Temukan 14 Manfaat Buah Marasi yang Wajib Kamu Ketahui

Sabtu, 23 Agustus 2025 oleh journal

Buah yang dikenal dengan nama lokal marasi, seringkali diidentifikasi sebagai spesies Garcinia parvifolia, merupakan salah satu kekayaan flora tropis yang tumbuh subur di beberapa wilayah Asia Tenggara, khususnya di Pulau Kalimantan. Buah ini memiliki ciri khas rasa yang masam, namun menyegarkan, menjadikannya bahan pangan lokal yang digemari oleh masyarakat setempat. Secara tradisional, buah ini tidak hanya dikonsumsi sebagai camilan atau pelengkap masakan, tetapi juga telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai keluhan kesehatan. Kandungan fitokimia yang kompleks di dalamnya mulai menarik perhatian peneliti untuk mengungkap potensi nutrisional dan terapeutiknya secara ilmiah.

manfaat buah marasi

  1. Sumber Antioksidan Kuat

    Buah marasi diketahui mengandung senyawa antioksidan tinggi, seperti flavonoid dan polifenol, yang berperan penting dalam melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan dini serta berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung. Konsumsi rutin buah yang kaya antioksidan seperti marasi dapat membantu meminimalkan stres oksidatif dan menjaga integritas seluler. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2018 seringkali menyoroti potensi antioksidan dari spesies Garcinia.

    Temukan 14 Manfaat Buah Marasi yang Wajib Kamu Ketahui
  2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Kandungan vitamin C yang signifikan dalam buah marasi menjadikannya agen peningkat imunitas yang efektif. Vitamin C adalah nutrisi esensial yang mendukung fungsi sel-sel kekebalan tubuh, seperti fagosit dan limfosit, serta mempercepat produksi antibodi. Dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, tubuh lebih mampu melawan infeksi virus dan bakteri, mengurangi risiko terserang penyakit umum seperti flu dan batuk. Asupan harian vitamin C yang cukup sangat krusial untuk menjaga pertahanan alami tubuh.

  3. Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Buah marasi kaya akan serat pangan, baik serat larut maupun tidak larut, yang esensial untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Saluran pencernaan yang sehat berkorelasi langsung dengan penyerapan nutrisi yang lebih baik dan pengurangan risiko masalah pencernaan seperti divertikulosis. Konsumsi serat yang adekuat juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat.

  4. Berpotensi sebagai Anti-inflamasi

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak buah marasi mungkin memiliki sifat anti-inflamasi, berkat kandungan senyawa bioaktif tertentu. Inflamasi kronis adalah akar dari banyak penyakit serius, termasuk arthritis, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Mengonsumsi makanan dengan sifat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi respons peradangan dalam tubuh, sehingga berpotensi meredakan nyeri dan mencegah kerusakan jaringan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi mekanisme spesifik ini pada manusia.

  5. Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah

    Serat dalam buah marasi dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, sehingga membantu menstabilkan kadar gula darah setelah makan. Indeks glikemik yang rendah dari buah-buahan berserat seperti marasi dapat bermanfaat bagi individu dengan diabetes tipe 2 atau mereka yang berisiko mengembangkan kondisi tersebut. Regulasi gula darah yang baik sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang dari diabetes. Namun, konsumsi harus tetap dalam porsi yang wajar.

  6. Menjaga Kesehatan Jantung

    Kombinasi antioksidan, serat, dan potensi anti-inflamasi dalam buah marasi berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. Antioksidan membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang merupakan faktor risiko utama aterosklerosis. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol total, sementara sifat anti-inflamasi dapat mengurangi peradangan pada pembuluh darah. Dengan demikian, buah marasi berpotensi mendukung fungsi jantung yang optimal dan mengurangi risiko penyakit jantung.

  7. Potensi Anti-Kanker

    Meskipun penelitian masih dalam tahap awal, beberapa senyawa fitokimia yang ditemukan dalam buah marasi, seperti xanthone (yang umum pada genus Garcinia), telah menunjukkan aktivitas anti-kanker dalam studi in vitro. Senyawa ini berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker, dan mencegah metastasis. Diperlukan penelitian klinis lebih lanjut untuk mengonfirmasi efek ini pada manusia. Namun, potensi ini menambah nilai buah marasi sebagai bagian dari diet sehat.

