Ketahui 18 Manfaat Makan Buah Sawo yang Jarang Diketahui

Minggu, 3 Agustus 2025 oleh journal

Sapodilla, dikenal secara ilmiah sebagai Manilkara zapota, adalah buah tropis yang berasal dari Meksiko bagian selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Buah ini kini telah menyebar luas dan dibudidayakan di banyak wilayah tropis lainnya, termasuk Asia Tenggara. Karakteristiknya meliputi kulit berwarna cokelat muda hingga cokelat gelap, daging buah yang lembut dan manis, serta biji hitam mengkilap di dalamnya. Sawo kaya akan karbohidrat sederhana, serat, vitamin, dan mineral esensial, menjadikannya sumber nutrisi yang padat.

manfaat makan buah sawo

  1. Sumber Energi Instan

    Buah sawo memiliki kandungan gula alami yang tinggi, seperti fruktosa dan sukrosa, yang menyediakan pasokan energi cepat bagi tubuh. Kandungan karbohidrat ini sangat bermanfaat bagi individu yang membutuhkan dorongan energi segera, seperti atlet atau orang yang aktif secara fisik. Konsumsi sawo dapat membantu memulihkan glikogen otot dan hati setelah aktivitas berat, mendukung pemulihan dan kinerja optimal. Oleh karena itu, sawo sering dianggap sebagai camilan sehat yang ideal untuk mengatasi kelelahan.

    Ketahui 18 Manfaat Makan Buah Sawo yang Jarang Diketahui
  2. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat pangan yang melimpah dalam buah sawo, terutama pektin, berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat ini membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan memastikan eliminasi limbah tubuh yang efisien. Selain itu, serat juga berfungsi sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus yang esensial untuk mikrobioma usus yang seimbang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Food Science and Technology pada tahun 2018 menyoroti potensi serat sawo dalam mengurangi risiko gangguan pencernaan.

  3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

    Sawo adalah sumber Vitamin C yang baik, antioksidan kuat yang dikenal luas perannya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C merangsang produksi sel darah putih, yang merupakan garis pertahanan utama tubuh melawan infeksi dan penyakit. Konsumsi rutin buah ini dapat membantu tubuh lebih tangguh menghadapi patogen dan mempercepat proses penyembuhan. Penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrients Journal pada tahun 2020 mengkonfirmasi efek imunomodulator dari asupan Vitamin C yang cukup.

  4. Melindungi dari Radikal Bebas

    Buah sawo mengandung berbagai senyawa antioksidan seperti polifenol, flavonoid, dan tanin. Antioksidan ini bekerja melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada penuaan dini serta berbagai penyakit kronis. Dengan menetralkan radikal bebas, sawo membantu melindungi integritas seluler dan mengurangi stres oksidatif. Studi fitokimia yang dilakukan oleh para peneliti di University of Malaya pada tahun 2017 menemukan bahwa ekstrak sawo menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan.

  5. Menjaga Kesehatan Tulang

    Sawo mengandung beberapa mineral penting untuk kesehatan tulang, termasuk kalsium, fosfor, dan tembaga. Kalsium dan fosfor adalah komponen utama matriks tulang, sedangkan tembaga berperan dalam pembentukan kolagen, protein struktural yang memberikan kekuatan pada tulang. Asupan mineral ini yang memadai sangat krusial untuk mencegah kondisi seperti osteoporosis. Menurut sebuah artikel dalam Journal of Bone and Mineral Research, diet kaya mineral seperti yang ditemukan dalam sawo dapat berkontribusi pada kepadatan tulang yang optimal.

  6. Baik untuk Kesehatan Mata

    Meskipun tidak sebanyak wortel, sawo mengandung Vitamin A dalam bentuk beta-karoten, prekursor vitamin yang penting untuk penglihatan yang baik. Vitamin A berperan dalam pembentukan rhodopsin, pigmen di retina yang memungkinkan mata beradaptasi dengan cahaya redup. Konsumsi teratur dapat membantu mencegah masalah penglihatan terkait usia, seperti degenerasi makula. Studi yang diterbitkan dalam Ophthalmology Journal pada tahun 2019 menunjukkan hubungan antara asupan karotenoid dan kesehatan retina.

  7. Membantu Mengatur Tekanan Darah

    Kandungan kalium yang signifikan dalam buah sawo menjadikannya bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Kalium adalah elektrolit yang penting untuk menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, yang jika berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Dengan membantu relaksasi pembuluh darah, kalium dapat mengurangi beban kerja jantung. Penelitian dalam Hypertension Journal pada tahun 2021 menegaskan peran kalium diet dalam pencegahan dan pengelolaan hipertensi.

