24 Manfaat Daun Sangket yang Bikin Kamu Penasaran
Senin, 1 Desember 2025 oleh journal
Daun sangket, yang secara botani dikenal sebagai Anredera cordifolia atau lebih populer dengan nama binahong, merupakan tanaman merambat yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Latin, berkat kandungan fitokimianya yang beragam. Bagian daunnya, khususnya, sering dimanfaatkan untuk tujuan terapeutik karena kekayaan senyawa bioaktifnya seperti flavonoid, saponin, triterpenoid, dan alkaloid. Potensi farmakologisnya yang luas telah menarik perhatian komunitas ilmiah, mendorong berbagai penelitian untuk memvalidasi klaim tradisional dan mengungkap mekanisme kerjanya secara ilmiah.
manfaat daun sangket
- Anti-inflamasi
Ekstrak daun sangket menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan, yang bermanfaat dalam meredakan peradangan kronis maupun akut dalam tubuh. Mekanisme ini melibatkan penghambatan jalur inflamasi seperti siklooksigenase (COX) dan produksi sitokin pro-inflamasi. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh para peneliti dari Universitas Gadjah Mada (2010) menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam binahong dapat menekan respons inflamasi pada model hewan uji. Ini menjadikan daun sangket berpotensi sebagai agen terapeutik untuk kondisi seperti arthritis atau peradangan usus.
- Antioksidan Kuat
Kandungan flavonoid dan polifenol yang tinggi dalam daun sangket menjadikannya antioksidan yang efektif. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh, sehingga membantu mencegah stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan pemicu berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Berbagai studi in vitro telah mengkonfirmasi kapasitas antioksidan ekstrak binahong, seperti yang dilaporkan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (2013).
- Mempercepat Penyembuhan Luka
Salah satu manfaat paling terkenal dari daun sangket adalah kemampuannya dalam mempercepat penyembuhan luka, baik luka luar maupun luka bakar. Senyawa aktifnya dapat merangsang proliferasi sel kulit, meningkatkan sintesis kolagen, dan memiliki efek antimikroba yang mencegah infeksi pada luka. Sebuah penelitian oleh Wahyuni et al. (2017) dalam Jurnal Farmasi Indonesia menunjukkan bahwa salep yang mengandung ekstrak daun binahong secara signifikan mempercepat penutupan luka pada tikus.
- Antidiabetik
Daun sangket telah diteliti potensinya dalam membantu mengelola kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstraknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat enzim alfa-glukosidase. Menurut studi yang dipublikasikan di Journal of Medicinal Plants Research (2012), konsumsi ekstrak daun sangket secara oral dapat membantu mengontrol hiperglikemia pada model hewan diabetes.
- Antihypertensi
Beberapa studi awal menunjukkan bahwa daun sangket mungkin memiliki efek hipotensi, membantu menurunkan tekanan darah. Mekanisme yang diusulkan melibatkan relaksasi pembuluh darah dan efek diuretik ringan. Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan, temuan dari studi pada hewan, seperti yang dijelaskan dalam International Journal of Pharma and Bio Sciences (2011), memberikan dasar ilmiah untuk klaim ini.
- Antimikroba dan Antibakteri
Daun sangket mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antimikroba dan antibakteri terhadap berbagai jenis patogen, termasuk bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Sifat ini menjadikannya berpotensi digunakan untuk melawan infeksi bakteri dan jamur. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Pharmaceutical Science (2014) melaporkan bahwa ekstrak etanol daun binahong efektif menghambat pertumbuhan beberapa strain bakteri patogen.
- Antikanker Potensial
Meskipun masih dalam tahap penelitian awal, beberapa studi in vitro dan in vivo menunjukkan potensi antikanker dari daun sangket. Senyawa bioaktif di dalamnya dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan menghambat proliferasi sel tumor. Laporan dalam Oncology Letters (2016) menyoroti aktivitas sitotoksik ekstrak binahong terhadap beberapa lini sel kanker.
