Intip 12 Manfaat Daun Sereh yang Wajib Kamu Intip

Minggu, 6 Juli 2025 oleh journal

Sereh, atau Cymbopogon citratus, adalah tanaman aromatik yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Bagian daun dari tanaman ini telah lama digunakan dalam berbagai tradisi kuliner dan pengobatan herbal di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara. Daun sereh dikenal karena aroma khasnya yang sitrus dan menyegarkan, menjadikannya bahan populer dalam masakan serta minuman. Selain itu, komposisi fitokimia yang kaya dalam daun sereh telah menarik perhatian penelitian ilmiah untuk memahami potensi khasiat terapeutiknya.

apa manfaatnya daun sereh

  1. Potensi Anti-inflamasi

    Daun sereh mengandung senyawa seperti sitral dan geraniol yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini dapat membantu meredakan peradangan di dalam tubuh, yang merupakan akar dari banyak penyakit kronis. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sereh dapat menghambat produksi mediator pro-inflamasi, sehingga berpotensi mengurangi nyeri dan pembengkakan. Kemampuan ini menjadikan sereh sebagai kandidat alami untuk mendukung kesehatan sendi dan mengurangi gejala kondisi inflamasi.

    Intip 12 Manfaat Daun Sereh yang Wajib Kamu Intip
  2. Aktivitas Antioksidan

    Sereh kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid dan asam fenolik, yang berperan penting dalam melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada penuaan dini serta perkembangan penyakit. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan dalam daun sereh membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Konsumsi rutin dapat mendukung sistem pertahanan tubuh terhadap stres oksidatif.

  3. Sifat Antimikroba

    Minyak esensial yang diekstrak dari daun sereh menunjukkan aktivitas antimikroba yang kuat terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Senyawa seperti sitral dan mircene memiliki kemampuan untuk mengganggu integritas membran sel mikroba, menghambat pertumbuhannya. Potensi ini menjadikan daun sereh bermanfaat dalam memerangi infeksi, baik internal maupun eksternal. Studi in vitro telah mengkonfirmasi efektivitasnya terhadap patogen umum.

  4. Pencernaan yang Sehat

    Secara tradisional, daun sereh telah digunakan untuk membantu meredakan masalah pencernaan seperti kembung, sembelit, dan kram perut. Kandungan senyawa diuretiknya dapat membantu membersihkan sistem pencernaan dan mengurangi retensi air. Daun sereh juga dapat merangsang fungsi pencernaan yang sehat dengan meningkatkan produksi enzim pencernaan. Ini membantu tubuh memproses makanan dengan lebih efisien dan mengurangi ketidaknyamanan gastrointestinal.

  5. Efek Penenang dan Antiansietas

    Aroma khas daun sereh sering digunakan dalam aromaterapi untuk menciptakan suasana yang menenangkan dan mengurangi stres. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam sereh dapat memiliki efek menenangkan pada sistem saraf pusat. Konsumsi teh sereh atau menghirup aromanya dapat membantu meredakan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur. Ini merupakan manfaat yang signifikan dalam gaya hidup modern yang penuh tekanan.

  6. Potensi Menurunkan Kolesterol

    Beberapa studi awal menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak daun sereh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Mekanisme ini mungkin melibatkan penghambatan penyerapan kolesterol atau peningkatan ekskresi kolesterol. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, temuan ini menunjukkan potensi sereh dalam mendukung kesehatan kardiovaskular. Ini menambah daftar manfaatnya untuk pencegahan penyakit jantung.

  7. Manajemen Berat Badan

    Daun sereh dianggap memiliki sifat diuretik, yang dapat membantu mengeluarkan kelebihan air dari tubuh dan mengurangi kembung. Sifat ini, dikombinasikan dengan kemampuannya untuk meningkatkan metabolisme, berpotensi mendukung upaya penurunan berat badan. Meskipun bukan solusi tunggal, integrasi daun sereh ke dalam diet sehat dapat menjadi bagian dari strategi manajemen berat badan. Hal ini juga dapat membantu dalam detoksifikasi tubuh.

