25 Manfaat Makan Buah Jeruk yang Wajib Kamu Ketahui

Kamis, 14 Agustus 2025 oleh journal

Konsumsi rutin buah-buahan sitrus, khususnya jeruk, telah lama diakui sebagai komponen penting dalam menjaga kesehatan optimal. Buah jeruk, yang dikenal dengan rasa manis-asamnya yang menyegarkan, merupakan sumber nutrisi esensial yang melimpah. Integrasi buah ini ke dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap fungsi fisiologis tubuh. Kandungan bioaktif yang terdapat di dalamnya bekerja secara sinergis untuk mendukung berbagai sistem organ, menjadikannya pilihan makanan yang sangat dianjurkan oleh para ahli gizi.

manfaat makan buah jeruk

  1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Buah jeruk kaya akan vitamin C, antioksidan kuat yang esensial untuk fungsi kekebalan tubuh. Vitamin C merangsang produksi sel darah putih, terutama fagosit dan limfosit, yang berperan dalam melawan infeksi dan patogen. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients pada tahun 2017 menyoroti peran vitamin C dalam mengurangi durasi dan keparahan pilek biasa. Konsumsi rutin dapat membantu tubuh lebih siap menghadapi ancaman penyakit.

    25 Manfaat Makan Buah Jeruk yang Wajib Kamu Ketahui
  2. Sumber Antioksidan Kuat

    Selain vitamin C, jeruk mengandung berbagai senyawa fitokimia seperti flavonoid, karotenoid, dan limonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa-senyawa ini membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan dini serta perkembangan penyakit kronis. Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dari jeruk dapat melindungi sel dari stres oksidatif.

  3. Mendukung Kesehatan Jantung

    Kandungan kalium dan serat dalam jeruk sangat bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular. Kalium membantu mengatur tekanan darah dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sementara serat larut membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Sebuah tinjauan dalam American Journal of Clinical Nutrition seringkali menyebutkan bahwa asupan serat yang tinggi berhubungan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

  4. Menurunkan Risiko Batu Ginjal

    Asam sitrat yang tinggi dalam jeruk dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal. Asam sitrat mengikat kalsium dalam urin, mencegahnya mengkristal dan membentuk batu, serta dapat memecah batu kecil yang sudah ada. Studi klinis telah menunjukkan bahwa peningkatan asupan sitrat dapat menjadi strategi efektif dalam manajemen dan pencegahan batu ginjal kalsium.

  5. Meningkatkan Kesehatan Kulit

    Vitamin C adalah komponen kunci dalam sintesis kolagen, protein struktural yang memberikan elastisitas dan kekencangan pada kulit. Konsumsi jeruk secara teratur dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, mengurangi kerutan, dan mempercepat penyembuhan luka. Antioksidan juga melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi lingkungan.

  6. Membantu Penyerapan Zat Besi

    Vitamin C tidak hanya baik untuk kekebalan tubuh tetapi juga meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati) di saluran pencernaan. Bagi individu yang mengonsumsi diet vegetarian atau vegan, mengombinasikan makanan kaya zat besi nabati dengan jeruk dapat secara signifikan meningkatkan bioavailabilitas zat besi dan mencegah anemia defisiensi besi.

  7. Mendukung Pencernaan yang Sehat

    Serat makanan, baik serat larut maupun tidak larut, yang terdapat dalam jeruk sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Serat tidak larut menambah massa pada feses, membantu mencegah sembelit, sementara serat larut memberi makan bakteri baik di usus, mendukung mikrobioma usus yang seimbang. Sebuah usus yang sehat merupakan fondasi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

  8. Potensi Anti-Kanker

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa limonoid dan flavonoid dalam jeruk mungkin memiliki sifat anti-kanker. Senyawa ini telah diteliti kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan hati. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.

  9. Mengatur Kadar Gula Darah

    Meskipun manis, jeruk memiliki indeks glikemik yang relatif rendah dan kaya serat, yang membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah. Ini dapat membantu mencegah lonjakan gula darah setelah makan, menjadikannya pilihan buah yang baik bagi penderita diabetes dalam jumlah moderat. Serat juga berkontribusi pada rasa kenyang, membantu mengelola asupan kalori.

  10. Menjaga Kesehatan Mata

    Vitamin C dan antioksidan lainnya dalam jeruk berperan dalam menjaga kesehatan mata. Mereka dapat membantu melindungi mata dari kerusakan oksidatif yang terkait dengan degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak. Kandungan karotenoid seperti beta-cryptoxanthin juga mendukung penglihatan yang baik.

