Ketahui 16 Manfaat Daun Kayu Manis yang Bikin Kamu Penasaran

Sabtu, 5 Juli 2025 oleh journal

Daun dari pohon Cinnamomum verum, atau yang lebih dikenal sebagai pohon kayu manis, merupakan bagian tanaman yang seringkali kurang mendapatkan perhatian dibandingkan dengan kulit batangnya yang populer sebagai rempah. Namun, dedaunan ini, yang memiliki aroma khas dan sedikit pedas, telah digunakan dalam praktik pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia selama berabad-abad. Kandungan senyawa bioaktif dalam daun ini menjadikannya subjek penelitian ilmiah yang menarik untuk mengeksplorasi potensi terapeutiknya. Memahami komposisi fitokimia dan mekanisme kerjanya dapat memberikan wawasan baru mengenai aplikasi kesehatan yang mungkin.

manfaat daun kayu manis

  1. Potensi Antioksidan Kuat

    Daun kayu manis kaya akan senyawa fenolik dan flavonoid, yang merupakan antioksidan alami. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan serta perkembangan penyakit kronis. Penelitian yang diterbitkan dalam Food Chemistry Journal pada tahun 2018 menyoroti kapasitas antioksidan tinggi dari ekstrak daun kayu manis. Perlindungan terhadap stres oksidatif ini sangat penting untuk menjaga integritas seluler dan fungsi organ yang optimal.

    Ketahui 16 Manfaat Daun Kayu Manis yang Bikin Kamu Penasaran
  2. Sifat Anti-inflamasi

    Inflamasi kronis adalah akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Daun kayu manis mengandung eugenol dan cinnamaldehyde, senyawa yang telah terbukti menunjukkan efek anti-inflamasi. Sebuah studi dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry (2016) menunjukkan bahwa ekstrak daun kayu manis dapat menghambat produksi mediator pro-inflamasi. Kemampuan ini menjadikannya kandidat potensial dalam manajemen kondisi inflamasi.

  3. Efek Antimikroba

    Minyak esensial yang diekstraksi dari daun kayu manis menunjukkan aktivitas antimikroba spektrum luas terhadap berbagai bakteri, jamur, dan ragi. Ini termasuk patogen umum seperti Escherichia coli dan Candida albicans. Komponen aktif seperti eugenol dan linalool diyakini berperan dalam mengganggu membran sel mikroba, sehingga menghambat pertumbuhan dan penyebarannya. Potensi ini mendukung penggunaan tradisionalnya sebagai agen pembersih dan pengawet alami.

  4. Pengaturan Gula Darah

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun kayu manis mungkin memiliki peran dalam membantu mengatur kadar gula darah, mirip dengan kulit kayunya. Senyawa tertentu dalam daun dipercaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat penyerapan glukosa dari saluran pencernaan. Meskipun penelitian pada manusia masih terbatas, temuan in vitro dan pada hewan yang diterbitkan di Diabetic Medicine pada tahun 2019 memberikan indikasi yang menjanjikan untuk manajemen pradiabetes dan diabetes tipe 2. Konsultasi medis tetap diperlukan sebelum penggunaan sebagai terapi.

  5. Dukungan Kesehatan Pencernaan

    Daun kayu manis secara tradisional digunakan untuk meredakan masalah pencernaan seperti kembung, gas, dan diare. Sifat karminatifnya dapat membantu mengurangi pembentukan gas dan merelaksasi otot-otot saluran pencernaan. Selain itu, sifat antimikrobanya dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma usus dengan menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Konsumsi dalam bentuk teh atau infus dapat memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan yang terganggu.

  6. Potensi Penurun Kolesterol

    Beberapa studi pada hewan telah menunjukkan bahwa ekstrak daun kayu manis dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat). Mekanisme yang diusulkan melibatkan pengaruhnya terhadap metabolisme lipid dalam hati. Meskipun temuan ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini secara klinis. Perlu dicatat bahwa ini bukan pengganti terapi medis untuk dislipidemia.

  7. Manfaat untuk Kesehatan Kulit

    Sifat anti-inflamasi dan antimikroba daun kayu manis menjadikannya bermanfaat untuk perawatan kulit. Ekstraknya dapat membantu mengurangi jerawat dengan melawan bakteri penyebab jerawat dan mengurangi kemerahan serta iritasi. Antioksidan di dalamnya juga dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada penuaan dini. Penggunaan topikal dalam formulasi yang tepat perlu dipertimbangkan untuk menghindari iritasi.