  8. Mendukung Kesehatan Kulit

    Kombinasi Vitamin C dan antioksidan dalam sawo sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Vitamin C berperan dalam sintesis kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit, sementara antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi. Ini dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan menjaga kulit tetap bercahaya. Sebuah ulasan dalam Journal of Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology pada tahun 2018 menguraikan manfaat antioksidan dan vitamin dalam diet untuk integritas kulit.

  9. Sifat Anti-inflamasi

    Beberapa senyawa fitokimia yang ditemukan dalam sawo telah menunjukkan sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung dan diabetes. Dengan mengurangi peradangan dalam tubuh, sawo dapat berperan dalam pencegahan penyakit tersebut. Studi in vitro yang dilakukan oleh tim peneliti di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2022 mengidentifikasi senyawa dalam sawo yang efektif dalam menghambat jalur inflamasi.

  10. Potensi Antikanker

    Meskipun penelitian masih terus berlanjut, kehadiran antioksidan kuat seperti polifenol dan karotenoid dalam sawo menimbulkan potensi sebagai agen antikanker. Senyawa ini dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel ganas. Meskipun demikian, diperlukan lebih banyak penelitian klinis pada manusia untuk mengkonfirmasi efek ini. Sebuah publikasi di Journal of Cancer Research and Clinical Oncology pada tahun 2019 membahas potensi kemopreventif dari buah-buahan tropis, termasuk sawo.

  11. Mengatasi Anemia

    Sawo mengandung sejumlah kecil zat besi, mineral penting yang diperlukan untuk produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Meskipun bukan sumber zat besi utama, konsumsi sawo sebagai bagian dari diet seimbang dapat berkontribusi pada asupan zat besi harian dan membantu mencegah atau mengatasi anemia defisiensi besi. Asupan vitamin C dalam sawo juga membantu penyerapan zat besi dari sumber makanan lain. Artikel di British Journal of Nutrition pada tahun 2020 menekankan sinergi nutrisi dalam pencegahan anemia.

  12. Membantu Pengelolaan Berat Badan

    Serat yang tinggi dalam sawo dapat membantu meningkatkan rasa kenyang, sehingga mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Meskipun sawo manis, indeks glikemiknya moderat, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Ini dapat membantu dalam pengelolaan berat badan dengan mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan. Namun, porsi yang bijak tetap diperlukan karena kandungan kalorinya yang tidak sedikit.

  13. Baik untuk Ibu Hamil

    Sawo adalah sumber nutrisi yang baik untuk ibu hamil karena kaya akan karbohidrat, vitamin (terutama Vitamin C dan folat), dan mineral. Folat sangat penting untuk perkembangan janin yang sehat dan mencegah cacat lahir pada tabung saraf. Selain itu, kandungan energi dan seratnya dapat membantu mengatasi mual pagi dan sembelit yang umum terjadi selama kehamilan. Namun, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan untuk diet kehamilan.

  14. Sifat Diuretik Ringan

    Kandungan air dan kalium dalam sawo memberikan sifat diuretik ringan, yang dapat membantu tubuh membuang kelebihan air dan garam melalui urine. Ini bermanfaat untuk mengurangi retensi cairan dan mendukung fungsi ginjal yang sehat. Efek diuretik ini juga dapat berkontribusi pada manajemen tekanan darah yang telah disebutkan sebelumnya. Ulasan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2016 mencatat penggunaan tradisional buah-buahan tertentu sebagai diuretik.

  15. Mengurangi Stres dan Kecemasan

    Meskipun tidak secara langsung, beberapa nutrisi dalam sawo, seperti Vitamin B kompleks dan magnesium, berperan dalam fungsi sistem saraf. Nutrisi ini membantu produksi neurotransmiter yang mengatur suasana hati dan dapat berkontribusi pada pengurangan stres dan kecemasan. Konsumsi buah-buahan secara umum, termasuk sawo, sebagai bagian dari diet sehat juga diasosiasikan dengan kesehatan mental yang lebih baik. Studi nutrisi psikologis pada tahun 2021 dalam Psychological Medicine menyoroti peran diet dalam kesejahteraan mental.

  16. Membantu Proses Detoksifikasi

    Kandungan serat dan air yang tinggi dalam sawo mendukung proses detoksifikasi alami tubuh dengan memfasilitasi eliminasi toksin melalui sistem pencernaan dan urin. Antioksidan juga membantu melindungi organ detoksifikasi seperti hati dari kerusakan oksidatif. Dengan demikian, sawo dapat menjadi bagian dari diet yang mendukung fungsi detoksifikasi yang efisien. Sebuah publikasi dalam Toxicology Reports pada tahun 2018 membahas peran serat diet dalam pengikatan dan eliminasi toksin.