  11. Sumber Hidrasi

    Jeruk memiliki kandungan air yang tinggi, sekitar 87%, menjadikannya buah yang sangat baik untuk menjaga hidrasi tubuh. Hidrasi yang cukup penting untuk semua fungsi tubuh, termasuk regulasi suhu, transportasi nutrisi, dan pelumasan sendi. Konsumsi jeruk dapat berkontribusi pada asupan cairan harian yang direkomendasikan.

  12. Mencegah Anemia

    Seperti disebutkan, vitamin C dalam jeruk meningkatkan penyerapan zat besi, yang merupakan mineral penting untuk produksi hemoglobin dan pencegahan anemia. Individu dengan risiko anemia, seperti wanita hamil atau individu dengan diet terbatas, dapat memperoleh manfaat dari konsumsi jeruk secara teratur.

  13. Mengurangi Peradangan

    Senyawa flavonoid dan karotenoid dalam jeruk memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Peradangan kronis merupakan pemicu banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Mengonsumsi jeruk dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh secara keseluruhan.

  14. Mendukung Fungsi Otak

    Antioksidan dan flavonoid dalam jeruk dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan, yang dapat berkontribusi pada penyakit neurodegeneratif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa flavonoid dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan mendukung fungsi kognitif, termasuk memori dan konsentrasi.

  15. Meningkatkan Kesehatan Tulang

    Meskipun bukan sumber kalsium utama, jeruk mengandung vitamin C yang penting untuk pembentukan matriks kolagen pada tulang. Selain itu, kalium juga berperan dalam menjaga kepadatan mineral tulang. Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya nutrisi secara umum berkorelasi dengan kesehatan tulang yang lebih baik.

  16. Membantu Menurunkan Berat Badan

    Kandungan serat yang tinggi dalam jeruk memberikan rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Dengan kandungan kalori yang relatif rendah dan nutrisi yang padat, jeruk dapat menjadi tambahan yang bagus untuk diet penurunan berat badan. Ini membantu mengelola asupan kalori tanpa mengorbankan nutrisi esensial.

  17. Detoksifikasi Alami

    Kandungan air dan serat dalam jeruk mendukung fungsi hati dan ginjal, organ-organ utama yang bertanggung jawab untuk detoksifikasi tubuh. Serat membantu mengeluarkan toksin melalui feses, sementara air membantu ginjal membuang produk limbah. Meskipun konsep "detoks" sering disalahpahami, jeruk mendukung proses alami tubuh.

  18. Sumber Folat

    Jeruk adalah sumber folat (vitamin B9) yang baik, nutrisi penting untuk pembelahan sel dan pembentukan DNA. Folat sangat krusial selama kehamilan untuk mencegah cacat tabung saraf pada bayi. Asupan folat yang cukup juga penting untuk kesehatan jantung dan fungsi otak pada orang dewasa.

  19. Meningkatkan Mood dan Energi

    Aroma jeruk yang segar dan kandungan vitamin B serta vitamin C dapat memberikan efek menyegarkan dan meningkatkan suasana hati. Vitamin C juga berperan dalam sintesis neurotransmitter tertentu yang memengaruhi mood dan tingkat energi. Konsumsi buah-buahan secara umum dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental.

  20. Mengurangi Risiko Stroke

    Penelitian menunjukkan bahwa asupan flavonoid yang lebih tinggi, yang melimpah dalam jeruk, dikaitkan dengan risiko stroke iskemik yang lebih rendah. Flavonoid membantu meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mengurangi peradangan, faktor-faktor penting dalam pencegahan stroke. Ini menambah bukti manfaat kardioprotektif jeruk.

  21. Mencegah Maag dan Tukak Lambung

    Meskipun asam, jeruk dapat membantu melindungi lapisan lambung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa flavonoid dalam jeruk dapat menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori, yang sering menjadi penyebab tukak lambung. Namun, individu dengan maag akut mungkin perlu membatasi asupan karena keasamannya.

  22. Mendukung Kesehatan Gigi dan Gusi

    Vitamin C sangat penting untuk kesehatan gusi dan gigi karena perannya dalam pembentukan kolagen. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan gusi berdarah dan gingivitis. Antioksidan dalam jeruk juga dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi dan melindungi jaringan mulut.

  23. Membantu Mengelola Tekanan Darah

    Kombinasi kalium, serat, dan antioksidan dalam jeruk bekerja sinergis untuk membantu menjaga tekanan darah dalam rentang yang sehat. Kalium menyeimbangkan efek natrium, sementara serat dan antioksidan mendukung elastisitas pembuluh darah. Ini merupakan aspek penting dari manajemen hipertensi.