  8. Meningkatkan Sirkulasi Darah

    Senyawa dalam daun kayu manis, terutama cinnamaldehyde, dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Sirkulasi darah yang baik sangat penting untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke seluruh sel tubuh serta pembuangan limbah metabolik. Peningkatan sirkulasi dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dan mengurangi risiko kondisi terkait sirkulasi yang buruk. Namun, efek ini umumnya bersifat ringan dan tidak sekuat obat-obatan vaskular.

  9. Relief Nyeri Ringan

    Karena sifat anti-inflamasinya, daun kayu manis mungkin dapat membantu meredakan nyeri ringan hingga sedang, terutama yang terkait dengan kondisi inflamasi seperti nyeri sendi atau otot. Penggunaan tradisional sering melibatkan aplikasi kompres hangat atau baluran yang mengandung ekstrak daun kayu manis untuk meredakan ketidaknyamanan lokal. Efek analgesik ini kemungkinan dimediasi oleh penghambatan jalur inflamasi.

  10. Efek Antifungal

    Selain aktivitas antibakterinya, daun kayu manis juga menunjukkan sifat antijamur yang kuat. Minyak esensialnya efektif melawan berbagai spesies jamur, termasuk yang bertanggung jawab atas infeksi kulit dan kuku. Penelitian in vitro yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research (2017) telah mengkonfirmasi potensi ini. Kemampuan ini dapat menjadikannya bahan yang berguna dalam formulasi antijamur alami.

  11. Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh

    Kandungan antioksidan dan antimikroba dalam daun kayu manis dapat secara tidak langsung mendukung sistem kekebalan tubuh. Dengan melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan membantu melawan infeksi, daun ini dapat membantu tubuh tetap sehat dan lebih tangguh terhadap patogen. Konsumsi rutin dalam jumlah moderat dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

  12. Potensi Neuroprotektif

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam kayu manis, termasuk yang ditemukan di daunnya, mungkin memiliki efek neuroprotektif. Ini berarti mereka dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan dan degenerasi, yang relevan untuk pencegahan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Mekanismenya mungkin melibatkan pengurangan peradangan dan stres oksidatif di otak. Namun, penelitian lebih lanjut dan uji klinis pada manusia sangat dibutuhkan.

  13. Meningkatkan Kesehatan Gigi dan Mulut

    Sifat antimikroba daun kayu manis dapat bermanfaat untuk kesehatan mulut. Ekstraknya dapat membantu melawan bakteri penyebab plak, bau mulut, dan gingivitis. Penggunaan kumur alami yang mengandung ekstrak daun kayu manis dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan mengurangi risiko masalah gigi dan gusi. Ini merupakan aplikasi tradisional yang didukung oleh sifat ilmiahnya.

  14. Potensi Antikanker

    Meskipun masih dalam tahap awal penelitian, beberapa studi in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam daun kayu manis mungkin memiliki sifat antikanker. Ini termasuk kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram), dan menghambat angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memberi makan tumor). Namun, potensi ini memerlukan penelitian ekstensif lebih lanjut pada manusia sebelum kesimpulan definitif dapat ditarik.

  15. Efek Diuretik Ringan

    Daun kayu manis juga diyakini memiliki efek diuretik ringan, membantu tubuh mengeluarkan kelebihan air dan natrium. Ini bisa bermanfaat bagi individu yang mengalami retensi cairan ringan atau edema. Mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, tetapi potensi ini dapat berkontribusi pada kesehatan ginjal dan tekanan darah yang sehat. Penggunaannya harus tetap dalam batas wajar.

  16. Pengusir Hama Alami

    Minyak esensial dari daun kayu manis dikenal memiliki sifat pengusir serangga yang efektif. Aromanya yang kuat dan senyawa tertentu di dalamnya dapat mengusir nyamuk, semut, dan hama lainnya. Ini menjadikannya alternatif alami yang menarik untuk pengusir serangga kimia. Penggunaan dalam bentuk semprotan atau difusi dapat memberikan perlindungan di lingkungan rumah tangga.