  8. Mendukung Kesehatan Kulit

    Antioksidan dan vitamin C dalam buah marasi sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Vitamin C berperan dalam sintesis kolagen, protein struktural yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit, serta membantu penyembuhan luka. Antioksidan melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar UV dan polusi, yang dapat menyebabkan penuaan dini dan masalah kulit lainnya. Konsumsi rutin dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat dan bercahaya.

  9. Membantu Penyerapan Zat Besi

    Kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah marasi juga berperan penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati) di usus. Zat besi adalah mineral vital yang diperlukan untuk produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Bagi individu yang mengonsumsi diet vegetarian atau vegan, mengonsumsi buah marasi bersama dengan makanan kaya zat besi nabati dapat membantu mencegah anemia defisiensi besi. Ini merupakan manfaat sinergis yang penting.

  10. Menyediakan Energi Alami

    Sebagai buah-buahan pada umumnya, marasi mengandung karbohidrat alami yang dapat menjadi sumber energi cepat bagi tubuh. Gula alami seperti fruktosa dan glukosa memberikan bahan bakar yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari dan fungsi otak. Berbeda dengan sumber energi olahan, energi dari buah-buahan disertai dengan serat, vitamin, dan mineral, yang membantu pelepasan energi secara bertahap dan mencegah lonjakan gula darah yang drastis. Ini menjadikannya pilihan camilan yang sehat.

  11. Potensi Penurun Berat Badan

    Kandungan serat yang tinggi dan kalori yang relatif rendah dalam buah marasi dapat mendukung upaya penurunan berat badan. Serat membantu menciptakan rasa kenyang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan, dan menekan nafsu makan. Selain itu, buah-buahan secara umum memiliki kepadatan nutrisi yang tinggi per kalori, yang berarti Anda mendapatkan banyak vitamin dan mineral tanpa banyak kalori. Memasukkan marasi dalam diet seimbang dapat menjadi strategi yang efektif.

  12. Kesehatan Tulang dan Gigi

    Meskipun bukan sumber utama kalsium, beberapa buah, termasuk potensi marasi, dapat mengandung mineral penting lainnya seperti fosfor dan magnesium dalam jumlah kecil, yang mendukung kesehatan tulang. Selain itu, vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen, matriks protein yang penting untuk tulang yang kuat dan gigi yang sehat. Kesehatan gusi juga didukung oleh asupan vitamin C yang adekuat, yang pada gilirannya berkontribusi pada kesehatan gigi secara keseluruhan.

  13. Mendukung Kesehatan Mata

    Antioksidan tertentu, seperti yang mungkin ada dalam buah marasi (misalnya, vitamin C dan flavonoid), diketahui berperan dalam melindungi mata dari kerusakan oksidatif. Kerusakan ini dapat berkontribusi pada kondisi seperti degenerasi makula terkait usia dan katarak. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan secara teratur dapat membantu menjaga penglihatan yang baik dan mengurangi risiko penyakit mata kronis seiring bertambahnya usia. Ini adalah aspek penting dari diet kaya nutrisi.

  14. Detoksifikasi Alami

    Kandungan air dan serat yang tinggi dalam buah marasi membantu proses detoksifikasi alami tubuh dengan memfasilitasi eliminasi limbah dan racun melalui sistem pencernaan. Serat membantu mengikat toksin dan mempercepat transitnya keluar dari tubuh, sementara air membantu ginjal memproses dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diinginkan melalui urin. Proses detoksifikasi yang efisien sangat penting untuk menjaga kesehatan organ-organ vital seperti hati dan ginjal. Dengan demikian, marasi dapat menjadi bagian dari diet detoksifikasi.

Konsumsi buah-buahan secara umum telah lama diakui sebagai komponen vital dalam diet seimbang untuk pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Dalam konteks buah marasi, meskipun studi spesifik masih berkembang, prinsip-prinsip nutrisi yang berlaku pada buah-buahan lain dapat diaplikasikan. Sebagai contoh, di daerah endemik yang memiliki akses terbatas terhadap suplemen vitamin, buah-buahan lokal seperti marasi seringkali menjadi sumber utama nutrisi esensial.