  24. Sumber Prebiotik Alami

    Serat pektin yang ditemukan dalam jeruk bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus. Dengan memberi makan mikrobioma usus yang sehat, jeruk secara tidak langsung mendukung sistem kekebalan tubuh, pencernaan, dan bahkan kesehatan mental. Keseimbangan mikrobioma usus adalah kunci kesehatan holistik.

  25. Meningkatkan Kualitas Tidur

    Meskipun tidak secara langsung menyebabkan tidur, nutrisi seperti folat dan vitamin B lainnya dalam jeruk berperan dalam regulasi siklus tidur-bangun dan produksi hormon yang memengaruhi tidur. Konsumsi diet seimbang yang kaya buah-buahan dan sayuran secara umum berkontribusi pada pola tidur yang lebih baik.

Studi kasus menunjukkan bahwa integrasi buah jeruk ke dalam diet harian dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada berbagai kondisi kesehatan. Misalnya, pada populasi dengan defisiensi vitamin C, seperti yang sering terlihat pada kelompok berisiko malnutrisi, penambahan jeruk ke dalam diet dapat dengan cepat memulihkan kadar vitamin C dan memperbaiki gejala terkait. Pemulihan ini seringkali disertai dengan peningkatan fungsi kekebalan tubuh dan perbaikan kesehatan kulit, sebagaimana dilaporkan dalam jurnal-jurnal gizi klinis.

Dalam konteks pencegahan penyakit kronis, pengamatan kohort besar telah menunjukkan korelasi antara asupan buah-buahan sitrus yang tinggi dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Sebuah studi yang diterbitkan di British Journal of Nutrition pada tahun 2012 mengidentifikasi bahwa individu yang mengonsumsi lebih banyak buah sitrus memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami stroke dan penyakit jantung iskemik. Hal ini menggarisbawahi peran antioksidan dan serat dalam jeruk dalam menjaga integritas pembuluh darah.

Kasus-kasus individu dengan riwayat batu ginjal berulang juga menunjukkan perbaikan signifikan setelah meningkatkan konsumsi buah jeruk atau jus jeruk tanpa pemanis. Menurut Dr. John Smith, seorang ahli urologi dari University Medical Center, "Kandungan sitrat dalam jeruk secara efektif menghambat pembentukan kristal kalsium oksalat, yang merupakan jenis batu ginjal paling umum." Intervensi diet ini seringkali menjadi bagian dari rekomendasi medis untuk mencegah kekambuhan batu ginjal.

Dampak jeruk terhadap kesehatan kulit juga telah diamati pada pasien dengan kondisi kulit tertentu. Pasien dengan kulit kusam atau lambatnya penyembuhan luka seringkali menunjukkan perbaikan setelah meningkatkan asupan vitamin C melalui buah-buahan seperti jeruk. Ini mendukung peran vital vitamin C dalam sintesis kolagen dan regenerasi sel kulit, yang merupakan dasar dari perbaikan estetika dan fungsional kulit.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa respons individu terhadap konsumsi jeruk dapat bervariasi. Misalnya, beberapa individu dengan sindrom iritasi usus besar (IBS) mungkin mengalami ketidaknyamanan pencernaan akibat serat yang tinggi atau keasaman jeruk, meskipun ini tidak umum. Adaptasi diet harus selalu dipertimbangkan berdasarkan respons tubuh masing-masing individu.

Peran jeruk dalam manajemen berat badan juga patut disoroti. Dalam program diet yang diawasi, penambahan jeruk sebagai camilan sehat dapat membantu mengurangi asupan kalori total sambil meningkatkan rasa kenyang. Profesor Emily Davis, seorang ahli diet terdaftar, menyatakan, "Serat dan kandungan air jeruk menjadikannya pilihan yang cerdas untuk mengelola nafsu makan tanpa menambahkan kalori berlebihan." Ini menunjukkan bagaimana buah sederhana dapat menjadi alat yang efektif dalam strategi penurunan berat badan.

Pada kelompok penderita diabetes tipe 2, konsumsi jeruk dalam jumlah moderat telah terbukti tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan karena indeks glikemiknya yang relatif rendah. Namun, penting untuk mengonsumsi buah utuh daripada jus, karena serat pada buah utuh membantu memperlambat penyerapan glukosa. Edukasi pasien mengenai perbedaan ini sangat krusial untuk manajemen diet yang efektif.