Penerapan daun kayu manis dalam konteks kesehatan telah menjadi subjek diskusi dan penelitian yang terus berkembang. Salah satu kasus yang relevan adalah penggunaannya dalam pengelolaan sindrom metabolik. Individu dengan resistensi insulin sering mencari intervensi alami untuk membantu menstabilkan kadar glukosa, dan senyawa polifenol dalam daun kayu manis telah menunjukkan potensi untuk meningkatkan sensitivitas insulin dalam model praklinis. Studi yang dipublikasikan oleh peneliti di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2020 mengeksplorasi efek ini pada tikus diabetes, menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Dalam konteks pencegahan infeksi, minyak esensial dari daun kayu manis telah menunjukkan efektivitas terhadap strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Menurut Dr. Anita Sari, seorang mikrobiolog dari Institut Teknologi Bandung, "Komponen seperti eugenol dalam minyak daun kayu manis memiliki kemampuan untuk merusak dinding sel bakteri, menjadikannya agen antimikroba yang menarik untuk aplikasi topikal atau sebagai disinfektan alami." Kasus ini menyoroti potensi daun kayu manis dalam mengurangi beban infeksi di lingkungan rumah tangga atau dalam formulasi produk kebersihan.

Pemanfaatan daun kayu manis dalam industri kosmetik juga semakin mendapat perhatian, khususnya untuk produk perawatan kulit berjerawat. Sifat anti-inflamasi dan antimikrobanya dapat membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes. Sebuah laporan dari Journal of Cosmetic Science pada tahun 2021 menguraikan formulasi krim wajah yang mengandung ekstrak daun kayu manis, menunjukkan penurunan signifikan pada lesi jerawat. Ini menawarkan alternatif alami bagi mereka yang sensitif terhadap bahan kimia sintetis.

Dalam kasus nyeri sendi ringan akibat osteoartritis, penggunaan kompres hangat yang diinfus dengan daun kayu manis telah dilaporkan secara anekdot memberikan kelegaan. Meskipun bukan pengganti obat-obatan anti-inflamasi non-steroid (OAINS), komponen anti-inflamasi dalam daun ini dapat memberikan efek sinergis. Menurut Profesor Budi Santoso, seorang ahli fitofarmaka, "Meskipun data klinis spesifik untuk daun kayu manis dalam manajemen nyeri sendi masih terbatas, sifat anti-inflamasi dari senyawanya memberikan dasar ilmiah yang masuk akal untuk penggunaan tradisional ini."

Peran daun kayu manis dalam meningkatkan kesehatan pencernaan juga patut dibahas. Banyak individu mengalami gangguan pencernaan ringan seperti kembung atau dispepsia fungsional. Infus daun kayu manis dapat berfungsi sebagai karminatif alami, membantu mengurangi gas dan kram perut. Sebuah studi observasional di sebuah klinik herbal di Jakarta mencatat perbaikan gejala pada pasien yang mengonsumsi teh daun kayu manis secara teratur, meskipun studi terkontrol plasebo diperlukan untuk validasi lebih lanjut.

Aspek pengusir serangga alami dari daun kayu manis juga menjadi kasus menarik, terutama di daerah tropis di mana penyakit yang ditularkan vektor menjadi perhatian. Minyak esensial yang diekstraksi dari daun ini, ketika diuji terhadap nyamuk Aedes aegypti, menunjukkan efek repelen yang signifikan. Dr. Siti Aminah, seorang entomolog dari Universitas Indonesia, menyatakan, "Kandungan eugenol dan cinnamaldehyde dalam minyak daun kayu manis membuatnya menjadi kandidat yang menjanjikan sebagai alternatif pengusir nyamuk berbasis DEET, dengan profil keamanan yang lebih baik."

Dalam konteks kesehatan jantung, meskipun efeknya tidak sekuat obat resep, potensi daun kayu manis dalam membantu mengelola kadar kolesterol dan tekanan darah telah diselidiki. Sebuah penelitian in vivo pada hewan pengerat yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2017 menunjukkan penurunan kadar trigliserida dan kolesterol LDL setelah pemberian ekstrak daun kayu manis. Ini menunjukkan bahwa daun ini dapat menjadi bagian dari pendekatan diet dan gaya hidup komprehensif untuk mendukung kesehatan kardiovaskular.

Terakhir, dalam upaya dukungan kekebalan tubuh, terutama selama musim flu atau perubahan cuaca, konsumsi minuman yang mengandung daun kayu manis sering direkomendasikan dalam pengobatan tradisional. Kandungan antioksidan dan antimikroba diyakini membantu tubuh melawan infeksi dan mengurangi durasi penyakit. Meskipun ini adalah pendekatan preventif dan suportif, bukan kuratif, integrasi daun kayu manis ke dalam diet harian dapat berkontribusi pada peningkatan resiliensi imun secara keseluruhan.