  8. Meredakan Nyeri Otot dan Sendi

    Berkat sifat anti-inflamasi dan analgesiknya, minyak esensial atau kompres hangat dari daun sereh sering digunakan secara topikal untuk meredakan nyeri otot dan sendi. Senyawa aktifnya dapat membantu mengurangi peradangan lokal dan memberikan efek mati rasa ringan. Ini sangat bermanfaat bagi individu yang mengalami nyeri akibat aktivitas fisik atau kondisi seperti artritis. Penggunaan topikal memberikan manfaat langsung pada area yang terkena.

  9. Detoksifikasi Tubuh

    Sifat diuretik daun sereh membantu meningkatkan frekuensi buang air kecil, yang merupakan salah satu cara tubuh mengeluarkan racun. Proses ini mendukung fungsi ginjal dan hati dalam detoksifikasi. Dengan membantu membersihkan organ-organ vital, daun sereh berkontribusi pada kesehatan umum dan vitalitas. Ini adalah aspek penting dari pemeliharaan kesehatan preventif.

  10. Pengusir Serangga Alami

    Aroma kuat dari daun sereh, terutama sitronelal dan geraniol, dikenal efektif sebagai pengusir serangga, terutama nyamuk. Minyak esensial sereh sering digunakan dalam produk pengusir serangga alami sebagai alternatif dari bahan kimia sintetis. Penanaman sereh di sekitar rumah atau penggunaan produk berbasis sereh dapat membantu melindungi dari gigitan serangga. Ini menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan aman.

  11. Mendukung Kesehatan Rambut dan Kulit

    Sifat antimikroba dan antioksidan daun sereh juga dapat bermanfaat untuk kesehatan kulit dan rambut. Ekstraknya dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat dengan melawan bakteri penyebabnya. Untuk rambut, sereh dapat membantu mengurangi ketombe dan memperkuat folikel rambut, berkat sifat antijamurnya. Ini menjadikan sereh sebagai bahan menarik dalam produk perawatan pribadi alami.

  12. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Kandungan vitamin dan antioksidan dalam daun sereh dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan melawan radikal bebas dan mengurangi peradangan, sereh mendukung fungsi optimal sel-sel imun. Konsumsi rutin dapat membantu tubuh lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit. Ini adalah aspek penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan dan daya tahan tubuh.

Penggunaan daun sereh dalam pengobatan tradisional telah mendahului validasi ilmiah modern. Di banyak komunitas Asia Tenggara, teh sereh secara rutin dikonsumsi untuk meredakan demam dan flu, menunjukkan kepercayaan turun-temurun terhadap sifat antipiretik dan imunomodulatornya. Praktik ini berakar pada pengamatan bahwa individu yang mengonsumsi minuman tersebut seringkali mengalami penurunan gejala penyakit ringan. Ini menyoroti bagaimana pengetahuan empiris telah membimbing praktik kesehatan selama berabad-abad.

Dalam konteks kesehatan pencernaan, kasus-kasus pasien dengan dispepsia ringan atau kembung yang melaporkan perbaikan setelah mengonsumsi rebusan daun sereh cukup sering ditemukan. Efek karminatif sereh, yang membantu mengeluarkan gas dari saluran pencernaan, telah menjadi solusi alami bagi banyak orang. Menurut Dr. Sari Wijayanti, seorang ahli etnobotani, senyawa volatil dalam sereh diduga bekerja dengan merelaksasi otot-otot halus di saluran pencernaan, sehingga meredakan kram dan kembung, ujarnya. Ini menunjukkan adaptasi biologis tubuh terhadap fitokimia tanaman.

Kasus lain melibatkan penggunaan minyak esensial sereh sebagai agen topikal untuk meredakan nyeri otot pasca-aktivitas fisik. Atlet atau individu yang sering mengalami kelelahan otot telah melaporkan bahwa pijatan dengan minyak sereh yang diencerkan dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat pemulihan. Efek analgesik dan anti-inflamasi dari komponen sereh seperti sitral berperan dalam mekanisme ini. Penggunaan ini memanfaatkan sifat penetrasi kulit dari senyawa aktif tersebut.