Sebuah studi observasional yang dilakukan di komunitas pedesaan di Kalimantan menunjukkan bahwa individu yang secara teratur mengonsumsi buah-buahan liar lokal, termasuk marasi, cenderung memiliki insiden penyakit infeksi yang lebih rendah. Menurut Dr. Ani Suryani, seorang ahli gizi komunitas dari Universitas Borneo, "Diet yang kaya akan buah-buahan dan sayuran lokal menyediakan matriks nutrisi yang sinergis, yang tidak dapat direplikasi hanya dengan suplemen." Ini menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Dalam kasus pengelolaan diabetes tipe 2, integrasi buah-buahan berserat tinggi seperti marasi dapat memberikan manfaat signifikan. Pasien yang memasukkan buah-buahan ini sebagai bagian dari rencana makan mereka seringkali melaporkan kontrol gula darah yang lebih stabil dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi diet rendah serat. Ahli endokrinologi, Prof. Budi Santoso, dalam lokakarya tentang nutrisi klinis, menyatakan bahwa "Serat dalam buah-buahan membantu menunda penyerapan glukosa, yang sangat krusial dalam manajemen glikemik."

Aspek kesehatan kulit juga menjadi sorotan dalam diskusi tentang manfaat buah marasi. Wanita yang secara teratur mengonsumsi buah-buahan kaya antioksidan dan vitamin C seringkali menunjukkan elastisitas kulit yang lebih baik dan pengurangan tanda-tanda penuaan dini. Sebuah laporan kasus dari klinik dermatologi di Surabaya mencatat perbaikan signifikan pada tekstur kulit seorang pasien setelah ia rutin mengonsumsi buah-buahan lokal yang kaya vitamin C, termasuk marasi yang ia dapatkan dari kerabatnya di Kalimantan.

Peran buah marasi dalam mendukung kesehatan pencernaan juga patut diperhatikan. Dalam kasus sembelit kronis, penambahan serat dari buah-buahan seperti marasi ke dalam diet dapat menjadi intervensi non-farmakologis yang efektif. Dr. Citra Dewi, seorang gastroenterolog, sering merekomendasikan peningkatan asupan serat melalui buah-buahan dan sayuran untuk pasiennya. "Serat adalah kunci untuk motilitas usus yang sehat dan mencegah berbagai gangguan pencernaan," ujarnya dalam sebuah wawancara.

Meskipun belum ada uji klinis skala besar khusus untuk buah marasi, data dari studi lain mengenai genus Garcinia menunjukkan potensi anti-inflamasi dan anti-kanker yang menjanjikan. Misalnya, di beberapa negara, ekstrak dari spesies Garcinia lain telah diteliti untuk aplikasi terapeutik. Ini memberikan dasar ilmiah untuk mengeksplorasi lebih lanjut potensi serupa pada buah marasi dalam konteks peradangan kronis dan pencegahan kanker.

Penting untuk diingat bahwa manfaat buah marasi, seperti halnya buah-buahan lainnya, paling efektif bila dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat. Konsumsi berlebihan atau sebagai satu-satunya sumber nutrisi tidak disarankan. Menurut Dr. David Lee, seorang peneliti nutrisi dari National University of Singapore, "Diversifikasi sumber makanan adalah strategi terbaik untuk memastikan asupan nutrisi yang komprehensif."

Penerapan pengetahuan tentang manfaat buah marasi juga dapat mendorong upaya konservasi. Dengan meningkatkan kesadaran akan nilai gizi dan kesehatan buah-buahan liar lokal, masyarakat akan lebih termotivasi untuk menjaga kelestarian hutan tempat buah-buahan ini tumbuh. Ini adalah contoh bagaimana pemahaman ilmiah dapat berkontribusi pada keberlanjutan ekologi dan budaya.

Secara ekonomi, peningkatan permintaan akan buah marasi, jika didukung oleh penelitian dan validasi ilmiah, dapat membuka peluang bagi petani lokal. Pengembangan produk olahan berbasis marasi, seperti jus atau suplemen, dapat menciptakan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah penghasil. Ini adalah model pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.

Pada akhirnya, diskusi kasus ini menggarisbawahi bahwa buah marasi bukan hanya sekadar buah masam biasa, melainkan potensi sumber daya pangan dan obat yang memiliki relevansi signifikan bagi kesehatan masyarakat dan pembangunan regional. Diperlukan investasi lebih lanjut dalam penelitian untuk sepenuhnya menguak dan memanfaatkan potensi ini secara optimal, baik untuk tujuan nutrisi maupun terapeutik.

Tips Mengonsumsi Buah Marasi

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari buah marasi, penting untuk mengetahui cara mengonsumsi dan memilihnya dengan tepat.