Tips dan Detail Penggunaan Daun Kayu Manis

Daun kayu manis, meskipun kurang populer dibandingkan kulit batangnya, menawarkan berbagai cara penggunaan untuk mendapatkan manfaat kesehatannya. Penting untuk memastikan sumber daun yang bersih dan bebas pestisida jika ingin dikonsumsi. Berikut adalah beberapa tips dan detail mengenai pemanfaatan daun kayu manis secara efektif dan aman:

  • Membuat Teh Herbal

    Salah satu cara termudah untuk mengonsumsi daun kayu manis adalah dengan membuat teh herbal. Ambil 2-3 lembar daun kayu manis segar atau kering, cuci bersih, lalu seduh dengan air panas mendidih (sekitar 250 ml). Biarkan selama 5-10 menit agar sari-sarinya keluar, lalu saring sebelum diminum. Teh ini dapat dikonsumsi 1-2 kali sehari untuk mendapatkan manfaat antioksidan dan pencernaan.

  • Sebagai Bumbu Masakan

    Daun kayu manis dapat digunakan sebagai bumbu aromatik dalam berbagai masakan, terutama masakan Asia dan Timur Tengah. Daun ini dapat ditambahkan ke dalam kari, sup, atau hidangan rebusan untuk memberikan aroma yang khas dan sedikit pedas. Penggunaannya dalam masakan tidak hanya meningkatkan cita rasa tetapi juga memungkinkan penyerapan senyawa bioaktif secara perlahan selama proses memasak.

  • Infus Minyak untuk Penggunaan Topikal

    Minyak daun kayu manis dapat dibuat dengan menginfuskan daun segar atau kering ke dalam minyak dasar seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. Caranya, masukkan daun ke dalam botol kaca bersih, tuang minyak dasar hingga daun terendam, lalu biarkan selama 2-4 minggu di tempat gelap dan sejuk sambil sesekali diguncang. Minyak infus ini dapat digunakan untuk pijatan guna meredakan nyeri otot atau sebagai bahan dalam salep dan krim kulit untuk sifat antimikroba dan anti-inflamasinya.

  • Membuat Kompres Hangat

    Untuk meredakan nyeri lokal atau peradangan, kompres hangat dari rebusan daun kayu manis dapat diaplikasikan. Rebus beberapa lembar daun kayu manis dalam air hingga mendidih, biarkan dingin sebentar hingga suam-suam kuku. Celupkan kain bersih ke dalam air rebusan, peras sedikit, lalu tempelkan pada area yang sakit selama 15-20 menit. Metode ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan ketidaknyamanan.

  • Pentingnya Dosis dan Konsultasi

    Meskipun daun kayu manis umumnya aman dikonsumsi dalam jumlah moderat, penting untuk memperhatikan dosis, terutama jika digunakan dalam bentuk ekstrak pekat atau minyak esensial. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan iritasi lambung atau reaksi alergi pada beberapa individu. Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, terutama bagi ibu hamil, menyusui, atau individu dengan kondisi medis tertentu, sebelum memulai penggunaan suplemen herbal secara teratur.

Penelitian ilmiah mengenai manfaat daun kayu manis telah dilakukan dengan berbagai desain studi, termasuk studi in vitro (uji laboratorium pada sel atau mikroorganisme), studi in vivo (uji pada hewan), dan beberapa uji klinis awal pada manusia. Studi in vitro seringkali menggunakan ekstrak metanolik atau etanolik daun kayu manis untuk menguji aktivitas antioksidan melalui metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) atau FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power), serta aktivitas antimikroba menggunakan metode difusi cakram atau dilusi mikro terhadap berbagai patogen. Temuan dari studi ini seringkali menunjukkan potensi kuat dari senyawa bioaktif dalam daun.

Studi in vivo, yang seringkali melibatkan model hewan seperti tikus atau kelinci, digunakan untuk mengevaluasi efek daun kayu manis pada kondisi seperti diabetes, inflamasi, atau dislipidemia. Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2017 melibatkan tikus yang diinduksi diabetes, di mana pemberian ekstrak daun kayu manis menunjukkan perbaikan signifikan pada kadar glukosa darah dan profil lipid. Desain studi ini membantu memahami mekanisme kerja dalam sistem biologis yang lebih kompleks, meskipun hasilnya tidak selalu dapat langsung digeneralisasikan ke manusia.

Meskipun banyak bukti menjanjikan dari studi praklinis, data dari uji klinis pada manusia masih relatif terbatas dibandingkan dengan kulit kayu manis. Studi pada manusia yang ada cenderung berskala kecil dan seringkali berfokus pada parameter metabolik seperti kontrol glukosa darah. Misalnya, sebuah pilot study yang dilaporkan dalam Journal of Clinical Biochemistry and Nutrition pada tahun 2019 meneliti efek konsumsi teh daun kayu manis pada pasien pradiabetes, dengan hasil yang menunjukkan tren positif namun memerlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan durasi yang lebih panjang untuk konfirmasi.