- Hepatoprotektif
Ekstrak daun sangket menunjukkan efek perlindungan terhadap hati dari kerusakan yang diinduksi oleh zat toksik. Aktivitas antioksidan dan anti-inflamasinya berkontribusi pada perlindungan sel-sel hati dari kerusakan oksidatif dan peradangan. Studi yang dimuat dalam Journal of Basic and Clinical Physiology and Pharmacology (2015) mendukung klaim ini dengan menunjukkan penurunan kadar enzim hati pada hewan yang terpapar hepatotoksin setelah pemberian binahong.
- Immunomodulator
Daun sangket dapat memodulasi respons imun tubuh, artinya dapat membantu menyeimbangkan dan memperkuat sistem kekebalan. Ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Studi imunomodulator seringkali kompleks, namun beberapa penelitian awal mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas fagositik makrofag setelah pemberian ekstrak binahong.
- Analgesik (Pereda Nyeri)
Berkat sifat anti-inflamasinya, daun sangket juga memiliki efek analgesik atau pereda nyeri. Senyawa aktifnya dapat menghambat mediator nyeri, sehingga mengurangi sensasi nyeri. Ini menjadikannya pilihan alami untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang yang terkait dengan peradangan, seperti nyeri sendi atau nyeri otot.
- Gastroprotektif
Ekstrak daun sangket berpotensi melindungi mukosa lambung dari kerusakan, yang dapat menyebabkan tukak lambung. Efek ini kemungkinan terkait dengan kemampuan antioksidan dan anti-inflamasinya, serta kemampuannya untuk meningkatkan produksi lendir pelindung di lambung. Penelitian pada hewan uji telah menunjukkan penurunan luasnya lesi tukak lambung setelah perlakuan dengan ekstrak binahong.
- Menurunkan Kadar Kolesterol
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun sangket dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Mekanisme yang mungkin melibatkan penghambatan absorbsi kolesterol di usus atau peningkatan ekskresi empedu. Temuan ini memberikan indikasi bahwa binahong berpotensi dalam manajemen dislipidemia.
- Kesehatan Ginjal
Potensi daun sangket dalam menjaga kesehatan ginjal juga sedang dieksplorasi. Sifat antioksidan dan anti-inflamasinya dapat membantu melindungi ginjal dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif atau peradangan. Meskipun data spesifik masih terbatas, penggunaan tradisional untuk masalah ginjal memberikan dorongan untuk penelitian lebih lanjut di bidang ini.
- Kesehatan Kulit
Selain untuk penyembuhan luka, daun sangket juga bermanfaat untuk kesehatan kulit secara umum. Sifat antioksidan dan antimikrobanya dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan infeksi kulit ringan. Penggunaan topikal ekstrak atau tumbukan daun dapat menenangkan kulit dan mendukung regenerasi sel.
- Kesehatan Tulang
Meskipun penelitian masih terbatas, beberapa indikasi menunjukkan bahwa daun sangket mungkin memiliki peran dalam menjaga kesehatan tulang, mungkin melalui efek anti-inflamasi atau antioksidannya yang dapat mengurangi degradasi tulang. Diperlukan studi yang lebih mendalam untuk memahami mekanisme dan potensi ini secara komprehensif.
- Anti-ulkus
Terkait dengan efek gastroprotektif, daun sangket juga menunjukkan aktivitas anti-ulkus. Ini berarti ia dapat membantu mencegah pembentukan ulkus di saluran pencernaan atau membantu penyembuhan ulkus yang sudah ada. Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa ekstrak binahong dapat mengurangi indeks ulkus yang diinduksi oleh berbagai agen.
- Anti-obesitas
Beberapa penelitian awal pada hewan menunjukkan potensi daun sangket dalam membantu mengelola berat badan dan mengurangi akumulasi lemak. Mekanisme yang mungkin melibatkan regulasi metabolisme lipid atau efek penekan nafsu makan. Area ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi efek pada manusia.