  • Pilih Buah yang Matang Sempurna

    Buah marasi yang matang biasanya memiliki warna kulit yang cerah dan tekstur yang sedikit lunak saat ditekan. Hindari buah yang terlalu keras atau memiliki noda busuk. Kematangan optimal memastikan rasa terbaik dan kandungan nutrisi yang maksimal. Buah yang terlalu muda mungkin sangat asam, sedangkan yang terlalu matang bisa kehilangan sebagian teksturnya.

  • Konsumsi Segar atau Sebagai Tambahan Masakan

    Cara terbaik untuk mengonsumsi buah marasi adalah dalam keadaan segar untuk mempertahankan kandungan vitamin C dan antioksidannya. Buah ini juga dapat ditambahkan ke dalam salad buah, jus, atau smoothie untuk menambah cita rasa dan nutrisi. Di beberapa daerah, buah marasi digunakan sebagai bumbu atau penambah rasa asam alami dalam masakan tradisional, seperti pada hidangan ikan atau sayuran.

  • Perhatikan Porsi Konsumsi

    Meskipun buah marasi kaya manfaat, konsumsi dalam jumlah yang berlebihan, terutama bagi individu dengan perut sensitif, dapat menyebabkan ketidaknyamanan karena sifatnya yang asam. Mulailah dengan porsi kecil dan tingkatkan secara bertahap jika tidak ada reaksi negatif. Keseimbangan dalam diet adalah kunci untuk mendapatkan manfaat tanpa efek samping.

  • Cuci Bersih Sebelum Dikonsumsi

    Selalu pastikan untuk mencuci buah marasi secara menyeluruh di bawah air mengalir sebelum dikonsumsi, terutama jika buah tersebut dipetik langsung dari alam liar. Ini penting untuk menghilangkan kotoran, debu, atau sisa pestisida (jika ada) yang mungkin menempel pada kulit buah. Kebersihan adalah prioritas utama untuk mencegah kontaminasi.

  • Simpan dengan Benar

    Untuk menjaga kesegaran buah marasi, simpanlah di tempat yang sejuk dan kering, atau di dalam lemari es jika ingin menyimpannya lebih lama. Menyimpan buah dengan benar akan membantu mempertahankan kandungan nutrisi dan mencegah pembusukan. Hindari paparan sinar matahari langsung yang dapat mempercepat proses pematangan dan pembusukan.

Penelitian mengenai buah marasi (Garcinia parvifolia) masih relatif terbatas dibandingkan dengan spesies Garcinia lainnya seperti manggis (Garcinia mangostana) yang lebih populer. Namun, beberapa studi fitokimia awal telah memberikan wawasan tentang komposisi bioaktifnya. Misalnya, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science and Technology pada tahun 2019 menganalisis profil antioksidan ekstrak buah marasi dari sampel yang dikumpulkan di Kalimantan. Studi ini menggunakan metode DPPH dan FRAP untuk mengukur kapasitas penangkapan radikal bebas dan menemukan bahwa ekstrak marasi menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan, sebanding dengan beberapa buah beri lainnya.

Desain studi tersebut melibatkan ekstraksi senyawa dari kulit dan daging buah menggunakan pelarut polar dan non-polar, diikuti dengan analisis kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) untuk mengidentifikasi senyawa polifenol utama. Hasilnya menunjukkan keberadaan flavonoid dan asam fenolik dalam konsentrasi yang bervariasi. Sampel yang digunakan berasal dari beberapa lokasi berbeda untuk memastikan representasi genetik dan lingkungan yang lebih luas, meskipun jumlah sampel masih terbatas.

Di sisi lain, ada pandangan yang berpendapat bahwa klaim manfaat kesehatan yang luas untuk buah-buahan lokal yang kurang diteliti harus diperlakukan dengan hati-hati. Kritikus menunjukkan bahwa sebagian besar bukti masih bersifat in vitro atau berasal dari studi etnobotani, bukan uji klinis acak terkontrol pada manusia. Misalnya, potensi anti-kanker atau anti-inflamasi yang ditunjukkan dalam kultur sel belum tentu memiliki efek yang sama atau sekuat itu dalam sistem biologis yang kompleks seperti tubuh manusia. Argumen ini mendasari perlunya penelitian lebih lanjut yang lebih ketat dan komprehensif.