Di beberapa daerah pedesaan, daun sereh juga digunakan sebagai agen antimikroba alami untuk membersihkan luka ringan atau sebagai kumur untuk mengatasi infeksi mulut. Meskipun belum ada studi klinis skala besar yang mendukung secara definitif, laporan anekdotal menunjukkan bahwa hal ini dapat membantu mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Aspek antiseptik dari minyak sereh telah diakui secara luas dalam literatur ilmiah, meskipun aplikasinya pada luka terbuka memerlukan kehati-hatian, kata seorang peneliti farmakologi. Ini adalah contoh aplikasi tradisional yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

Pemanfaatan sereh sebagai pengusir serangga alami adalah salah satu aplikasi yang paling banyak didokumentasikan dan diakui secara luas. Di daerah endemik malaria atau demam berdarah, masyarakat sering menanam sereh di pekarangan rumah atau membakar daunnya untuk mengusir nyamuk. Efektivitas sitronelal dalam sereh sebagai repelen telah dikonfirmasi oleh berbagai penelitian. Ini memberikan alternatif yang lebih aman dan terjangkau dibandingkan insektisida kimia.

Dalam kasus manajemen stres dan kecemasan, beberapa spa dan pusat relaksasi telah mengintegrasikan aromaterapi dengan minyak sereh. Klien sering melaporkan sensasi ketenangan dan penurunan tingkat stres setelah sesi yang melibatkan difusi minyak sereh. Efek anxiolytic ini mungkin terkait dengan interaksi senyawa sereh dengan reseptor neurotransmiter di otak. Hal ini menunjukkan potensi sereh sebagai terapi komplementer untuk kesehatan mental.

Ada pula laporan kasus tentang penggunaan ekstrak sereh dalam formulasi suplemen untuk mendukung penurunan kolesterol. Meskipun data klinis pada manusia masih terbatas, beberapa individu dengan kadar kolesterol tinggi yang mengonsumsi suplemen tersebut melaporkan adanya sedikit penurunan kadar lipid. Mekanisme yang tepat masih memerlukan eksplorasi lebih lanjut, namun ini menjanjikan, menurut sebuah laporan dari konferensi nutrisi. Ini menggarisbawahi pentingnya penelitian lanjutan pada skala klinis.

Di bidang dermatologi, beberapa produk perawatan kulit alami mulai memasukkan ekstrak daun sereh karena sifat antioksidan dan antimikrobanya. Kasus-kasus individu dengan kulit berjerawat atau berminyak yang menggunakan produk berbasis sereh melaporkan perbaikan kondisi kulit. Kandungan fitokimia dalam sereh dapat membantu menyeimbangkan produksi sebum dan melawan bakteri penyebab jerawat. Ini menunjukkan transisi dari penggunaan tradisional ke aplikasi kosmetik modern.

Pemanfaatan sereh dalam konteks detoksifikasi tubuh juga sering dibahas. Individu yang mengikuti program detoksifikasi seringkali memasukkan teh sereh ke dalam regimen mereka, dengan keyakinan bahwa sifat diuretiknya membantu membersihkan ginjal dan hati. Meskipun "detoksifikasi" adalah istilah luas, peningkatan fungsi eliminasi tubuh memang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan. Ini adalah contoh bagaimana sereh dapat melengkapi praktik gaya hidup sehat.

Kasus lain yang menarik adalah penggunaan sereh dalam konteks terapi kanker komplementer, meskipun ini adalah area yang sangat sensitif dan memerlukan kehati-hatian ekstrem. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa senyawa dalam sereh dapat memiliki efek antiproliferatif pada sel kanker tertentu. Namun, sangat penting untuk menekankan bahwa ini adalah temuan awal dari studi laboratorium dan tidak boleh diinterpretasikan sebagai obat kanker, tegas Dr. Budi Santoso, seorang onkolog. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami potensi dan keamanannya pada manusia.