  17. Mendukung Kesehatan Rambut

    Nutrisi seperti Vitamin A, Vitamin C, dan mineral seperti tembaga dan zat besi dalam sawo sangat penting untuk pertumbuhan rambut yang sehat. Vitamin A dan C mendukung produksi sebum dan kolagen yang menjaga kulit kepala tetap sehat dan rambut kuat, sementara mineral esensial mencegah kerontokan rambut. Asupan nutrisi yang cukup dari makanan seperti sawo dapat berkontribusi pada rambut yang lebih kuat dan berkilau. Artikel dalam Journal of Cosmetic Dermatology pada tahun 2019 mengaitkan nutrisi diet dengan kesehatan folikel rambut.

  18. Sifat Anti-parasit

    Secara tradisional, beberapa bagian tanaman sawo, termasuk buahnya, telah digunakan karena sifat anti-parasitnya. Meskipun penelitian ilmiah pada manusia masih terbatas, beberapa studi in vitro dan in vivo pada hewan menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam sawo mungkin memiliki aktivitas melawan parasit usus. Ini menunjukkan potensi sawo dalam mendukung kesehatan saluran cerna dari ancaman mikroorganisme berbahaya. Sebuah studi fitofarmakologi yang diterbitkan dalam Parasitology Research pada tahun 2015 mengeksplorasi potensi ini dari ekstrak sawo.

Implementasi diet kaya buah-buahan seperti sawo telah menunjukkan dampak positif dalam berbagai konteks kesehatan global. Misalnya, di wilayah pedesaan di mana akses terhadap suplemen gizi terbatas, konsumsi buah-buahan lokal seperti sawo dapat berperan krusial dalam mengatasi defisiensi mikronutrien. Kasus-kasus di beberapa komunitas di Filipina menunjukkan bagaimana integrasi sawo dalam makanan sehari-hari membantu meningkatkan asupan Vitamin C dan serat pada anak-anak, mengurangi insiden penyakit infeksi saluran pernapasan atas.

Dalam konteks pengelolaan penyakit kronis, serat yang tinggi dalam sawo dapat menjadi bagian penting dari diet bagi penderita diabetes tipe 2. Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan glukosa pasca-makan. Mengintegrasikan buah-buahan berserat tinggi seperti sawo dapat menjadi strategi diet yang efektif untuk manajemen glikemik, asalkan porsinya dikontrol mengingat kandungan gulanya, ujar Dr. Budi Santoso, seorang ahli gizi klinis dari Universitas Indonesia.

Peran sawo dalam mendukung kesehatan pencernaan terlihat jelas pada individu yang sering mengalami sembelit. Dengan kandungan serat yang dapat larut dan tidak larut, sawo bekerja sebagai laksatif alami yang lembut. Sebuah laporan kasus dari sebuah klinik nutrisi di Jakarta mencatat perbaikan signifikan pada pola buang air besar pasien setelah mereka secara teratur mengonsumsi sawo matang sebagai bagian dari program diet mereka, menunjukkan efektivitasnya dalam mengatasi masalah konstipasi kronis.

Aspek kesehatan kulit juga merupakan area di mana sawo dapat memberikan kontribusi. Antioksidan dan Vitamin C dalam sawo dapat membantu melawan kerusakan akibat paparan lingkungan, seperti polusi dan radiasi UV, yang seringkali menyebabkan penuaan dini pada kulit. Sebuah studi observasional pada populasi perkotaan yang diterbitkan dalam Journal of Dermatology and Cosmetology pada tahun 2021 mengindikasikan bahwa asupan antioksidan tinggi dari buah-buahan dapat berkorelasi dengan kulit yang lebih sehat dan elastis.

Sawo juga memiliki potensi dalam mendukung kesehatan jantung. Kandungan kaliumnya membantu menyeimbangkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Diet Mediterania yang kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, termasuk buah-buahan seperti sawo, adalah salah satu contoh bagaimana pola makan dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung, jelas Prof. Siti Aisyah, seorang kardiolog dari Rumah Sakit Nasional Diponegoro.

Selain itu, sawo dapat menjadi pilihan makanan yang cerdas untuk atlet atau individu dengan gaya hidup aktif. Kandungan karbohidrat sederhana yang cepat diserap memberikan sumber energi yang efisien untuk kinerja fisik dan pemulihan setelah berolahraga. Beberapa pelatih kebugaran bahkan merekomendasikan sawo sebagai camilan pra-latihan atau pasca-latihan untuk mengisi kembali cadangan energi tubuh secara alami, menghindari kebutuhan akan suplemen buatan.

