Intip 22 Manfaat Daun Telo yang Jarang Diketahui
Kamis, 9 Oktober 2025 oleh journal
Daun ubi jalar, atau yang secara lokal sering disebut daun telo, merupakan bagian vegetatif dari tanaman Ipomoea batatas yang telah lama dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia dan Afrika. Tanaman ini dikenal luas karena umbinya yang kaya karbohidrat, namun daunnya juga memiliki profil nutrisi yang mengesankan dan seringkali luput dari perhatian. Komponen bioaktif yang terkandung di dalamnya meliputi vitamin, mineral, serat, serta senyawa fitokimia seperti polifenol dan karotenoid, yang berkontribusi pada berbagai potensi manfaat kesehatan. Pemanfaatan daun ini dapat bervariasi, mulai dari direbus sebagai sayuran, ditumis, hingga diolah menjadi teh herbal, menunjukkan fleksibilitasnya dalam diet sehari-hari.manfaat daun telo
- Kaya Antioksidan Daun ubi jalar mengandung senyawa antioksidan tinggi, terutama antosianin dan karotenoid seperti beta-karoten, yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif, yang merupakan pemicu berbagai penyakit kronis termasuk kanker dan penyakit jantung. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2008 oleh Islam et al. menunjukkan bahwa ekstrak daun ubi jalar memiliki kapasitas antioksidan yang signifikan, sebanding dengan beberapa sayuran lain yang dikenal kaya antioksidan. Konsumsi rutin dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
- Sumber Vitamin A yang Baik Daun telo merupakan sumber beta-karoten yang melimpah, prekursor vitamin A yang penting untuk kesehatan mata, fungsi kekebalan tubuh, dan pertumbuhan sel. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja dan masalah penglihatan lainnya, serta melemahkan sistem imun. Dengan mengonsumsi daun ini, tubuh dapat mengubah beta-karoten menjadi vitamin A sesuai kebutuhan, mendukung penglihatan yang optimal dan menjaga integritas mukosa.
- Mendukung Kesehatan Mata Kandungan lutein dan zeaxanthin dalam daun ubi jalar, selain beta-karoten, sangat bermanfaat untuk kesehatan makula mata. Senyawa-senyawa ini berfungsi sebagai filter cahaya biru berbahaya dan melindungi sel-sel mata dari kerusakan oksidatif. Studi epidemiologi telah mengaitkan asupan lutein dan zeaxanthin yang cukup dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak. Oleh karena itu, integrasi daun ini dalam diet dapat menjadi strategi preventif untuk menjaga ketajaman penglihatan seiring bertambahnya usia.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh Kombinasi vitamin A, vitamin C, dan berbagai fitokimia dalam daun ubi jalar bekerja sinergis untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitamin C dikenal sebagai imunomodulator yang merangsang produksi sel darah putih, sementara vitamin A menjaga integritas sel epitel sebagai garis pertahanan pertama tubuh. Konsumsi teratur dapat membantu tubuh lebih efisien dalam melawan infeksi virus dan bakteri, serta mempercepat proses penyembuhan dari penyakit.
- Potensi Antikanker Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa fenolik dan glikosida dalam daun ubi jalar memiliki sifat antiproliferatif terhadap sel kanker tertentu. Misalnya, klorogenat dan isoklorogenat telah diteliti karena kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan usus besar secara in vitro. Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan, temuan ini menunjukkan potensi daun ubi jalar sebagai agen kemopreventif atau adjuvant dalam terapi kanker.
- Menurunkan Risiko Penyakit Jantung Serat, kalium, dan antioksidan dalam daun ubi jalar berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Kalium membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sementara serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Antioksidan melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan aterosklerosis. Oleh karena itu, konsumsi daun ini dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk menjaga jantung tetap sehat.
- Mengatur Gula Darah Daun ubi jalar memiliki indeks glikemik yang rendah dan mengandung senyawa yang dapat membantu mengatur kadar gula darah, seperti asam kafeat dan klorogenat. Beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa ekstrak daun ubi jalar dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin. Ini menjadikan daun telo berpotensi sebagai makanan fungsional yang mendukung manajemen diabetes tipe 2, meskipun studi klinis pada manusia masih perlu diperbanyak untuk konfirmasi.
- Membantu Pencernaan Kandungan serat pangan yang tinggi dalam daun ubi jalar sangat bermanfaat untuk sistem pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan mikrobioma usus dengan menyediakan substrat bagi bakteri baik. Asupan serat yang cukup juga dapat mengurangi risiko divertikulosis dan beberapa jenis kanker kolorektal.
- Potensi Anti-inflamasi Senyawa bioaktif seperti flavonoid dan asam fenolat dalam daun ubi jalar memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit degeneratif, termasuk arthritis, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Dengan mengurangi respons inflamasi, daun ini dapat membantu meredakan gejala kondisi inflamasi dan berkontribusi pada kesehatan jangka panjang.