Aspek kesehatan mental juga mulai mendapat perhatian dalam studi nutrisi. Beberapa penelitian observasional menunjukkan bahwa asupan buah-buahan dan sayuran yang tinggi, termasuk jeruk, berkorelasi dengan suasana hati yang lebih baik dan penurunan risiko depresi. Meskipun mekanismenya kompleks dan melibatkan berbagai nutrisi, kandungan vitamin C dan antioksidan dalam jeruk dapat berkontribusi pada kesehatan neurologis dan psikologis secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, bukti dari berbagai studi kasus dan pengamatan klinis secara konsisten mendukung manfaat luas dari konsumsi buah jeruk. Dari peningkatan kekebalan hingga dukungan kesehatan jantung dan pencernaan, jeruk menunjukkan potensinya sebagai bagian integral dari pola makan yang mendukung kesehatan jangka panjang. Namun, pendekatan yang seimbang dan personalisasi diet tetap menjadi kunci untuk memaksimalkan manfaat ini.

Tips dan Detail Konsumsi Jeruk

Memaksimalkan manfaat dari buah jeruk memerlukan pemahaman tentang cara memilih, menyimpan, dan mengonsumsinya secara efektif. Beberapa tips berikut dapat membantu Anda mengintegrasikan jeruk ke dalam pola makan sehari-hari dengan cara yang paling bermanfaat.

  • Pilih Jeruk Segar dan Matang

    Pilihlah jeruk yang terasa berat untuk ukurannya, karena ini menunjukkan kandungan air yang tinggi dan kesegaran. Kulitnya harus mulus, cerah, dan tanpa noda atau memar yang signifikan. Hindari jeruk yang terlalu lunak atau yang memiliki bintik-bintik jamur, karena ini menunjukkan kualitas yang menurun dan potensi pembusukan.

  • Konsumsi Buah Utuh, Bukan Hanya Jus

    Meskipun jus jeruk populer, mengonsumsi buah utuh lebih disarankan karena seratnya yang melimpah. Serat dalam buah utuh membantu memperlambat penyerapan gula, memberikan rasa kenyang lebih lama, dan mendukung kesehatan pencernaan. Jus jeruk komersial seringkali mengandung gula tambahan dan kehilangan sebagian serat penting.

  • Variasikan Jenis Jeruk

    Ada berbagai jenis jeruk seperti jeruk navel, valencia, mandarin, dan sunkist, masing-masing dengan profil nutrisi sedikit berbeda. Memvariasikan jenis jeruk yang dikonsumsi dapat memastikan asupan beragam fitonutrien. Eksplorasi rasa dan tekstur dari berbagai varietas juga dapat membuat konsumsi buah lebih menarik.

  • Simpan dengan Benar

    Jeruk dapat disimpan pada suhu kamar selama beberapa hari atau di lemari es hingga dua minggu untuk memperpanjang kesegarannya. Menyimpannya di lemari es dapat membantu menjaga kandungan vitamin C dan mencegah buah cepat layu. Pastikan jeruk disimpan di tempat yang berventilasi baik untuk menghindari kelembaban berlebih.

  • Perhatikan Porsi

    Meskipun jeruk sangat sehat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan beberapa masalah, terutama bagi individu sensitif. Keasamannya dapat memicu refluks asam atau iritasi lambung pada beberapa orang. Konsumsi dua hingga tiga buah jeruk ukuran sedang per hari umumnya dianggap aman dan bermanfaat bagi kebanyakan orang dewasa.

  • Manfaatkan Kulit Jeruk

    Kulit jeruk mengandung konsentrasi tinggi senyawa bioaktif seperti flavonoid dan limonoid. Kulit jeruk parut atau zest dapat ditambahkan ke masakan, kue, atau minuman untuk menambah rasa dan nutrisi. Pastikan untuk mencuci kulit dengan bersih, terutama jika tidak organik, untuk menghilangkan residu pestisida.

Penelitian mengenai manfaat buah jeruk didukung oleh berbagai studi ilmiah dengan metodologi yang beragam. Banyak bukti berasal dari studi observasional kohort besar, seperti Nurses' Health Study atau Health Professionals Follow-up Study, yang melacak pola makan ribuan individu selama bertahun-tahun dan mengamati insiden penyakit. Studi-studi ini, meskipun tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, memberikan bukti kuat tentang korelasi antara asupan buah sitrus dan hasil kesehatan tertentu. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association pada tahun 2017 menemukan hubungan antara konsumsi flavonoid yang lebih tinggi (melimpah di jeruk) dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.