- Anti-penuaan
Dengan kandungan antioksidannya yang tinggi, daun sangket dapat membantu melawan tanda-tanda penuaan dini yang disebabkan oleh kerusakan sel akibat radikal bebas. Ini dapat terlihat pada kulit yang lebih sehat dan perlindungan terhadap kerusakan sel di tingkat internal. Potensi ini terutama berasal dari kapasitasnya untuk mengurangi stres oksidatif.
- Diuretik
Daun sangket secara tradisional digunakan sebagai diuretik ringan, yang membantu meningkatkan produksi urin dan ekskresi cairan dari tubuh. Sifat ini dapat bermanfaat untuk kondisi tertentu yang memerlukan pengurangan retensi cairan. Namun, penggunaan sebagai diuretik harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan.
- Antipiretik (Penurun Panas)
Secara tradisional, daun sangket juga digunakan untuk membantu menurunkan demam. Efek antipiretik ini kemungkinan terkait dengan sifat anti-inflamasi dan kemampuannya untuk memodulasi respons tubuh terhadap infeksi. Diperlukan penelitian ilmiah yang lebih terfokus untuk mengkonfirmasi mekanisme ini secara detail.
- Kesehatan Pernapasan
Beberapa klaim tradisional menunjukkan bahwa daun sangket dapat membantu meredakan masalah pernapasan seperti batuk dan asma, kemungkinan melalui efek anti-inflamasi dan relaksasi otot polos. Namun, bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim ini masih perlu diperbanyak melalui studi klinis.
- Kesehatan Mulut
Sifat antimikroba dari daun sangket dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mulut, membantu melawan bakteri penyebab bau mulut, plak, dan gingivitis. Ekstraknya dapat digunakan dalam formulasi kumur atau pasta gigi alami untuk mendukung kebersihan mulut.
- Meningkatkan Sirkulasi Darah
Beberapa laporan menunjukkan bahwa daun sangket dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah. Efek ini mungkin berkontribusi pada penyembuhan luka yang lebih baik dan pengiriman nutrisi yang lebih efisien ke seluruh tubuh. Namun, mekanisme spesifik dan sejauh mana efek ini terjadi masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
- Meredakan Masalah Pencernaan
Selain efek gastroprotektif, daun sangket juga secara tradisional digunakan untuk meredakan berbagai masalah pencernaan ringan lainnya, seperti sembelit atau diare. Senyawa aktifnya dapat membantu menyeimbangkan flora usus dan mengurangi peradangan di saluran pencernaan, meskipun bukti ilmiahnya bervariasi tergantung pada kondisi spesifik.
Penerapan daun sangket dalam praktik klinis dan tradisional menunjukkan berbagai implikasi nyata bagi kesehatan masyarakat. Misalnya, di daerah pedesaan, daun sangket seringkali menjadi pilihan pertama untuk penanganan luka ringan dan luka bakar. Aplikasi topikal tumbukan daun segar dapat mempercepat epitelisasi dan mencegah infeksi, mengurangi ketergantungan pada antiseptik kimia yang mungkin sulit dijangkau. Menurut Dr. Sri Lestari, seorang etnobotanis dari Universitas Indonesia, "Ketersediaan dan efektivitas binahong untuk luka membuatnya menjadi 'first aid' alami yang sangat berharga di komunitas terpencil."
Dalam konteks pengelolaan diabetes tipe 2, beberapa individu telah melaporkan penurunan kadar gula darah setelah konsumsi rutin ekstrak daun sangket, meskipun ini harus selalu di bawah pengawasan medis. Studi klinis pendahuluan, meskipun skala kecil, menunjukkan potensi aditif pada terapi standar. Diskusi kasus seringkali berpusat pada individu yang mencari alternatif atau pelengkap untuk obat-obatan konvensional, terutama mereka yang mengalami efek samping dari obat sintetik.
