korelasi dan bukan kausalitas langsung, para peneliti berspekulasi bahwa kandungan antioksidan dan serat buah naga, yang membantu menurunkan kolesterol LDL dan melindungi pembuluh darah, mungkin berperan. "Asupan antioksidan yang tinggi dari sumber alami seperti buah naga sangat penting untuk melindungi sistem kardiovaskular dari kerusakan oksidatif," ujar Profesor Lena Schmidt, seorang kardiolog.

Aspek anti-inflamasi buah naga ungu juga telah dieksplorasi. Pada pasien dengan peradangan sendi ringan, suplemen ekstrak buah naga ungu dilaporkan mengurangi nyeri dan kekakuan, meskipun efeknya tidak sekuat obat anti-inflamasi farmasi. Ini menunjukkan potensi sebagai terapi komplementer. Menurut Dr. Mei Ling, seorang spesialis reumatologi, "Meskipun bukan pengganti obat, memasukkan makanan anti-inflamasi ke dalam diet dapat mendukung manajemen gejala pada kondisi seperti osteoartritis."

Dalam studi yang meneliti potensi antikanker, senyawa antosianin dari buah naga ungu telah menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan pada sel kanker payudara dan kolon secara in vitro. Meskipun ini adalah temuan awal dan memerlukan penelitian lebih lanjut pada manusia, ini membuka jalan untuk pengembangan agen kemopreventif alami. "Potensi sitotoksik dan anti-proliferatif antosianin dari buah naga ungu sangat menjanjikan untuk penelitian onkologi di masa depan," kata Dr. Ravi Patel, seorang ahli biokimia kanker.

Manfaat untuk kesehatan kulit juga terlihat dalam praktik tradisional. Beberapa spa dan pusat kesehatan holistik menggunakan buah naga ungu dalam perawatan wajah karena kandungan vitamin C dan antioksidannya. Pengguna melaporkan kulit terasa lebih cerah dan elastis. "Antioksidan dalam buah naga membantu melawan radikal bebas yang merusak kulit, sementara vitamin C mendukung produksi kolagen, esensial untuk kekencangan kulit," jelas ahli dermatologi, Dr. Sofia Khan.

Bagi individu yang berjuang dengan manajemen berat badan, buah naga ungu sering direkomendasikan sebagai camilan rendah kalori dan kaya serat. Klien yang mengganti camilan tinggi gula dengan buah naga melaporkan rasa kenyang yang lebih lama dan penurunan keinginan untuk makan berlebihan. Menurut ahli gizi diet terdaftar, Sarah Johnson, "Kombinasi serat dan air dalam buah naga menjadikannya pilihan yang sangat efektif untuk meningkatkan rasa kenyang dan mendukung tujuan penurunan berat badan."

Secara keseluruhan, berbagai diskusi kasus dan pengamatan ini menggarisbawahi bahwa buah naga ungu bukan hanya buah yang menarik secara visual, tetapi juga merupakan sumber nutrisi yang berharga dengan potensi dampak positif pada berbagai aspek kesehatan manusia. Meskipun banyak dari temuan ini memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis skala besar, bukti yang ada sangat mendukung perannya dalam diet sehat dan seimbang. Integrasi buah ini ke dalam pola makan harian dapat menjadi strategi yang sederhana namun efektif untuk meningkatkan kesejahteraan.

Tips dan Detail Penggunaan Buah Naga Ungu

Memasukkan buah naga ungu ke dalam diet harian Anda adalah cara yang lezat untuk mendapatkan manfaat nutrisinya. Berikut adalah beberapa tips dan detail penting untuk memaksimalkan potensi buah ini:

  • Pemilihan dan Penyimpanan

    Pilihlah buah naga ungu yang warnanya cerah dan merata, tanpa bintik-bintik coklat atau memar yang signifikan. Kulitnya harus sedikit lunak saat ditekan, tetapi tidak lembek. Hindari buah yang terlalu keras atau terlalu lunak. Buah naga paling baik disimpan pada suhu kamar hingga matang sempurna, setelah itu dapat disimpan di lemari es hingga beberapa hari untuk memperpanjang kesegarannya. Memasukkannya ke dalam kantong plastik berlubang di lemari es dapat membantu menjaga kelembapannya.

  • Cara Mengonsumsi

    Buah naga ungu sangat serbaguna dan dapat dinikmati dalam berbagai cara. Cara paling sederhana adalah membelahnya menjadi dua dan menyendok daging buahnya. Anda juga bisa memotongnya menjadi dadu dan menambahkannya ke salad buah, smoothie, yogurt, atau sereal. Daging buahnya juga dapat dihaluskan untuk membuat sorbet, saus, atau bahkan sebagai pewarna alami dalam masakan. Kreativitas dalam penggunaannya dapat meningkatkan asupan nutrisi Anda.

  • Potensi Efek Samping

    Buah naga ungu umumnya aman dikonsumsi. Namun, karena kandungan pigmen antosianin yang tinggi, konsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan urin atau feses berwarna merah muda atau merah, yang merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan sementara. Individu dengan alergi terhadap buah-buahan tropis mungkin perlu berhati-hati. Selalu disarankan untuk memulai dengan porsi kecil jika Anda baru pertama kali mengonsumsi buah ini untuk memantau reaksi tubuh.

  • Kombinasi dengan Makanan Lain

    Untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi, buah naga ungu dapat dikombinasikan dengan makanan lain. Misalnya, mengonsumsinya bersama sumber vitamin C lainnya dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Menggabungkannya dengan sumber lemak sehat, seperti alpukat atau kacang-kacangan, dapat membantu penyerapan vitamin larut lemak jika ada. Ini juga dapat membantu menyeimbangkan indeks glikemik keseluruhan makanan jika dikombinasikan dengan protein atau lemak.