Tips Penggunaan Daun Sereh

Untuk memaksimalkan manfaat daun sereh, penting untuk memahami cara penggunaannya yang tepat. Baik dalam bentuk segar, kering, maupun sebagai minyak esensial, setiap metode memiliki karakteristik dan aplikasi terbaiknya. Pertimbangan dosis dan potensi interaksi juga krusial untuk memastikan keamanan dan efektivitas. Berikut adalah beberapa tips praktis dalam memanfaatkan daun sereh:

  • Penggunaan dalam Minuman Herbal (Teh Sereh)

    Untuk membuat teh sereh, rebus beberapa batang daun sereh segar yang telah dimemarkan dalam air selama 5-10 menit. Teh ini dapat dikonsumsi hangat atau dingin, dan dapat ditambahkan madu atau jahe untuk meningkatkan rasa dan khasiat. Konsumsi teh sereh secara teratur dapat membantu pencernaan, meredakan stres, dan memberikan hidrasi yang menyegarkan. Pastikan untuk mencuci bersih daun sereh sebelum digunakan.

  • Pemanfaatan dalam Masakan

    Daun sereh dapat ditambahkan ke berbagai hidangan, seperti sup, kari, atau tumisan, untuk memberikan aroma dan rasa yang unik. Gunakan bagian bawah batang sereh yang lebih empuk dan aromatik, dan memarkan sebelum dimasukkan ke dalam masakan agar aromanya keluar. Sereh tidak hanya memperkaya rasa, tetapi juga menambahkan profil nutrisi pada makanan. Ini adalah cara mudah untuk mengintegrasikan manfaatnya ke dalam diet sehari-hari.

  • Penggunaan Minyak Esensial Sereh

    Minyak esensial sereh harus selalu diencerkan dengan minyak pembawa (seperti minyak kelapa atau jojoba) sebelum diaplikasikan pada kulit. Minyak ini dapat digunakan untuk pijat relaksasi, meredakan nyeri otot, atau sebagai pengusir serangga alami. Jangan pernah mengonsumsi minyak esensial sereh secara internal kecuali di bawah pengawasan profesional kesehatan yang berkualifikasi. Lakukan uji tempel pada area kecil kulit sebelum penggunaan luas untuk menghindari reaksi alergi.

  • Penyimpanan yang Tepat

    Daun sereh segar dapat disimpan di lemari es selama beberapa minggu jika dibungkus rapat dalam plastik atau kertas. Untuk penyimpanan jangka panjang, daun sereh dapat dibekukan atau dikeringkan. Daun sereh kering dapat disimpan di wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan gelap. Penyimpanan yang benar akan membantu mempertahankan kesegaran dan potensi khasiatnya. Ini memastikan ketersediaan sereh kapan pun dibutuhkan.

  • Perhatikan Dosis dan Reaksi

    Meskipun umumnya aman, konsumsi daun sereh dalam jumlah sangat besar atau penggunaan minyak esensial yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping pada beberapa individu. Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti masalah ginjal, atau wanita hamil dan menyusui, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan sereh sebagai pengobatan. Perhatikan setiap reaksi alergi atau ketidaknyamanan setelah mengonsumsi atau menggunakan sereh. Mulailah dengan dosis kecil dan tingkatkan secara bertahap jika tidak ada efek samping yang diamati.

Penelitian ilmiah mengenai daun sereh telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, mengkonfirmasi banyak klaim tradisional. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2012 menyelidiki efek anti-inflamasi ekstrak metanol daun sereh pada tikus. Desain penelitian melibatkan induksi edema pada cakar tikus, diikuti dengan pemberian ekstrak sereh. Temuan menunjukkan penurunan signifikan pada pembengkakan, mengindikasikan aktivitas anti-inflamasi yang kuat, yang dikaitkan dengan kandungan flavonoid dan polifenol.

Dalam konteks aktivitas antioksidan, sebuah artikel di Food Chemistry pada tahun 2009 menganalisis profil antioksidan daun sereh menggunakan berbagai uji in vitro. Sampel ekstrak sereh menunjukkan kapasitas penangkapan radikal bebas yang tinggi, setara dengan beberapa antioksidan sintetik. Metode yang digunakan meliputi uji DPPH dan FRAP, yang secara kuantitatif mengukur potensi antioksidan. Hasil ini secara kuat mendukung klaim daun sereh sebagai sumber antioksidan alami yang signifikan.