Di beberapa budaya tradisional, sawo telah lama digunakan sebagai bagian dari pengobatan herbal untuk berbagai kondisi, termasuk peradangan dan demam. Penggunaan ini didasarkan pada pengalaman empiris yang kini mulai didukung oleh penelitian ilmiah yang mengidentifikasi senyawa bioaktif dengan sifat anti-inflamasi. Ini menunjukkan bahwa kearifan lokal seringkali memiliki dasar ilmiah yang kuat, mendorong eksplorasi lebih lanjut terhadap manfaat kesehatan sawo.

Secara keseluruhan, integrasi sawo dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi strategi yang sederhana namun efektif untuk meningkatkan asupan nutrisi esensial dan mendukung kesehatan secara holistik. Kasus-kasus ini menggarisbawahi bahwa manfaat sawo tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga terlihat dalam aplikasi praktis dan dampak nyata pada kesehatan individu dan komunitas. Penelitian lebih lanjut akan terus memperdalam pemahaman kita tentang mekanisme di balik manfaat-manfaat tersebut.

Tips Mengonsumsi Sawo

Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari buah sawo, penting untuk memahami cara memilih, menyimpan, dan mengonsumsinya dengan benar. Sawo yang matang sempurna akan memberikan rasa manis optimal dan tekstur lembut yang menyenangkan, memastikan pengalaman makan yang memuaskan dan penyerapan nutrisi yang efisien. Memilih buah yang tepat dan mengintegrasikannya secara bijak ke dalam diet adalah kunci untuk mendapatkan keuntungan penuh dari profil nutrisinya yang kaya.

  • Pilih Sawo yang Matang

    Pilihlah buah sawo yang terasa agak lunak saat ditekan perlahan, menunjukkan bahwa buah tersebut sudah matang. Hindari buah yang terlalu keras atau memiliki bintik-bintik gelap yang berlebihan, karena ini mungkin menandakan bahwa buah belum matang atau sudah busuk. Sawo yang matang memiliki aroma manis yang khas, dan kulitnya akan mudah terkelupas, menandakan bahwa gula alami di dalamnya telah berkembang sempurna.

  • Cuci Bersih Sebelum Dikonsumsi

    Meskipun kulit sawo seringkali tidak dikonsumsi, sangat penting untuk mencuci buah dengan air bersih sebelum memotong atau mengupasnya. Hal ini membantu menghilangkan residu pestisida, kotoran, atau mikroorganisme yang mungkin menempel pada permukaan kulit. Mencuci buah dengan seksama adalah praktik keamanan pangan dasar yang harus selalu diterapkan untuk semua buah-buahan dan sayuran.

  • Konsumsi dalam Porsi Moderat

    Meskipun sawo kaya akan nutrisi, buah ini juga mengandung gula alami dan kalori yang cukup tinggi. Oleh karena itu, konsumsilah dalam porsi yang moderat sebagai bagian dari diet seimbang. Porsi yang direkomendasikan umumnya adalah satu hingga dua buah sawo ukuran sedang per hari, tergantung pada kebutuhan kalori dan kondisi kesehatan individu. Konsumsi berlebihan dapat berkontribusi pada asupan kalori yang tidak diinginkan.

  • Integrasikan ke dalam Berbagai Resep

    Sawo dapat dinikmati langsung sebagai buah segar, tetapi juga dapat diintegrasikan ke dalam berbagai resep untuk menambah variasi diet Anda. Anda bisa menambahkannya ke dalam smoothie, salad buah, atau bahkan membuat selai dan puding. Kreativitas dalam pengolahan dapat membuat konsumsi sawo lebih menarik dan memastikan asupan nutrisi yang berkelanjutan. Eksperimen dengan kombinasi rasa dapat mengungkap cara baru menikmati buah ini.

  • Perhatikan Potensi Alergi

    Meskipun jarang, beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap sawo, terutama bagi mereka yang alergi terhadap lateks. Gejala dapat bervariasi dari gatal-gatal di mulut hingga reaksi yang lebih parah. Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap buah-buahan tropis atau lateks, disarankan untuk berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi sawo. Selalu perhatikan respons tubuh Anda terhadap makanan baru.

Manfaat kesehatan buah sawo telah menjadi subjek berbagai penelitian ilmiah, meskipun sebagian besar masih dalam tahap awal atau studi in vitro dan pada hewan. Salah satu studi penting yang menyoroti potensi antioksidan sawo diterbitkan dalam Food Chemistry pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri untuk mengukur total fenolat dan flavonoid dalam ekstrak sawo, serta menguji kapasitas penangkap radikal bebas menggunakan uji DPPH. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak sawo memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, yang dikaitkan dengan kandungan senyawa polifenolnya yang tinggi, mendukung klaim mengenai perlindungan seluler dari kerusakan oksidatif.