- Menurunkan Tekanan Darah Kandungan kalium yang signifikan dalam daun ubi jalar berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan cairan dalam tubuh, yang secara langsung memengaruhi tekanan darah. Asupan kalium yang memadai dapat membantu menetralkan efek natrium dan mempromosikan vasodilatasi, sehingga membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Ini menjadikan daun telo sebagai pilihan makanan yang baik untuk individu dengan hipertensi.
- Mendukung Kesehatan Tulang Daun ubi jalar mengandung mineral penting seperti kalsium dan magnesium, yang esensial untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Kalsium adalah komponen struktural utama tulang, sementara magnesium berperan dalam aktivasi vitamin D dan regulasi kadar kalsium. Konsumsi sumber kalsium dan magnesium yang cukup dari sayuran seperti daun telo dapat membantu mencegah osteoporosis dan menjaga kepadatan tulang.
- Membantu Penurunan Berat Badan Sebagai sayuran rendah kalori namun kaya serat dan nutrisi, daun ubi jalar dapat menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet penurunan berat badan. Serat memberikan rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Kandungan nutrisinya yang padat juga memastikan tubuh tetap mendapatkan vitamin dan mineral esensial meskipun asupan kalori dibatasi.
- Detoksifikasi Tubuh Kandungan klorofil dan antioksidan dalam daun ubi jalar dapat membantu dalam proses detoksifikasi alami tubuh. Klorofil dikenal karena kemampuannya untuk mengikat toksin dan logam berat, memfasilitasi eliminasinya dari tubuh. Antioksidan mendukung fungsi hati, organ utama dalam detoksifikasi, dengan mengurangi beban oksidatif dan meningkatkan produksi enzim detoksifikasi.
- Kaya Zat Besi Daun ubi jalar merupakan sumber zat besi non-heme yang baik, mineral penting untuk pembentukan hemoglobin dan transportasi oksigen dalam darah. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang ditandai dengan kelelahan, pucat, dan sesak napas. Meskipun zat besi non-heme memiliki bioavailabilitas lebih rendah daripada heme, konsumsinya bersama vitamin C dapat meningkatkan penyerapannya.
- Mengurangi Stres Oksidatif Dengan spektrum luas antioksidan yang dimilikinya, termasuk polifenol dan vitamin, daun ubi jalar secara efektif mengurangi stres oksidatif pada tingkat sel. Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, yang berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan penyakit kronis. Oleh karena itu, konsumsi daun ini dapat membantu menjaga keseimbangan redoks dalam tubuh.
- Potensi Antimikroba Beberapa penelitian in vitro telah menunjukkan bahwa ekstrak daun ubi jalar memiliki sifat antimikroba terhadap bakteri dan jamur tertentu. Senyawa seperti flavonoid dan terpenoid diyakini berkontribusi pada aktivitas ini, yang berpotensi membantu tubuh melawan patogen dan mencegah infeksi. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme dan aplikasi terapeutiknya pada manusia.
- Meningkatkan Kualitas Tidur Kandungan magnesium dan triptofan, meskipun dalam jumlah yang tidak terlalu tinggi, dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur. Magnesium dikenal sebagai relaksan otot dan saraf, sementara triptofan adalah prekursor serotonin dan melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun. Konsumsi sebagai bagian dari diet seimbang dapat mendukung relaksasi dan tidur yang lebih baik.
- Mendukung Kesehatan Kulit Vitamin A dan C, bersama dengan antioksidan lainnya, berperan penting dalam menjaga kesehatan dan elastisitas kulit. Vitamin C esensial untuk sintesis kolagen, protein yang memberikan struktur pada kulit, sementara vitamin A mendukung regenerasi sel kulit. Antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi, sehingga dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan dini dan menjaga kulit tetap bercahaya.
- Mengurangi Nyeri Sendi Sifat anti-inflamasi dari daun ubi jalar dapat membantu meredakan nyeri dan pembengkakan pada kondisi seperti arthritis. Senyawa aktifnya bekerja dengan menghambat jalur inflamasi dalam tubuh, sehingga mengurangi respons nyeri. Meskipun bukan pengganti obat-obatan, integrasi dalam diet dapat menjadi pendekatan komplementer untuk manajemen nyeri sendi.
- Membantu Proses Pembekuan Darah Daun ubi jalar mengandung vitamin K, meskipun dalam jumlah moderat, yang merupakan nutrisi penting untuk sintesis protein koagulasi darah. Vitamin K diperlukan untuk pembentukan faktor pembekuan darah yang berfungsi mencegah pendarahan berlebihan. Asupan vitamin K yang cukup penting untuk menjaga keseimbangan hemostasis tubuh.