Potensi anti-inflamasi binahong juga relevan dalam penanganan kondisi muskuloskeletal kronis. Pasien dengan osteoartritis atau rematik ringan seringkali mencari solusi alami untuk meredakan nyeri dan pembengkakan. Penggunaan kompres atau ramuan oral dari daun sangket dapat memberikan efek meredakan gejala, memungkinkan peningkatan kualitas hidup. Hal ini sangat penting bagi mereka yang mencari manajemen nyeri jangka panjang tanpa ketergantungan pada NSAID (obat anti-inflamasi nonsteroid) yang berpotensi menimbulkan efek samping.
Kasus-kasus perlindungan hati juga menarik perhatian. Dalam beberapa studi hewan, ekstrak daun sangket telah menunjukkan kemampuan untuk mengurangi kerusakan hati yang diinduksi oleh zat hepatotoksik. Implikasi ini dapat mencakup dukungan bagi individu yang terpapar toksin lingkungan atau memiliki kondisi hati tertentu, meskipun perlu diingat bahwa ini bukan pengganti untuk perawatan medis konvensional. Menurut Dr. Budi Santoso, seorang ahli farmakologi, "Senyawa antioksidan dalam binahong menawarkan mekanisme perlindungan seluler yang menjanjikan untuk organ vital seperti hati."
Pemanfaatan daun sangket sebagai agen antimikroba juga memiliki implikasi praktis. Untuk infeksi kulit ringan atau sariawan, aplikasi lokal dari ekstrak atau tumbukan daun dapat membantu mengontrol pertumbuhan bakteri dan jamur. Ini menawarkan alternatif alami untuk antiseptik dan dapat mengurangi risiko resistensi antibiotik dalam kasus-kasus tertentu, meskipun untuk infeksi serius, intervensi medis tetap krusial.
Perdebatan mengenai peran daun sangket dalam pencegahan kanker masih berlangsung. Meskipun penelitian in vitro menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker, terjemahan ke dalam efek klinis pada manusia masih memerlukan penelitian skala besar. Kasus-kasus anekdotal seringkali muncul, namun validasi ilmiah yang ketat sangat diperlukan untuk membuat klaim yang kuat dalam konteks onkologi.
Dalam manajemen tekanan darah tinggi, beberapa pasien telah mencoba daun sangket sebagai suplemen. Meskipun ada laporan penurunan tekanan darah, efeknya mungkin bervariasi antar individu dan tidak boleh menggantikan obat antihipertensi yang diresepkan. Penting untuk menekankan bahwa integrasi herbal ke dalam rejimen pengobatan harus selalu dikoordinasikan dengan dokter.
Kesehatan kulit secara umum juga menjadi area aplikasi yang signifikan. Daun sangket dapat digunakan dalam formulasi kosmetik alami atau perawatan rumah untuk mengatasi jerawat, meredakan iritasi, dan mendukung regenerasi kulit. Kandungan antioksidannya membantu melindungi kulit dari kerusakan lingkungan, sementara sifat anti-inflamasinya menenangkan kondisi kulit yang meradang.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun ada banyak laporan kasus dan penelitian awal yang menjanjikan, sebagian besar bukti ilmiah untuk manfaat daun sangket masih berasal dari studi in vitro atau pada hewan. Penerapan pada manusia memerlukan uji klinis yang lebih besar dan terstandardisasi untuk menentukan dosis yang aman dan efektif, serta untuk memahami interaksi potensial dengan obat-obatan lain. Menurut para ahli fitofarmaka, "Potensi binahong sangat besar, namun langkah selanjutnya adalah memvalidasi keamanan dan efikasinya melalui uji klinis yang ketat pada populasi manusia."
Tips Penggunaan dan Detail Penting
- Konsultasi Medis
Sebelum mengonsumsi daun sangket untuk tujuan pengobatan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki kondisi medis tertentu. Interaksi antara herbal dan obat-obatan farmasi dapat terjadi, dan dosis yang tidak tepat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Dokter atau ahli herbal dapat memberikan panduan yang tepat berdasarkan riwayat kesehatan individu.