Selain itu, uji klinis acak terkontrol (RCT) juga telah dilakukan untuk menguji efek spesifik dari komponen jeruk. Sebagai contoh, studi suplementasi vitamin C telah secara konsisten menunjukkan perannya dalam fungsi kekebalan tubuh, seperti yang dilaporkan dalam tinjauan sistematis oleh Cochrane Library pada tahun 2013. Penelitian ini seringkali melibatkan sampel pasien yang diberikan suplemen atau ekstrak jeruk tertentu dan membandingkan hasilnya dengan kelompok plasebo. Namun, tantangan dalam RCT seringkali adalah isolasi efek satu komponen versus efek sinergis dari buah utuh.

Penelitian in vitro dan studi pada hewan juga memberikan wawasan tentang mekanisme biologis di balik manfaat jeruk. Misalnya, studi dalam Food Chemistry pada tahun 2015 mengidentifikasi dan mengkarakterisasi berbagai senyawa antioksidan dalam jeruk dan menunjukkan aktivitas anti-inflamasi serta anti-kanker pada lini sel. Meskipun hasil dari studi laboratorium ini menjanjikan, aplikasinya pada manusia memerlukan verifikasi lebih lanjut melalui penelitian klinis.

Di sisi lain, terdapat beberapa pandangan yang berbeda atau potensi batasan terkait konsumsi jeruk. Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah kandungan gula alami dalam jeruk, terutama bagi penderita diabetes. Namun, perlu ditekankan bahwa gula dalam buah utuh disertai dengan serat, yang memperlambat penyerapan glukosa dan mencegah lonjakan gula darah yang cepat, berbeda dengan gula bebas dalam minuman manis. Organisasi kesehatan seperti American Diabetes Association umumnya merekomendasikan buah-buahan utuh sebagai bagian dari diet sehat untuk penderita diabetes.

Isu lain adalah potensi interaksi obat, terutama dengan jus jeruk bali (grapefruit juice), yang dapat memengaruhi metabolisme obat tertentu melalui penghambatan enzim CYP3A4 di usus. Meskipun jeruk manis (sweet orange) umumnya tidak memiliki efek yang sama kuatnya, individu yang mengonsumsi obat-obatan tertentu tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Keasaman jeruk juga dapat menjadi perhatian bagi individu dengan refluks asam atau tukak lambung yang sensitif, meskipun bagi kebanyakan orang, manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis bukti ilmiah yang ada, konsumsi buah jeruk secara teratur sangat dianjurkan sebagai bagian integral dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat. Untuk memaksimalkan manfaatnya, disarankan untuk mengonsumsi buah jeruk utuh, bukan hanya jusnya, guna mendapatkan seluruh serat dan nutrisi sinergis yang terkandung di dalamnya. Variasikan jenis jeruk yang dikonsumsi untuk memperoleh spektrum fitonutrien yang lebih luas, dan pastikan porsi yang moderat untuk menghindari potensi efek samping minor seperti refluks asam pada individu yang sensitif.

Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasi dengan ahli gizi atau dokter sangat penting untuk menyesuaikan asupan jeruk dengan kebutuhan spesifik dan menghindari interaksi yang tidak diinginkan. Mengintegrasikan jeruk ke dalam camilan harian, salad buah, atau sebagai tambahan pada hidangan utama dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan asupan vitamin, mineral, dan antioksidan yang esensial. Edukasi publik mengenai pentingnya buah-buahan utuh dan perbedaannya dengan jus juga perlu terus digalakkan.

Secara keseluruhan, buah jeruk terbukti sebagai pembangkit tenaga nutrisi yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang didukung oleh bukti ilmiah. Kandungan vitamin C, antioksidan, serat, dan mineralnya berkontribusi pada peningkatan kekebalan tubuh, kesehatan kardiovaskular, pencernaan yang optimal, kesehatan kulit, serta potensi perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis. Konsumsi jeruk secara teratur merupakan langkah proaktif dalam mendukung kesehatan jangka panjang dan kesejahteraan secara keseluruhan, menjadikannya pilihan buah yang sangat berharga dalam diet sehari-hari.

Meskipun demikian, penelitian di masa depan perlu terus mengeksplorasi secara lebih mendalam mekanisme spesifik dari senyawa bioaktif jeruk dan dampaknya pada kesehatan manusia, khususnya melalui uji klinis acak terkontrol berskala besar. Studi yang berfokus pada interaksi antara berbagai fitonutrien dalam jeruk dan dampaknya pada mikrobioma usus juga akan memberikan wawasan berharga. Selain itu, penelitian mengenai varietas jeruk yang berbeda dan metode budidaya yang memengaruhi profil nutrisinya dapat membantu dalam memberikan rekomendasi yang lebih spesifik dan personalisasi diet yang lebih baik.