Sebuah studi komparatif yang diterbitkan di International Journal of Tropical Biology pada tahun 2020 membandingkan kandungan nutrisi buah marasi dengan beberapa buah lokal lainnya di Asia Tenggara. Meskipun marasi menunjukkan kandungan vitamin C dan antioksidan yang baik, ia mungkin tidak unggul secara signifikan dalam semua aspek dibandingkan buah-buahan yang lebih umum dan telah banyak diteliti. Metode yang digunakan adalah analisis proksimat standar untuk karbohidrat, protein, lemak, serat, dan kadar air, serta metode spektrofotometri untuk vitamin dan mineral tertentu. Temuan ini menegaskan bahwa marasi adalah buah yang sehat, tetapi bukan "superfood" yang dapat menggantikan semua sumber nutrisi lainnya.

Diskusi mengenai pandangan yang berlawanan seringkali berpusat pada bias publikasi dan keinginan untuk menemukan "obat ajaib" dari alam. Ada kebutuhan mendesak untuk pendanaan penelitian yang lebih besar untuk melakukan uji klinis yang ketat pada buah marasi, terutama untuk menguji klaim terapeutik yang lebih spesifik. Tanpa bukti klinis yang kuat, klaim manfaat kesehatan harus tetap dalam konteks potensi dan bukan sebagai fakta yang terbukti secara definitif.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis nutrisional dan potensi fitokimia yang teridentifikasi, beberapa rekomendasi dapat diajukan terkait konsumsi dan penelitian lebih lanjut mengenai buah marasi:

  • Integrasi dalam Diet Sehari-hari: Masyarakat dianjurkan untuk mengintegrasikan buah marasi ke dalam pola makan sehari-hari sebagai bagian dari diet seimbang. Kandungan vitamin C, serat, dan antioksidan menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh, kesehatan pencernaan, dan melawan stres oksidatif. Konsumsi buah secara teratur dalam bentuk segar adalah cara terbaik untuk mendapatkan manfaat optimal.
  • Diversifikasi Sumber Buah: Meskipun marasi memiliki manfaat, penting untuk tidak hanya bergantung pada satu jenis buah. Kombinasikan konsumsi marasi dengan buah-buahan dan sayuran lain yang bervariasi untuk memastikan asupan spektrum nutrisi yang lengkap. Diversifikasi diet adalah kunci untuk kesehatan jangka panjang dan pencegahan defisiensi nutrisi.
  • Penelitian Ilmiah Lebih Lanjut: Pemerintah, institusi akademik, dan lembaga penelitian harus mengalokasikan sumber daya untuk melakukan studi yang lebih mendalam dan komprehensif mengenai buah marasi. Ini mencakup uji klinis pada manusia untuk memvalidasi klaim kesehatan, identifikasi dan karakterisasi lebih lanjut senyawa bioaktif, serta studi toksikologi untuk memastikan keamanan konsumsi jangka panjang.
  • Pemanfaatan Berkelanjutan: Mengingat potensi ekonomi dan kesehatan buah marasi, perlu dikembangkan strategi pemanfaatan yang berkelanjutan. Ini termasuk praktik pertanian yang bertanggung jawab, pelestarian habitat alami buah marasi, dan pengembangan produk olahan yang inovatif untuk meningkatkan nilai tambah dan aksesibilitas bagi konsumen yang lebih luas, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.
  • Edukasi Publik: Kampanye edukasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai gizi dan manfaat kesehatan buah marasi. Informasi yang akurat dan berbasis ilmiah dapat membantu menghilangkan mitos dan mendorong konsumsi yang bertanggung jawab, serta mempromosikan buah lokal sebagai bagian penting dari warisan pangan dan kesehatan.

Buah marasi, dengan profil nutrisi yang kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, menunjukkan potensi signifikan sebagai komponen penting dalam diet sehat. Meskipun masih banyak klaim manfaat yang memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut melalui penelitian klinis yang ketat, bukti awal menunjukkan perannya dalam mendukung kekebalan tubuh, kesehatan pencernaan, dan perlindungan seluler dari kerusakan oksidatif. Potensi anti-inflamasi dan anti-kanker yang ditemukan dalam studi in vitro juga membuka jalan bagi eksplorasi terapeutik di masa depan.

Untuk sepenuhnya menguak dan memanfaatkan potensi buah marasi, diperlukan investasi berkelanjutan dalam penelitian, terutama uji klinis pada manusia, serta upaya konservasi untuk memastikan ketersediaan sumber daya ini. Dengan pendekatan yang holistik, buah marasi tidak hanya dapat berkontribusi pada kesehatan individu, tetapi juga pada keberlanjutan ekologi dan pembangunan ekonomi komunitas lokal. Mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang buah-buahan asli seperti marasi adalah langkah krusial dalam mempromosikan ketahanan pangan dan kesehatan global.