Studi tentang sifat antimikroba sereh juga telah banyak dilakukan. Sebuah publikasi di Journal of Applied Microbiology pada tahun 2007 melaporkan efektivitas minyak esensial sereh terhadap berbagai strain bakteri Gram-positif dan Gram-negatif, termasuk Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan metode dilusi agar dan difusi cakram untuk menentukan Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan zona hambat. Temuan menunjukkan bahwa sitral, komponen utama minyak sereh, adalah agen antimikroba yang kuat.

Meskipun banyak bukti mendukung manfaat daun sereh, ada juga beberapa pandangan yang menyoroti keterbatasan penelitian. Beberapa kritikus berpendapat bahwa sebagian besar studi dilakukan secara in vitro atau pada hewan, sehingga relevansinya terhadap manusia masih memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis skala besar. Misalnya, efek hipokolesterolemik yang diamati pada hewan belum sepenuhnya direplikasi secara konsisten pada manusia dalam uji klinis yang ketat. Ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk penelitian translasional yang lebih mendalam.

Ada pula kekhawatiran mengenai potensi interaksi daun sereh dengan obat-obatan tertentu, terutama obat pengencer darah atau obat penurun gula darah. Meskipun belum ada laporan kasus yang luas, secara teoritis, sifat anti-inflamasi dan hipoglikemik sereh dapat mempotensiasi efek obat-obatan tersebut. Basis dari pandangan ini adalah prinsip kehati-hatian dalam fitoterapi, di mana senyawa aktif tanaman dapat memengaruhi jalur metabolisme obat. Oleh karena itu, konsultasi medis disarankan bagi individu yang sedang menjalani pengobatan.

Selain itu, variabilitas dalam komposisi fitokimia daun sereh berdasarkan kondisi tumbuh, metode panen, dan pengolahan juga dapat memengaruhi konsistensi hasil penelitian. Sebuah tinjauan di Planta Medica pada tahun 2015 menyoroti bahwa kandungan sitral dan senyawa aktif lainnya dapat bervariasi secara signifikan. Ini berarti bahwa efek yang diamati dari satu ekstrak sereh mungkin tidak sepenuhnya sama dengan ekstrak dari sumber lain. Metodologi standarisasi diperlukan untuk memastikan kualitas dan konsistensi produk sereh.

Beberapa studi juga mencatat potensi efek samping minor, seperti iritasi kulit ringan pada individu yang sensitif terhadap minyak esensial sereh yang tidak diencerkan. Ini adalah alasan mengapa pengujian patch kulit selalu direkomendasikan sebelum aplikasi topikal luas. Basis pandangan ini adalah pengalaman klinis dan laporan kasus alergi kontak. Meskipun jarang, potensi ini tidak boleh diabaikan, terutama bagi individu dengan riwayat alergi atau kulit sensitif.

Meskipun ada klaim tentang sifat antikanker sereh, ini adalah area yang paling banyak mendapatkan pandangan kritis dari komunitas medis konvensional. Data yang ada sebagian besar berasal dari studi in vitro yang menggunakan dosis sangat tinggi yang tidak realistis untuk konsumsi manusia, atau dari model hewan. Klaim antikanker yang kuat harus didukung oleh uji klinis manusia yang ketat sebelum dapat diterima sebagai bukti ilmiah, menurut editorial di Journal of Clinical Oncology pada tahun 2018. Hal ini menekankan pentingnya pendekatan berbasis bukti dalam pengobatan kanker.

Perdebatan juga muncul mengenai efektivitas sereh sebagai agen penurunan berat badan. Meskipun sifat diuretik dapat menyebabkan penurunan berat air sementara, bukti ilmiah yang kuat untuk efek pembakaran lemak yang signifikan masih terbatas. Sebagian besar klaim didasarkan pada laporan anekdotal atau studi yang belum direplikasi secara independen. Ini menunjukkan bahwa sereh harus dilihat sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan, bukan sebagai solusi tunggal untuk obesitas.