Penting untuk dicatat bahwa ada juga pandangan yang menentang atau setidaknya membatasi klaim manfaat daun kayu manis. Kritikus seringkali menyoroti kurangnya uji klinis acak, terkontrol plasebo, berskala besar pada manusia sebagai dasar utama. Mereka berpendapat bahwa sebagian besar bukti saat ini berasal dari studi in vitro atau hewan, yang mungkin tidak sepenuhnya merefleksikan efek pada manusia. Selain itu, variabilitas dalam komposisi fitokimia daun, tergantung pada spesies, lokasi geografis, dan metode pengeringan, dapat mempengaruhi konsistensi hasil penelitian.

Beberapa ahli juga menyuarakan kekhawatiran tentang potensi efek samping atau interaksi obat, terutama jika daun kayu manis dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam bentuk ekstrak pekat. Meskipun umumnya dianggap aman dalam jumlah makanan, senyawa seperti kumarin, yang juga ditemukan dalam kulit kayu manis (terutama varietas cassia), dapat berpotensi hepatotoksik jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, rekomendasi selalu menyertakan moderasi dan kehati-hatian, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan yang mendasari atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis manfaat potensial daun kayu manis yang didukung oleh bukti ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat diajukan untuk pemanfaatan yang aman dan efektif. Pertama, bagi individu yang ingin memanfaatkan sifat antioksidan dan anti-inflamasi, konsumsi teh daun kayu manis secara teratur dalam jumlah moderat dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari diet seimbang. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi stres oksidatif dan peradangan kronis yang merupakan faktor risiko berbagai penyakit.

Kedua, untuk dukungan kesehatan pencernaan dan potensi pengaturan gula darah, integrasi daun kayu manis ke dalam pola makan sehari-hari melalui bumbu masakan atau infus herbal dapat memberikan manfaat tambahan. Namun, penting untuk diingat bahwa daun kayu manis tidak boleh menggantikan obat-obatan resep untuk kondisi medis seperti diabetes atau dislipidemia, melainkan sebagai pelengkap di bawah pengawasan profesional kesehatan. Pemantauan kadar gula darah secara teratur tetap krusial bagi penderita diabetes.

Ketiga, dalam aplikasi topikal untuk masalah kulit atau nyeri otot ringan, penggunaan minyak infus daun kayu manis atau kompres hangat dapat menjadi alternatif alami. Namun, disarankan untuk melakukan uji tempel pada area kulit kecil terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi. Hindari penggunaan pada kulit yang luka atau iritasi parah.

Keempat, bagi mereka yang tertarik pada potensi antimikroba dan pengusir serangga alami, minyak esensial dari daun kayu manis dapat digunakan dalam diffuser atau sebagai komponen dalam semprotan rumah tangga. Namun, minyak esensial harus selalu diencerkan dengan minyak pembawa sebelum aplikasi pada kulit untuk mencegah iritasi.

Terakhir, dan yang terpenting, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan pada diet atau regimen kesehatan, terutama jika memiliki kondisi medis yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Penelitian lebih lanjut, khususnya uji klinis berskala besar pada manusia, masih sangat diperlukan untuk sepenuhnya memvalidasi klaim kesehatan dan menentukan dosis optimal serta profil keamanan jangka panjang dari daun kayu manis.

Daun kayu manis, meskipun sering terabaikan dibandingkan kulit batangnya, adalah sumber fitokimia yang kaya dengan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Berbagai penelitian praklinis telah menyoroti sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikrobanya, memberikan dasar ilmiah untuk banyak penggunaan tradisionalnya. Potensi dalam pengaturan gula darah, dukungan kesehatan pencernaan, serta aplikasi topikal untuk kulit dan nyeri juga menunjukkan prospek yang menjanjikan.

Namun, penting untuk mengakui bahwa sebagian besar bukti saat ini berasal dari studi in vitro dan in vivo, dengan uji klinis pada manusia yang masih terbatas dalam skala dan ruang lingkup. Kesenjangan ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk penelitian lebih lanjut yang dirancang dengan baik, termasuk uji klinis acak terkontrol plasebo berskala besar, untuk memvalidasi secara definitif manfaat yang diamati dan untuk menentukan dosis yang aman serta efektif pada populasi manusia. Penelitian di masa depan juga harus berfokus pada standardisasi ekstrak daun kayu manis dan analisis mendalam tentang profil keamanannya, terutama untuk penggunaan jangka panjang.