- Persiapan yang Tepat
Daun sangket dapat disiapkan dalam berbagai bentuk, seperti rebusan (decoction), ekstrak, atau diaplikasikan secara topikal. Untuk rebusan, beberapa lembar daun segar dapat direbus dalam air hingga mendidih, kemudian airnya diminum. Untuk penggunaan topikal, daun segar dapat ditumbuk halus dan diaplikasikan langsung pada area yang membutuhkan. Penting untuk memastikan kebersihan daun sebelum penggunaan.
- Dosis yang Aman
Meskipun daun sangket umumnya dianggap aman dalam dosis moderat, belum ada dosis standar yang ditetapkan secara universal untuk berbagai kondisi medis. Dosis yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan pencernaan. Oleh karena itu, mulailah dengan dosis kecil dan amati respons tubuh. Penggunaan jangka panjang harus dipantau untuk menghindari potensi akumulasi senyawa.
- Sumber dan Kualitas
Pastikan daun sangket yang digunakan berasal dari sumber yang bersih dan bebas dari pestisida atau kontaminan lainnya. Jika membeli produk olahan, pilih produk dari produsen terkemuka yang memiliki standar kualitas dan pengujian yang baik. Kualitas bahan baku sangat memengaruhi efektivitas dan keamanan produk herbal.
- Penyimpanan
Daun sangket segar sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering, atau di dalam lemari es untuk menjaga kesegarannya. Jika dikeringkan, simpan dalam wadah kedap udara jauh dari sinar matahari langsung untuk mempertahankan kandungan fitokimia. Penyimpanan yang tepat membantu menjaga potensi terapeutik daun.
- Potensi Efek Samping
Meskipun jarang, beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan seperti mual, diare, atau reaksi alergi. Wanita hamil dan menyusui, serta individu dengan kondisi medis serius, harus sangat berhati-hati dan menghindari penggunaan tanpa pengawasan medis yang ketat. Selalu perhatikan respons tubuh setelah konsumsi.
Penelitian ilmiah mengenai daun sangket ( Anredera cordifolia) telah dilakukan menggunakan berbagai desain studi untuk mengeksplorasi potensi farmakologisnya. Sebagian besar penelitian awal berfokus pada studi in vitro dan in vivo (menggunakan model hewan), yang bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif dan mekanisme kerjanya. Misalnya, studi antioksidan sering melibatkan metode DPPH scavenging assay atau FRAP assay pada ekstrak daun, seperti yang dilaporkan dalam Journal of Medicinal Plants Research pada tahun 2012. Untuk studi anti-inflamasi, model tikus yang diinduksi edema karagenan sering digunakan untuk mengevaluasi kemampuan ekstrak dalam mengurangi pembengkakan, sebuah pendekatan yang umum ditemukan dalam publikasi seperti Journal of Ethnopharmacology.
Dalam konteks penyembuhan luka, studi sering melibatkan model luka sayat atau luka bakar pada tikus, dengan mengukur parameter seperti tingkat penutupan luka, kekuatan tarik kulit, dan analisis histopatologi untuk melihat pembentukan kolagen dan epitelisasi. Penelitian oleh Wahyuni et al. (2017) dalam Jurnal Farmasi Indonesia merupakan contoh yang baik dari pendekatan ini. Untuk efek antidiabetik, model tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin atau aloksan digunakan, dengan memantau kadar glukosa darah, toleransi glukosa, dan kadar insulin, seperti yang sering ditemukan dalam Journal of Applied Pharmaceutical Science.
Meskipun banyak hasil yang menjanjikan dari studi praklinis, ada pandangan yang berlawanan atau setidaknya, pandangan yang lebih hati-hati. Salah satu kritik utama adalah kurangnya uji klinis skala besar pada manusia. Sebagian besar bukti yang mendukung manfaat daun sangket masih berasal dari data in vitro atau hewan, yang tidak selalu dapat diekstrapolasi langsung ke manusia. Misalnya, dosis yang efektif pada hewan mungkin tidak sama dengan dosis yang aman dan efektif pada manusia, dan perbedaan metabolisme antar spesies dapat memengaruhi hasil.