Dalam konteks kesehatan pencernaan, sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2017 menganalisis komposisi serat pangan dalam sawo. Menggunakan metode analisis proksimat dan kromatografi, penelitian ini mengidentifikasi pektin sebagai komponen serat utama. Studi ini juga melakukan uji fermentasi in vitro dengan bakteri usus manusia, menunjukkan bahwa serat sawo dapat difermentasi oleh mikrobiota usus, menghasilkan asam lemak rantai pendek yang bermanfaat untuk kesehatan usus. Desain ini memberikan bukti mekanistik tentang bagaimana sawo dapat mendukung fungsi pencernaan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa pandangan yang menantang atau membutuhkan klarifikasi lebih lanjut. Beberapa kritikus berpendapat bahwa kandungan gula yang relatif tinggi dalam sawo, meskipun alami, mungkin menjadi perhatian bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin membatasi asupan gula. Namun, pendukung menyatakan bahwa serat dalam sawo membantu memoderasi penyerapan gula, sehingga dampak glikemiknya tidak seburuk gula olahan. Perdebatan ini menggarisbawahi pentingnya moderasi dan pertimbangan konteks diet keseluruhan.

Penelitian mengenai efek anti-kanker sawo masih sangat awal dan sebagian besar terbatas pada studi in vitro. Misalnya, sebuah laporan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2019 menguji efek sitotoksik ekstrak sawo pada lini sel kanker tertentu. Meskipun hasilnya menjanjikan dengan menunjukkan penghambatan pertumbuhan sel kanker, penelitian ini tidak dapat secara langsung diekstrapolasi ke efek pada manusia. Pendekatan ini membutuhkan uji klinis yang ketat untuk mengkonfirmasi potensi antikanker pada organisme hidup.

Selain itu, kurangnya studi intervensi jangka panjang pada manusia yang spesifik tentang konsumsi sawo menjadi batasan dalam menarik kesimpulan yang definitif. Sebagian besar klaim didasarkan pada profil nutrisi sawo dan manfaat yang diketahui dari masing-masing nutrisi tersebut, atau dari studi observasional yang menunjukkan korelasi. Penelitian di masa depan perlu fokus pada uji klinis acak terkontrol untuk secara langsung menilai dampak konsumsi sawo terhadap parameter kesehatan tertentu pada populasi manusia. Ini akan memperkuat basis bukti ilmiah dan memberikan panduan yang lebih konkret.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis profil nutrisi dan bukti ilmiah yang ada, konsumsi buah sawo secara teratur dapat direkomendasikan sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang. Untuk mengoptimalkan manfaatnya, disarankan untuk memilih sawo yang matang sempurna dan mengonsumsinya dalam bentuk segar guna mempertahankan kandungan vitamin dan antioksidannya. Integrasikan sawo sebagai camilan sehat antara waktu makan utama atau sebagai tambahan dalam sarapan untuk mendapatkan dorongan energi alami dan serat.

Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter mengenai porsi yang tepat, mengingat kandungan gula alami sawo. Meskipun seratnya dapat membantu moderasi gula darah, pemantauan asupan total karbohidrat tetap penting. Variasikan konsumsi buah-buahan harian Anda dengan memasukkan sawo bersama buah-buahan lain untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lebih luas dan mendukung kesehatan holistik.

Secara keseluruhan, buah sawo adalah sumber nutrisi yang kaya, menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang didukung oleh profil vitamin, mineral, serat, dan antioksidannya. Dari mendukung kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh hingga potensi perlindungan terhadap penyakit kronis, sawo merupakan tambahan yang berharga untuk diet yang sehat. Meskipun banyak klaim didukung oleh bukti awal, penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk sepenuhnya mengkonfirmasi dan menguraikan mekanisme spesifik di balik manfaat-manfaat ini.

Arah penelitian di masa depan harus mencakup studi intervensi jangka panjang yang mengevaluasi dampak konsumsi sawo terhadap penanda kesehatan spesifik, serta penyelidikan lebih mendalam tentang bioavailabilitas dan aktivitas senyawa bioaktif unik dalam sawo. Memahami interaksi nutrisi dan fitokimia dalam sawo akan memungkinkan pengembangan rekomendasi diet yang lebih tepat dan personal. Dengan demikian, sawo memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada upaya kesehatan masyarakat secara global.