Secara keseluruhan, meskipun sebagian besar bukti ilmiah mendukung manfaat kesehatan dari daun sereh, penting untuk mengadopsi pendekatan kritis. Penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia dengan sampel yang lebih besar dan desain yang lebih ketat, diperlukan untuk sepenuhnya mengkonfirmasi dan mengukur manfaat ini. Pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme aksi dan dosis optimal juga akan sangat bermanfaat.

Rekomendasi

Berdasarkan tinjauan manfaat dan bukti ilmiah yang ada, integrasi daun sereh ke dalam gaya hidup dapat dilakukan dengan bijaksana. Bagi individu yang ingin memanfaatkan sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, konsumsi teh sereh secara teratur atau penggunaannya dalam masakan sangat direkomendasikan. Ini menyediakan cara yang lezat dan alami untuk mendapatkan fitokimia bermanfaat dari tanaman ini. Konsumsi harian dalam dosis moderat umumnya dianggap aman.

Bagi mereka yang mencari solusi alami untuk masalah pencernaan ringan seperti kembung atau dispepsia, teh sereh dapat menjadi pilihan yang baik. Namun, jika gejala berlanjut atau memburuk, disarankan untuk mencari saran medis profesional. Daun sereh dapat berperan sebagai suplemen diet yang mendukung, bukan sebagai pengganti pengobatan medis konvensional.

Penggunaan topikal minyak esensial sereh yang diencerkan dapat dipertimbangkan untuk meredakan nyeri otot atau sebagai pengusir serangga. Penting untuk selalu melakukan uji tempel pada area kulit kecil terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada reaksi alergi. Kehati-hatian juga harus diterapkan pada individu dengan kulit sensitif.

Individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan resep, terutama yang berhubungan dengan pengencer darah atau kadar gula darah, atau memiliki kondisi kesehatan kronis, harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi sereh dalam jumlah terapeutik. Hal ini untuk mencegah potensi interaksi obat atau efek samping yang tidak diinginkan. Pendekatan ini memastikan keamanan penggunaan sereh.

Terakhir, penelitian lebih lanjut, khususnya uji klinis pada manusia yang terkontrol dengan baik, sangat dibutuhkan untuk memvalidasi sepenuhnya beberapa klaim kesehatan yang lebih ambisius. Hingga bukti tersebut tersedia, klaim mengenai manfaat seperti antikanker harus didekati dengan sangat hati-hati dan tidak boleh menggantikan terapi medis standar. Masyarakat harus selalu mencari informasi dari sumber yang kredibel dan berbasis ilmiah.

Daun sereh adalah tanaman yang kaya akan senyawa bioaktif dengan berbagai potensi manfaat kesehatan, mulai dari sifat anti-inflamasi dan antioksidan hingga efek antimikroba dan penenang. Penggunaannya yang telah lama ada dalam tradisi kuliner dan pengobatan herbal kini semakin didukung oleh penelitian ilmiah. Potensinya dalam mendukung pencernaan, meredakan nyeri, dan bertindak sebagai pengusir serangga alami menjadikannya sumber daya botani yang berharga.

Meskipun banyak manfaat telah teridentifikasi, sebagian besar bukti ilmiah berasal dari studi in vitro atau pada hewan. Oleh karena itu, arah penelitian di masa depan harus berfokus pada uji klinis yang lebih komprehensif pada manusia untuk mengkonfirmasi dosis efektif, keamanan jangka panjang, dan mekanisme aksi yang tepat. Standarisasi ekstrak dan produk sereh juga krusial untuk memastikan konsistensi dan efektivitas.

Secara keseluruhan, daun sereh menawarkan prospek menarik sebagai agen terapeutik alami dan penambah kesehatan. Dengan pendekatan yang berbasis bukti dan penggunaan yang bertanggung jawab, manfaatnya dapat dioptimalkan untuk mendukung kesejahteraan manusia. Kolaborasi antara ilmuwan, praktisi kesehatan, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam mengungkap potensi penuh dari tanaman serbaguna ini.