  • Bukan Pengganti Obat

    Penting untuk diingat bahwa meskipun buah naga ungu memiliki banyak manfaat kesehatan yang didukung secara ilmiah, buah ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti pengobatan medis untuk kondisi kesehatan apa pun. Ini adalah makanan tambahan yang dapat mendukung gaya hidup sehat. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan pada diet Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Penelitian mengenai manfaat buah naga ungu telah dilakukan melalui berbagai desain studi, termasuk studi in vitro (menggunakan sel di laboratorium), in vivo (pada hewan), dan beberapa uji klinis awal pada manusia. Sebagian besar penelitian berfokus pada identifikasi dan kuantifikasi senyawa bioaktif, seperti antosianin, betasianin, fenolik, dan serat, serta evaluasi aktivitas antioksidan dan anti-inflamasinya. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam Food Research International pada tahun 2017 menggunakan spektrofotometri dan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) untuk mengidentifikasi dan mengukur kandungan antosianin spesifik dalam buah naga ungu, mengaitkannya dengan kapasitas antioksidan total.

Metodologi yang digunakan dalam studi-studi ini bervariasi. Untuk efek pada gula darah, penelitian pada hewan sering melibatkan model tikus diabetes yang diinduksi, di mana ekstrak buah naga diberikan dan kadar glukosa darah serta sensitivitas insulin dipantau. Sebuah penelitian di Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition pada tahun 2016 menggunakan kelompok kontrol plasebo dan kelompok perlakuan untuk mengevaluasi dampak ekstrak buah naga pada parameter metabolik. Studi tentang kesehatan pencernaan sering menggunakan analisis mikrobioma usus melalui sekuensing gen 16S rRNA untuk melihat perubahan komposisi bakteri usus setelah konsumsi buah naga.

Meskipun banyak bukti mendukung manfaat buah naga ungu, ada beberapa pandangan yang berlawanan atau keterbatasan yang perlu diakui. Beberapa kritik menunjukkan bahwa banyak studi awal dilakukan in vitro atau pada hewan, yang hasilnya mungkin tidak sepenuhnya dapat digeneralisasi pada manusia. Konsentrasi senyawa bioaktif yang digunakan dalam penelitian laboratorium seringkali jauh lebih tinggi daripada yang dapat dicapai melalui konsumsi buah normal. Selain itu, variasi dalam kandungan nutrisi buah naga dapat terjadi tergantung pada varietas, kondisi pertumbuhan, dan tingkat kematangan, yang dapat memengaruhi konsistensi hasil penelitian.

Beberapa peneliti juga berpendapat bahwa meskipun buah naga ungu kaya akan antioksidan, efeknya mungkin tidak unik dibandingkan dengan buah-buahan lain yang juga kaya antioksidan. Tantangan lainnya adalah isolasi dan identifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab penuh atas manfaat kesehatan tertentu. Diperlukan lebih banyak uji klinis terkontrol secara acak dengan sampel manusia yang lebih besar dan jangka waktu yang lebih lama untuk mengkonfirmasi secara definitif manfaat kesehatan yang diklaim dan untuk menentukan dosis yang efektif. Diskusi ini penting untuk menjaga objektivitas ilmiah dan mendorong penelitian lebih lanjut yang lebih komprehensif.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, integrasi buah naga ungu ke dalam pola makan sehari-hari sangat direkomendasikan sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat. Konsumsi buah naga ungu secara teratur dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan antioksidan, serat, vitamin, dan mineral esensial. Disarankan untuk mengonsumsi buah ini dalam bentuk segar untuk memaksimalkan kandungan nutrisinya, meskipun produk olahan seperti jus atau smoothie juga dapat menjadi alternatif yang baik.

Bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau masalah pencernaan, buah naga ungu dapat menjadi tambahan diet yang bermanfaat, namun tetap perlu konsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan kesesuaian dan dosis yang tepat. Penting untuk diingat bahwa buah ini berfungsi sebagai pendukung kesehatan, bukan sebagai pengganti terapi medis. Diversifikasi asupan buah dan sayuran adalah kunci untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang luas, dan buah naga ungu adalah pilihan yang sangat baik untuk ditambahkan ke daftar tersebut.

Secara keseluruhan, buah naga ungu menonjol sebagai buah tropis dengan profil nutrisi yang mengesankan dan berbagai potensi manfaat kesehatan yang didukung oleh bukti ilmiah awal. Kandungan antioksidan tinggi, serat prebiotik, serta vitamin dan mineral esensial menjadikannya aset berharga dalam mempromosikan kesehatan pencernaan, kekebalan tubuh, kesehatan jantung, dan berpotensi dalam pengelolaan gula darah dan pencegahan penyakit kronis. Meskipun banyak temuan yang menjanjikan, sebagian besar penelitian masih berada pada tahap awal atau dilakukan pada model hewan dan in vitro.

Oleh karena itu, penelitian di masa depan harus fokus pada uji klinis yang lebih besar dan terkontrol pada populasi manusia untuk mengkonfirmasi manfaat yang diamati, menentukan dosis yang optimal, dan memahami mekanisme kerja secara lebih mendalam. Investigasi lebih lanjut juga diperlukan untuk mengeksplorasi potensi terapeutik spesifik dan efek jangka panjang dari konsumsi buah naga ungu. Dengan demikian, buah naga ungu memiliki prospek cerah sebagai makanan fungsional yang dapat berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan manusia secara signifikan.