- Meningkatkan Energi Kandungan zat besi dan vitamin B kompleks dalam daun ubi jalar berkontribusi pada produksi energi dalam tubuh. Zat besi penting untuk transportasi oksigen, yang merupakan kunci dalam metabolisme energi seluler. Vitamin B kompleks berperan sebagai koenzim dalam berbagai reaksi yang mengubah makanan menjadi energi. Konsumsi daun ini dapat membantu mengatasi kelelahan dan meningkatkan vitalitas.
- Potensi Perlindungan Hati Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa antioksidan dan senyawa fenolik dalam daun ubi jalar dapat memiliki efek hepatoprotektif, melindungi hati dari kerusakan yang disebabkan oleh toksin atau stres oksidatif. Mekanisme yang terlibat mungkin termasuk peningkatan kapasitas antioksidan hati dan modulasi enzim detoksifikasi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efek ini pada manusia.
Tips Memanfaatkan Daun Telo
Berikut adalah beberapa tips dan detail praktis untuk memaksimalkan manfaat daun ubi jalar dalam diet sehari-hari:- Pilih Daun yang Segar Saat membeli daun ubi jalar, pilihlah daun yang berwarna hijau cerah, tidak layu, dan bebas dari bintik-bintik kuning atau coklat. Daun yang segar memiliki kandungan nutrisi yang lebih optimal dan tekstur yang lebih renyah setelah dimasak. Hindari daun yang sudah menguning atau terdapat tanda-tanda kerusakan fisik, karena ini bisa menjadi indikasi penurunan kualitas nutrisi.
- Cuci Bersih Sebelum Digunakan Selalu cuci daun ubi jalar dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, atau residu pestisida yang mungkin menempel. Disarankan untuk merendam sebentar dalam air garam atau cuka encer selama beberapa menit, kemudian bilas kembali. Proses pencucian yang cermat penting untuk memastikan keamanan pangan dan kebersihan sebelum konsumsi.
- Metode Memasak yang Tepat Untuk mempertahankan nutrisi, terutama vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan beberapa vitamin B, disarankan untuk memasak daun ubi jalar dengan metode yang cepat dan minim air. Merebus sebentar, mengukus, atau menumis adalah pilihan yang baik. Hindari memasak terlalu lama yang dapat menyebabkan hilangnya sebagian besar nutrisi.
- Kombinasikan dengan Sumber Vitamin C Untuk meningkatkan penyerapan zat besi non-heme dari daun ubi jalar, kombinasikan dengan sumber vitamin C. Misalnya, tambahkan perasan lemon atau tomat pada masakan berdaun ubi jalar. Vitamin C berperan sebagai agen pereduksi yang mengubah zat besi menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh.
- Variasi Konsumsi Daun ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai hidangan. Selain direbus sebagai lalapan, daun ini dapat ditumis dengan bumbu, dicampur dalam sayur asem, atau bahkan diolah menjadi jus sayuran. Variasi dalam pengolahan tidak hanya mencegah kebosanan, tetapi juga memungkinkan penyerapan nutrisi dari berbagai bentuk.
- Perhatikan Porsi Konsumsi Meskipun daun ubi jalar kaya nutrisi, konsumsi dalam jumlah sangat berlebihan mungkin perlu dipertimbangkan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu seperti masalah ginjal karena kandungan kaliumnya. Konsumsi yang seimbang sebagai bagian dari diet bervariasi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat optimal tanpa risiko.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis komprehensif mengenai manfaat dan bukti ilmiah daun ubi jalar, berikut adalah rekomendasi yang dapat dipertimbangkan:- Integrasikan daun ubi jalar secara rutin ke dalam diet sehari-hari sebagai bagian dari asupan sayuran berdaun hijau. Konsumsi 2-3 kali seminggu dalam porsi yang wajar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.
- Variasikan metode pengolahan untuk mempertahankan nutrisi dan mencegah kebosanan. Mengukus, menumis cepat, atau merebus sebentar adalah metode yang disarankan untuk meminimalkan kehilangan nutrisi.
- Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi, kombinasikan konsumsi daun ubi jalar dengan makanan yang kaya vitamin C, seperti buah jeruk, paprika, atau tomat.
- Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit ginjal yang memerlukan pembatasan kalium, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter sebelum meningkatkan asupan daun ubi jalar secara signifikan.
- Pilih daun ubi jalar yang segar dan organik jika memungkinkan untuk menghindari residu pestisida dan memastikan kualitas nutrisi yang optimal.
- Pertimbangkan daun ubi jalar sebagai makanan pelengkap dalam manajemen kondisi seperti diabetes tipe 2 atau hipertensi, namun selalu sebagai bagian dari rencana pengobatan yang lebih luas dan di bawah pengawasan profesional kesehatan.