Isu standardisasi juga menjadi perdebatan. Konsentrasi senyawa aktif dalam daun sangket dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi tumbuh, iklim, bagian tanaman yang digunakan, dan metode ekstraksi. Ini menyulitkan untuk memastikan konsistensi produk herbal dan dosis yang tepat, yang merupakan tantangan besar dalam mengintegrasikan pengobatan herbal ke dalam praktik medis modern. Beberapa peneliti, seperti yang sering dikutip dalam Journal of Natural Products, menekankan pentingnya isolasi dan karakterisasi senyawa aktif spesifik untuk pengembangan obat yang lebih terstandardisasi.
Selain itu, potensi interaksi obat-herbal sering menjadi perhatian. Daun sangket mungkin memengaruhi metabolisme obat-obatan lain melalui interaksi dengan enzim sitokrom P450 di hati, yang dapat mengubah efikasi atau toksisitas obat resep. Tanpa penelitian klinis yang memadai, risiko ini tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, penggunaan daun sangket sebagai pelengkap atau alternatif harus selalu dilakukan dengan pengawasan medis yang ketat.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, beberapa rekomendasi dapat diberikan terkait penggunaan daun sangket. Pertama, sangat disarankan untuk melanjutkan dan memperluas penelitian klinis pada manusia. Ini termasuk uji coba acak terkontrol yang melibatkan populasi pasien yang lebih besar untuk memvalidasi efikasi dan keamanan daun sangket dalam berbagai kondisi medis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyembuhan luka. Penelitian ini harus mencakup penentuan dosis optimal dan durasi pengobatan yang aman.
Kedua, upaya standardisasi ekstrak daun sangket perlu ditingkatkan. Ini melibatkan pengembangan metode yang konsisten untuk menanam, memanen, mengeringkan, dan mengekstraksi daun untuk memastikan konsistensi kandungan senyawa aktif. Standardisasi ini akan memfasilitasi penelitian lebih lanjut dan memungkinkan pengembangan produk herbal yang lebih dapat diandalkan dan aman untuk konsumsi publik.
Ketiga, masyarakat harus didorong untuk menggunakan daun sangket dengan bijaksana dan di bawah bimbingan profesional kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat resep. Edukasi mengenai potensi interaksi obat-herbal dan pentingnya konsultasi medis sangat krusial untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Terakhir, penelitian lebih lanjut harus difokuskan pada identifikasi dan isolasi senyawa bioaktif spesifik yang bertanggung jawab atas efek terapeutik daun sangket. Memahami mekanisme kerja di tingkat molekuler akan membuka jalan bagi pengembangan obat-obatan baru yang terinspirasi dari tanaman ini, yang mungkin lebih poten dan memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Daun sangket ( Anredera cordifolia) merupakan tanaman obat tradisional yang menunjukkan potensi terapeutik yang menjanjikan, didukung oleh sejumlah besar penelitian praklinis yang menyoroti sifat anti-inflamasi, antioksidan, penyembuhan luka, antidiabetik, dan antimikroba. Kandungan fitokimianya yang kaya, seperti flavonoid dan saponin, diyakini menjadi dasar dari berbagai manfaat kesehatan ini. Namun, meskipun klaim tradisional dan temuan awal sangat positif, sebagian besar bukti masih memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis yang ketat pada manusia.
Masa depan penelitian daun sangket harus difokuskan pada pengisian kesenjangan pengetahuan ini. Diperlukan studi klinis yang dirancang dengan baik untuk mengkonfirmasi efikasi, menentukan dosis yang aman dan efektif, serta mengidentifikasi potensi interaksi obat. Standardisasi produk herbal juga esensial untuk memastikan kualitas dan konsistensi. Dengan pendekatan ilmiah yang sistematis, daun sangket berpotensi untuk diintegrasikan secara lebih luas ke dalam sistem perawatan kesehatan modern, memberikan alternatif atau pelengkap yang berbasis bukti untuk berbagai kondisi medis.